FUNGSI PAJAK Pedagang Musiman, yaitu pedagang yang menjual barang

Pajak 313 Berdasarkan pihak yang memungut, pajak dibedakan menjadi: a. Pajak negara, misalnya Pajak Penghasilan PPh, Pajak Bumi Bangunan PBB, Pajak Penjualan PPn, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Bea Materai, Cukai, Pajak Penjualan Barang Mewah PPn-BM. b. Pajak daerah, misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak reklame, retribusi terminal.

3. Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, pajak dibedakan: a. Pajak objektif, misalnya Pajak Penghasilan PPh. b. Pajak subjektif, misalnya Pajak Bumi Bangunan PBB, Pajak Penjualan PPn, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan Barang Mewah PPn-BM.

D. SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA

Sistem perpajakan adalah cara-cara yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada masyarakat. Untuk dapat melaksanakan sistem perpajakan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diketahui yang berhubungan dengan pajak, antara lain sebagai berikut.

1. Kriteria Pemungutan Pajak

Sistem pajak yang baik harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut. a. Distribusi beban pajak harus adil, artinya setiap orang harus menanggung beban pajak sesuai dengan kemampuannya yang wajar. b. Beban pajak harus lebih seminimal mungkin, artinya beban pajak tidak boleh memberatkan wajib pajak, sehingga meng- hambat usahanya. c. Pajak harus dapat memperbaiki ketidakefisienan, artinya dengan adanya beban pajak, wajib pajak terdorong untuk bekerja secara efisien. d. Pajak harus mampu melakukan stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi, artinya dengan diterapkannya pajak, ekonomi nasional dapat stabil dan berkembang dengan baik. e. Sistem pajak harus dimengerti oleh wajib pajak artinya sistem pajak jangan sampai mempersulit wajib pajak dalam mem- bayarnya. Aktivitas M andiri Untuk menambah pengetahuan kalian, carilah informasi dari berbagai nara sumber mengenai besarnya pajak pertambahan nilai dan pajak pen- jualan barang mewah. Susun pelaporan kepada guru, jangan lupa mencantumkan dari mana sumber data tersebut kalian peroleh. Galeri Pengetahuan Sosial 2 314 f. Biaya administrasi dan biaya pelaksanaannya haruslah sesedikit mungkin, artinya jangan sampai biaya operasional pajak melebihi besarnya pajak yang diterima. g. Memiliki kepastian, artinya sistem pajak harus dapat menjamin tentang cara, prosedur, dan jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. h. Dapat dilaksanakan, artinya sistem pajak harus mudah, sederhana, dan dapat dilaksanakan oleh instansi pemungut pajak. i. Dapat diterima, artinya wajib pajak dapat menerima kewajiban membayar pajak dengan penuh kesadaran.

2. Unsur-unsur Pajak

Unsur-unsur pajak, antara lain sebagai berikut. a. Subjek pajak , yaitu orangbadan yang menurut undang- undang dibebani pajak. b. Wajib pajak, yaitu orangbadan yang menurut undang-undang diharuskan melakukan tindakan-tindakan perpajakan seperti mencarimendapatkan nomor pokok wajib pajak NPWP di kantor Dirjen Pajak, menghitung besarnya pajak, dan menyetorkan pajak ke kas negara. c. Objek pajak, yaitu bendabarang atau sesuatu yang menjadi sasaran pajak. Contoh: rumah, penghasilan, mobil, dan lain- lain. d. Tarif pajak , adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang harus dibayar subjek pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak pada umumnya dinyatakakan dengan persentase. Menurut besar kecilnya pajak yang harus dibayar, tarif pajak dihitung dengan sistem: 1 Proporsional: Tarif pajak yang persentasenya tetapsama untuk setiap jenis objek pajak. Di mana makin besar pendapatan yang diterima oleh seorang wajib pajak, maka makin besar pula pajak yang seharusnya dibayarkan. Misalnya tarif pajak pertambahan nilai PPN sebesar 5 , jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp4.000.000,00, maka besar pajak PPN = Rp200.000,00, dan jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp8.000.000,00, maka besar pajak PPN = Rp400.000,00. 2 Progresif: Tarif pajak yang persentasenya makin besar jika objek pajak bertambah. Di mana jika makin besar pendapatan yang diperoleh wajib pajak, maka makin besar pula persentase pajak yang harus dibayar. Misalnya dasar