Galeri Pengetahuan Sosial 2
108
1 Ruang gerak pergerakan ini lebih luas, tidak terbatas dalam masalah perdagangan melainkan juga bidang pendidikan dan
politik. 2 Anggota pergerakan ini tidak hanya terbatas dari kaum
pedagang, tetapi kaum Islam pada umumnya. SI adalah organisasi yang bercorak sosial, ekonomi, pendi-
dikan, dan keagamaan, namun dalam perkembangannya SI juga bergerak di bidang politik. SI tumbuh sebagai organisasi massa
terbesar pertama kali di Indonesia.
Pada tanggal 20 Januari 1913 Sarekat Islam mengadakan kongres yang pertama di Surabaya. Dalam kongres ini diambil
keputusan bahwa: 1 SI bukan partai politik dan tidak akan melawan pemerintah
Hindia Belanda. 2 Surabaya ditetapkan sebagai pusat SI.
3 HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua. 4 Kongres pertama ini dilanjutkan kongres yang kedua di Sura-
karta yang menegaskan bahwa SI hanya terbuka bagi rakyat biasa. Para pegawai pemerintah tidak boleh menjadi anggota
SI karena dipandang tidak dapat menyalurkan aspirasi rakyat.
Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI yang ketiga di Bandung. Dalam kongres ini SI sudah mulai melontarkan per-
nyataan politiknya. SI bercita-cita menyatukan seluruh penduduk Indonesia sebagai suatu bangsa yang berdaulat merdeka.
Tahun 1917 SI mengadakan kongres yang keempat di Jakarta. Dalam kongres ini SI menegaskan ingin memperoleh pemerintahan
sendiri kemerdekaan. Dalam kongres ini SI mendesak pemerintah agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat
Volksraad. SI mencalonkan H.O.S. Tjokroaminoto dan Abdul Muis sebagai
wakilnya di Volksraad. Antara tahun 1917–1920 perkembangan SI sangat terasa
pengaruhnya dalam dunia politik di Indonesia. Corak demokratis dan kesiapan untuk berjuang yang dikedepankan SI, ternyata
dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh sosialis untuk mengembangkan ajaran Marxis. Bahkan beberapa pimpinan SI menjadi pelopor
ajaran Marxis sosialis di Indonesia dan berhasil menghasut sebagian anggota SI. Pemimpin-pemimpin SI yang merupakan
pelopor ajaran Marxis sosialis di antaranya Semaun dan Darsono.
Sebagai akibat masuknya paham sosialis ke tubuh SI yang dibawa Sneevliet melalui Semaun CS, pada tahun 1921 SI pecah
menjadi dua:
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar, 2005
Gambar 6.5
H.O.S Tjokro- aminoto.
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
109
1 SI sayap kanan atau SI Sayap putih
SI ini tetap berlandaskan nasionalisme dan keislaman. Tokohnya HOS Cokroaminoto dan H. Agus Salim serta Surya
Pranoto. Pusatnya di Jogjakarta. 2
SI sayap kiri atau SI sayap merah SI ini berhalauan sosialis kiri komunis yang nantinya
menjadi PKI. Tokohnya Semaun. Adapun pusatnya di Semarang.
Pada Kongres nasional SI ketujuh di Madiun tahun 1923 SI diganti menjadi PSI atau Partai Sarekat Islam. Tujuannya untuk
menghapus kesan SI dari pengaruh sosialisme kiri. Tahun 1929 Partai Sarekat Islam PSI diganti lagi menjadi Partai Sarekat Is-
lam Indonesia PSII. c. Muhammadiyah
Muhammadiyah berdiri di Jogjakarta pada tanggal 18 Nopember 1912. Pendirinya K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah
merupakan organisasi yang berasaskan Islam dan berhaluan nonpolitik. Kegiatannya selain dalam bidang agama juga bergerak
dalam bidang pendidikan, sosial, dan budaya.
Tujuan organisasi ini adalah mewujudkan umat Islam yang cerdas dan berwawasan kebangsaan. Pada tahun 1918 kaum
wanita Muhammadiyah juga mendirikan Aisyiah. Tujuan Aisyiah adalah meningkatkan peran Muhammadiyah dalam mewujudkan
tujuan Muhammadiyah pada umumnya. Kegiatan Aisyiah hampir sama dengan Muhammadiyah, yaitu bergerak dalam bidang
pendidikan, sosial dan budaya.
Untuk mencapai tujuannya, Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan, sosial, masjid, dan penerbitan. Selain itu,
Muhammadiyah mengadakan berbagai bentuk pertemuan yang membahas masalah- masalah Islam.
Meskipun tidak menempuh jalur politik, Muhammadiyah mampu menarik banyak pendukung. Muhammadiyah memiliki ca-
bang yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara dan amat berpe- ran dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Indische Partij IP
Indische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Pendiri IP terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yaitu
Douwes Dekker ketua, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat wakil ketua. Indische Partij adalah organisasi
pergerakan nasional Indonesia pertama kali yang terang-terangan bergerak di bidang politik. Tujuan Indische Partij, yaitu
menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme untuk memajukan
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar, 2005
Gambar 6.6
K.H. Ahmad Dahlan.
Sumber: Sejarah Nasional
Indonesia, 1993
Gambar 6.7
Tiga Serangkai.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
110
tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Dalam program kerjanya ditetapkan langkah-langkah untuk menyukseskan Indische Partij yaitu:
1 Meresapkan cita-cita kesatuan nasional Indonesia. 2 Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di
bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan. 3 Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian
antara agama yang satu dengan agama yang lain. 4 Memperbesar pengaruh pro Hindia Indonesia di dalam
pemerintahan. 5 Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Indonesia, terutama
memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
2. Masa Radikal Tahun 1920 – 1927-an
Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah pada abad XX disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan
nasional pada masa ini bersifat radikalkeras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif.
Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah:
a. Perhimpunan Indonesia PI Organisasai ini pada mulanya bernama
Indische Vereeniging yang berdiri di negeri Belanda pada tahun 1908. Organisasi ini
dipelopori oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda. PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922
namanya diganti menjadi Indonesia Vereeniging.
Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto,
Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.
Di samping bergerak di bidang sosial, organisasi ini merambah ke dunia politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka
menerbitkan majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal
setelah tahun 1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia PI. Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi
Indonesia Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan
Ahmad Subarjo. PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka.
Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di
bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indone- sia sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri.
Aktivitas M andiri
Untuk menambah pengetahuan kalian,
coba jelaskan mengapa Douwes Dekker yang
sebenarnya masih keturunan Belanda
bersimpati terhadap perjuangan bangsa
Indonesia.
Serasi
Serba-serbi Sosial
Gagasan kemerdekaan Indonesia yang disam-
paikan Perhimpunan Indonesia mendorong
munculnya beberapa organisasi di Indone-
sia, seperti Perhimpun- an Pelajar-Pelajar
Indonesia PPPI, Jong Indonesia pemuda
Indonesia, dan partai Nasional Indonesia
PNI.
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
111
Dalam pertemuan-pertemuan yang dihadirinya ditegaskan tentang tuntutan Indonesia merdeka, seperti pada Kongres Liga
Demokrasi Internasional pertama di Paris tahun 1926 dan Kongres Liga Demokrasi Internasional kedua tahun 1927 di Berlin yang
menyokong perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Keyakinan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan itu adalah:
1 Perlunya persatuan seluruh tanah Indonesia. 2 Perlunya mengikutsertakan seluruh tanah air Indonesia.
3 Adanya perbedaan kepentingan antara penjajah dan yang dijajah maka tidak mungkin adanya kerja sama non kooperatif.
4 Perlunya kerja sama dan segala cara harus dilakukan untuk memulihkan jiwa dan raga kehidupan bangsa Indonesia yang
rusak akibat penjajahan. Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak disukai oleh
Belanda, maka pada bulan September 1927 pemimpin-pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap dan diadili. Pemimpin tersebut
antara lain Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul Madjid Djojodiningrat. Dalam pengadilan
di Deen Haag bulan Maret 1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan judul
Indonesia Vrij Indonesia Merdeka. Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah, tetapi
Belanda tetap mengawasi dengan ketat kegiatan Perhimpunan Indonesia.
b. Partai Komunis Indonesia PKI Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang
Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet mendirikan partai yang
berhaluan komunis dengan nama Indische Social Democraties
The Vereeniging ISDV. Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons dari masyarakat, sehingga merubah taktik
penyebarluasan pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi-organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan
komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono. Akhirnya pada tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi dengan nama
Partai Komunist Hindia yang pada bulan Desember tahun yang sama namanya dirubah menjadi Partai Komunis Indonesia PKI.
Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan pem- berontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi berhasil
dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru meletus pada tanggal 1 Januari
1927, tetapi dalam waktu tiga hari pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar, 2005
Gambar 6.8
Tokoh perhim- punan Indonesia. Dari kiri ke
kanan G. Mangunkusumo, Mohammad Hatta, Iwa
Kusuma Sumatri, Sastromul- yono, dan M. Sartono.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
112
Akibat pemberontakan yang gagal ini pemerintah kolonial makin bertindak keras dan tegas terhadap organisasi-organisasi
pergerakan nasional yang ada pada saat itu. c. Nahdatul Ulama
Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926.
NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya. Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan
syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i.
Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan, sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik. Hal tersebut dapat
dilihat dari kegiatannya yaitu mendorong kepada rakyat untuk memperoleh kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka pada tahun
1946 NU menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
d. Partai Nasional Indonesia PNI Organisasi ini semula bernama Perserikatan Nasional Indo-
nesia. PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927. Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo,
Mr. Sunaryo, M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres Perserikatan Nasional yang pertama di Surabaya, Perserikatan
Nasional Indonesia diubah namanya menjadi Partai Nasional In- donesia PNI. Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka
atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah marhaenisme, bersifat mandiri, dan nonkooperatif.
Sebagai wadah persatuan politik yang ada di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927 diselenggarakan kongres pertama
dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada seragam.
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1997
Gambar 6.9
Suasana Kongres PNI 1929.