Analisis Tahap Akhir Hasil Penelitian tentang Kemampuan Representasi Matematis

4.1.2.2 Analisis Tahap Akhir

4.1.2.2.1 Uji Normalitas Data Tahap Akhir Kelas Eksperimen Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. : data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1 : data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah terima jika 2 ℎ � 2 1 − −3 dengan peluang untuk  = 5 dan dk = . Dari hasil analisis uji normalitas data tahap akhir kelas eksperimen diperoleh 2 ℎ � = 2,37. Dengan dk = 7- 3 = 4 dan α = 5 diperoleh 2 = 9,49. Hasil analisis uji normalitas data tahap akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Tahap Akhir Kelas Eksperimen Data Kriteria Nilai Tes Kemampuan Representasi Matematis 2,37 9,49 Normal Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data akhir kelas eksperimen diperoleh 2 ℎ � 2 , maka diterima. Jadi, data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 32. 1   3  k 2 hitung  2 tabel  4.1.2.2.2 Uji Normalitas Data Tahap Akhir Kelas Kontrol Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari sampel dengan populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. : data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1 : data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah terima H jika 2 ℎ � 2 1 − −3 dengan peluang untuk  = 5 dan dk = . Dari hasil analisis uji normalitas data tahap akhir kelas eksperimen diperoleh 2 ℎ � = 8,95. Dengan dk = 7- 3 = 3 dan α = 5 diperoleh 2 = 9,49. Hasil analisis uji normalitas data tahap akhir kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data TahapAkhir Kelas Kontrol Data Kriteria Nilai Kemampuan Representasi Matematis 8,95 9,49 Normal Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data akhir kelas kontrol diperoleh 2 ℎ � 2 , maka diterima. Jadi, data hasil tes kemampuan representasi matematis berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 33. 1   3  k 2 hitung  2 tabel  4.1.2.2.3 Uji Homogenitas Kesamaan Dua Varians Data Tahap Akhir Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data akhir dari kedua kelas mempunyai varians yang sama homogen. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. : � 1 2 = � 2 2 kedua kelas memiliki varians yang sama. 1 : � 1 2 ≠ � 2 2 kedua kelas tidak memiliki varians yang sama. Kriteria pengujian untuk uji homogenitas data tahap akhir dengan α= 5 dan dk = k-1, tolak jika 2 2 1 − −1 . Dari hasil perhitungan, diperoleh 2 ℎ � = 3,67 . Dengan α = 5 dan dk = 1 diperoleh 2 = 3,84. Hasil analisis uji homogenitas data tahap akhir dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data TahapAkhir Data Kriteria Nilai Kemampuan Representasi Matematis Kelas Sampel 3,67 3,84 Homogen Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data akhir, diperoleh bahwa 2 ℎ � 2 , maka diterima. Jadi, kedua kelas mempunyai varians yang sama homogen. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 34. 4.1.2.2.4 Uji Hipotesis I Uji Kriteria Ketuntasan a. Uji Ketuntasan Rata-rata Individual Kelas Eksperimen Uji Rata-rata � Uji ketuntasan rata-rata individual digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata nilai individual tes kemampuan representasi matematis pada kelas 2 hitung  2 tabel  eksperimen mencapai nilai ketuntasan belajar individual yang ditetapkan di SMA Islam Sudirman Ambarawa yaitu 70. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. ∶ � 69,5 ,artinya rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen belum mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 70. ∶ � 69,5, artinya rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 70. Kriteria pengujiannnya adalah terima H jika ℎ � 1− −1 dimana 1− −1 diperoleh dari distribusi t dengan taraf signifikan 5 . Dari hasil perhitungan diperoleh ℎ � = 2,58 . Dengan ∝= 5, = 26 diperoleh t tabel = 0,95 35 = 2,06 . Karena ℎ � 1− −1 = 2,58 2,06 maka H ditolak dan 1 diterima. Jadi, rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 70. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 36. b. Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Eksperimen Uji Proporsi Uji ketuntasan belajar klasikal digunakan untuk mengetahui apakah persentase ketuntasan belajar klasikal siswa kelas eksperimen mencapai persentase yang telah ditetapkan di SMA Islam Sudirman Ambarawa untuk mata pelajaran matematika yaitu 75. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. 745 , :   H , artinya persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai 70 belum mencapai 75 belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. 745 , : 1   H ,artinya persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai 70 sudah mencapai 75 atau lebih sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Kriteria pengujian untuk uji ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen adalah tolak H jika ℎ � 0,5 −∝ dimana 0,5 −∝ = 0,45 = 1,64. Dari hasil perhitungan uji proporsi satu pihak diperoleh ℎ � kelas eksperimen = 2,08. Karena ℎ � 0,5 −∝ = 2,08 1,64 , maka H ditolak. Jadi, persentase siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai 70 sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 37. 4.1.2.2.5 Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas X dengan pembelajaran Model Eliciting Activities MEAs pada materi jarak dalam dimensi tiga lebih dari rata-rata kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. 2 1 :    H rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas X dengan pembelajaran Model Eliciting Activities MEAs pada materi jarak dalam dimensi tiga kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol. 2 1 1 :    H rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X dengan pembelajaran Model Eliciting Activities MEAs pada materi jarak dalam dimensi tiga lebih dari rata-rata kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol. Kriteria pengujiannnya adalah terima H apabila ℎ � dimana = 1 − 1+ 2−2 dengan taraf signifikansi 5. Dari hasil perhitungan diperoleh ℎ � = 3,56 . Dengan = 5, 1 = 26, 2 = 26 diperoleh = 0,9550 = 2,009. Hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut. Tabel 4.12 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji Pihak Kanan Kelas N Rata-rata s 2 s gabungan t hitung t tabel Eksperimen 26 81,31 76,04 10,98 3,56 2,009 Kontrol 26 62,15 165,18 Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan diperoleh bahwa ℎ � = 3,56 2,009 maka ditolak. Jadi, rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dengan pembelajaran Model Eliciting Activities MEAs pada materi jarak dalam dimensi tiga lebih dari rata-rata kemampuan representasi matematis siswa pada kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 41.

4.1.3 Hasil Penelitian tentang

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Metaphorical Thinking

3 24 196

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALKWRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF CONCEPT PESERTA DIDIK

13 57 274

Pengaruh metode pictorial riddle terhadap kemampuan representasi matematis siswa pada materi bangun segiempat di Sekolah Menengah Pertama Muslim Asia Afrika

1 18 214

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNISI DI SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA.

2 19 35

PERBEDAAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KONTEKSTUAL DI SMP NEGERI 1 MERANTI.

1 6 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA SMA KOTA PADANGSIDIMPUAN.

0 2 41

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA.

4 17 56

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGMONCOL

0 0 17

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Representasi Matematis - PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGMONCOL - repository perpus

0 0 19

DESKRIPSI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA

0 0 15