Kemampuan Representasi Matematis Pembahasan

ditunjukkan dengan adanya interpretasi siswa yang lebih beragam atas permasalahan yang diberikan. Selanjutnya siswa diminta menyelesaikan permasalahan yang diberikan secara berkelas. Selama siswa bekerja dalam kelas, peneliti berkeliling memantau kegiatan siswa dan memberikan arahan pada saat siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kemudian kelas siswa terpilih diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat kegiatan presentasi, guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan moderator. Selanjutnya setelah kegiatan ini selesai, guru memberikan evaluasi terhadap seluruh pekerjaan siswa. Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan untuk dapat menyimpulkan hal-hal yang telah mereka pelajari dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan penutup siswa diberikan latihan dan tugas rumah.

4.2.2 Kemampuan Representasi Matematis

Berdasarkan analisis akhir data hasil penelitian, diketahui bahwa pembelajaran Model-Eliciting Activities MEAs hasil analisis yang diperoleh mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran model ekspositori. Berdasarkan skor awal diketahui bahwa siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal representasi matematis yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor pretes kedua kelas tersebut. Rerata skor awal kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen adalah 55,24 atau sekitar 78, 91 dari skor idealnya dengan skor tertinggi 80, skor terendah 20 dan simpangan baku 16, 78. Sedangkan, kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol adalah 59,29 atau sekitar 84,7 dari skor idealnya dengan skor tertinggi 80, skor terendah 25, dan simpangan baku 14,32. Setelah dilakukan pembelajaran MEAs pada siswa kelas eksperimen, diperoleh skor post-tes kemampuan representasi matematis siswa kedua kelas tersebut. Rerata skor postes kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen adalah 81,31 atau sekitar 114,28 dari skor idealnya dengan skor tertinggi 95, skor terendah 58 dan simpangan baku 8,72. Sedangkan, rerata skor kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol adalah 62,15 atau sekitar 88,7 dari skor idealnya dengan skor tertinggi 92, skor terendah 48, dan simpangan baku 12,85. Dari simpangan baku yang diperoleh kedua kelas siswa diketahui bahwa skor postes siswa kelas kontrol lebih mengumpul pada rerata dibandingkan dengan skor postes siswa kelas eksperimen. Hasil uji perbedaan rerata menunjukkan bahwa rerata postes kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rerata postes kemampuan representasi matematis siswa postes kemampuan representasi matematis kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran MEAs secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Sesuai dengan bentuk-bentuk operasional representasi matematis yang meliputi: 1 representasi visual; 2 representasi dalam bentuk persamaan atau ekspresi matematis; 3 representasi dalam bentuk kata-kata atau teks tertulis, diperoleh hasil sebagai berikut. Dari bentuk representasi visual kelas eksperimen dengan kelas kontrol menunjukkan peningkatan yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional hal ini terbukti dengan sebanyak 14 siswa atau 53,84 siswa kelas kontrol menjawab dengan benar soal yang berkaitan dengan representasi visual dibandingkan kelas kontrol yang hanya 5 siswa atau berkisar 19,23 siswa yang menjawab benar. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Eksperimen Kontrol 79,96 62,15 92 92 58 48 8,72 12,85 Rata-rata Nilai Maksimum Nilai Minimum Simpangan Baku Gambar 4.5 Gambaran Umum Perbedaan kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata terdapat perbedaan kemampuan representasi visual kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dilanjutkan uji pihak kanan dan terbukti ditolak atau menerima 1 yang didefiniskan bahwa representasi visual kelas eksperimen lebih baik daripada representasi visual kelas kontrol. Dengan uji satu pihak, didapat nilai ℎ � = 6,46 dan t tabel 0,95 50 = 2,009. sehingga ℎ � . Karena t berada pada daerah penolakan , maka dapat disimpulkan bahwa Representasi Visual kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol 6, 46 53,84 19,23 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Representasi Visual Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 2,009 Gambar 4.6 Perbedaan Ketuntasan Representasi Visual. Gambar 4.7 Uji satu pihak representasi visual. Dari bentuk representasi persamaan atau kata-kata matematis kelas eksperimen dengan kelas kontrol peningkatan yang terjadi tidak terlalu berbeda. meskipun banyaknya siswa yang tuntas dalam representasi persamaan atau kata- kata lebih banyak pada kelas eksperimen yakni sebanyak 12 atau 46,15 , sedangkan kelas kontrol sebanyak 5 anak atau 19,23, seperti terlihat pada diagram berikut. Namun, dengan uji dua pihak, didapat nilai ℎ � = 1,032 dan t tabel 0,95 50 = 2,0085. sehingga ℎ � . akibatnya diterima dan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Representasi Persamaan atau Ekspresi Matematis antara kelas Eksperimen dibadingkan kelas Kontrol. Seperti pada gambar di bawah ini. Dari bentuk representasi kata-kata atau teks tertulis kelas eksperimen dengan kelas kontrol menunjukkan peningkatan yang lebih baik daripada siswa 46,15 19,23 20 40 60 80 100 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Representasi Persamaan Matematis Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 4.8 Ketuntasan representasi persamaan atau kata-kata matematis. Gambar 4.9 Daerah penerimaan representasi atau kata-kata matematis yang memperoleh pembelajaran konvensional hal ini terbukti dengan sebanyak 5 siswa atau 19,23 siswa kelas kontrol menjawab dengan benar soal yang berkaitan dengan representasi visual dibandingkan kelas kontrol yang hanya 1 siswa atau berkisar 3,8 siswa yang menjawab benar. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata terdapat perbedaan kemampuan representasi visual kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dilanjutkan uji pihak kanan dan terbukti ditolak atau menerima 1 yang didefiniskan bahwa representasi visual kelas eksperimen lebih baik daripada representasi visual kelas kontrol. Dengan uji satu pihak, didapat nilai ℎ � = 2,63 dan t tabel 0,95 50 = 2,009. sehingga ℎ � . 2,009 2,63 19,23 3,80 20 40 60 80 100 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Representasi Kata-kata atau Teks Tertulis Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 4.10 Ketuntasan Representasi Kata-kata atau Teks Tertulis Gambar 4.11 Daerah penerimaan ketuntasan representasi kata-kata atau teks tertulis. Karena t berada pada daerah penolakan , maka dapat disimpulkan bahwa Representasi Visual kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

4.2.3 Self-efficacy

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Metaphorical Thinking

3 24 196

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALKWRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF CONCEPT PESERTA DIDIK

13 57 274

Pengaruh metode pictorial riddle terhadap kemampuan representasi matematis siswa pada materi bangun segiempat di Sekolah Menengah Pertama Muslim Asia Afrika

1 18 214

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNISI DI SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA.

2 19 35

PERBEDAAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 1 MERANTI.

1 6 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA SMA KOTA PADANGSIDIMPUAN.

0 2 41

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA.

4 17 56

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGMONCOL

0 0 17

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Representasi Matematis - PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGMONCOL - repository perpus

0 0 19

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA

0 0 15