Kedatangan Bangsa Barat di Berbagai Daerah

Perkembangan dan Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Barat 79 Agar VOC dapat berkembang dengan baik, pemerintah Belanda memberikan hak Octroi istimewa, yaitu hak untuk dapat bertindak sebagai suatu negara. Hak-hak tersebut antara lain: 1 Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah timur sampai ujung selatan Amerika. 2 Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan. 3 Hak memiliki mata uang sendiri. 4 Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan- kerajaan lain di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya. Dengan hak-hak istimewa tersebut menyebabkan perkem- bangan VOC sangat pesat. Perdagangan-perdagangan Portugis di Indonesia dapat didesak. Sebagai bukti keberhasilan itu pada tahun 1605, VOC berhasil menguasai benteng ketahanan Portugis di Ambon, kemudian namanya diganti menjadi Benteng Victoria. Dengan adanya peristiwa tersebut, kekuasan Portugis di Maluku terdesak dan hanya mampu bertahan di Timor-Timur. c. Persaingan dagang Belanda dengan Inggris Mengetahui taktik perdagangan Belanda dengan membentuk persekutuan dagang VOC, maka Inggris juga mendirikan kongsi dagang yang dinamakan EIC East Indian Company pada tahun 1600 dengan daerah operasi utamanya di Indonesia. Inggris mengetahui bahwa Belanda menduduki Indonesia, maka Inggris berniat merebut Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut di bawah pimpinan Lord Minto sebagai gubernur jenderal Inggris di Calkuta, didirikan ekspedisi Inggris untuk merebut kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1811 Inggris berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di tanah Indonesia, sehingga kekuasan Inggris di Indone- sia berada di bawah pimpinan Raffles sampai tahun 1816. Berdasarkan konvensi London Convention of London tahun 1814, Indonesia diserahkan kembali kepada Belanda karena dianggap tidak ada untungnya. Adapun isi pokok dari Konvensi London ialah: 1 Indonesia dikembalikan kepada Belanda. 2 Jajahan-jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana tetap di tangan Inggris. 3 Cochain di Pantai Malabar diambil oleh Inggris dan Bangka diserahkan pada Belanda sebagai gantinya. Sumber: Indonesia Heritage, 2002 Gambar 5.3 Thomas Stanford Raffles. Galeri Pengetahuan Sosial 2 80 a. Pembubaran VOC Memasuki akhir abad ke-18 kejayaan VOC mulai merosot. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dalam tubuh VOC itu sendiri maupun faktor eksternal di luar VOC yang menggerogoti keberadaan VOC. Adapun faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah: 1 Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi. 2 Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas. Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah: 1 Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. 2 Reaksi penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga. Keadaan yang kian parah dan mengkhawatirkan menyebabkan Belanda mengambil sikap, pada tangal 31 Desemnber 1799 VOC dibubarkan dan pemerintah kolonial di Indonesia mulai dkendalikan langsung oleh pemerintah kerajaan Belanda. b. Pemerintaham Herman W . Daendels Sejak Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795, Belanda diubah namanya menjadi republik Bataaf dan diperintah oleh Louis Napoleon, adik kaisar Napoleon Bonaparte. Di samping itu, pemerintah Prancis mengkhawatirkan keadaan di Pulau Jawa sebagai daerah jajahan Belanda akan direbut oleh Inggris yang saat itu tidak berhasil dikuasai oleh Prancis. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Januari 1808 Louis Napoleon mengutus Herman W. Daendels ke Pulau Jawa. Pada tanggal 15 Januari 1808 Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas memperta- hankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, karena Inggis telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda. Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels, antara lain: 1 Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia. 2 Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. 3 Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.