Latar Belakang Pembentukan Organisasi Pergerakan Nasional

Galeri Pengetahuan Sosial 2 106 1916 oleh Indesche Vereeniging, yakni organisasi mahasiswa Indonesia di negara Belanda. Pada tahun 1924 Majalah Hindia Putra diubah namanya menjadi Indonesia Merdeka. f. Majalah Indonesia mer deka Majalah ini memiliki peran penting yaitu: 1 Menyebarkan cita-cita mencapai kemerdekaan. 2 Memperkuat cita-cita kesatuan dan persatuan Bangsa In- donesia. Majalah ini beredar di berbagai negara seperti Belanda, Jerman, Prancis, Mesir, Malaya, dan Indonesia. Pada tahun 1930 pemerintah Hindia Belanda melarang peredaran majalah In- donesia Merdeka di wilayah Indonesia.

B. PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

Masa pergerakan kebangsaan Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan modern. Masa pergerakan kebangsaan tersebut dibedakan menjadi 3 masa, yakni masa awal perkembangan pergerakan nasional, masa radikal, dan masa moderat.

1. Masa Awal Perkembangan Pergerakan Nasional Tahun 1900-an

a. Budi Utomo Budi Utomo berdiri atas prakarsa dari Dokter Wahidin Sudirohusodo yang berpendapat bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang maju pendidikan harus diperluas. Pendidikan ini dapat dilaksanakan dengan usaha sendiri tanpa menuntut pemerintah kolonial. Adapun caranya dengan membentuk Dana Pelajar. Gagasan Dokter Wahidin Sudirohusodo ini pun mendapat dukungan dari masyarakat luas. Pada akhir tahun 1907 Dr. Wahidin Sudirohusodo berpidato menyampaikan gagasan ini di depan mahasiswa Stovia Sekolah Dokter Pribumi di Jakarta. Pidato Dr. Wahidin Sudirohusodo mendapat tanggapan positif dari mahasiswa Stovia. Kemudian Sutomo seorang mahasiswa Stovia segera meng- adakan pertemuan dengan teman-temannya guna membicarakan usaha memperbaiki nasib bangsa. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta dan sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”. Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, 1993 Gambar 6.3 Wahidin Sudirohusodo. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia 107 derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan. Para mahasiswa Stovia yang tergabung di dalam Budi Utomo antara lain Sutomo sebagai ketua, M. Suradji, Muhammad Saleh, Ms. Suwarno, Sulaiman, Gunawan Mangunkusumo, Muhammad Sulaiman, dan Gumbreg. Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan kongres di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan keputusan: 1 Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik. 2 Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan. 3 Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan. 4 Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura. 5 RT. Tirto Kusumo Bupati Karanganyar. Sejak tahun 1915 kegiatan Budi Utomo berubah tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, tetapi bergerak dalam bidang politik. Kegiatan Budi Utomo dalam bidang politik adalah sebagai berikut. 1 Ikut duduk dalam Komite Indie Weerbaar Panitia Ketahanan Hindia Belanda dari Indonesia. 2 Ikut mengusulkan dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Volksraad. 3 Tokoh Indonesia yang ikut duduk dalam Volksraad, yaitu S. Suryokusuma. 4 Merencanakan program politik untuk mewujudkan pemerin- tahan parlemen berdasarkan kebangsaan. 5 Ikut bergabung ke dalam Permufakatan Perhimpunan-per- himpunan Politik Kebangsaan Indonesia PPPKI yang diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1927. 6 Bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia PBI menjadi Partai Indonesia Raya Parindra tahun 1935. Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. b. Sarekat Islam Pergerakan ini pada mulanya bernama Sarekat Dagang Is- lam SDI yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1911. Tujuannya adalah memperkuat persatuan pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan pedagang asing terutama pedagang Cina. Namun pada tanggal 10 September 1912 SDI diubah menjadi Sarekat Islam SI. Tujuan pergantian nama ini didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut: Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar , 2005 Gambar 6.4 dr. Sutomo. Serasi Serba-serbi Sosial Upaya Semaun untuk mengomuniskan seluruh SI melalui SI Sayap Kiri gagal pada pemungutan suara sehingga komunis harus keluar dari SI.