Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial Bse ips kelas 8 1

Galeri Pengetahuan Sosial 2 276 pemeriksaan dan penyidikan perkara terhadap saksi-saksi yang melihat atau berada dan berkaitan dengan kejadian perkara, hingga menetapkan status tersangka serta membuat berita acara pelimpahan perkara ke pengadilan. c. Pengadilan Pengadilan menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. d. Adat Adat istiadat berisi nilai-nilai, norma-norma, kaidah-kaidah sosial yang dipahami, diakui, dijalankan dan dipelihara secara terus menerus. Maka istilah adat istiadat sama artinya dengan sistem nilai budaya. Adat istiadat sebenarnya merupakan hukum yang mengen- dalikan perilaku masyarakat setempat agar tidak menyimpang. Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan sebagai berikut. 1 Tradisi, merupakan adat yang melembaga dan sudah berjalan lama secara turun temurun. 2 Upacara, merupakan adat istiadat yang dipakai dalam meraya- kan hal-hal yang resmi. 3 Etiket, adalah tata cara dalam masyarakat dan merupakan bentuk sopan santun dalam upaya memelihara hubungan baik antara sesama manusia. 4 Folkways, merupakan adat kebiasaan yang dijalankan dalam masyarakat sehari-hari karena dianggap baik dan menyenang- kan. 5 Mode, merupakan adat yang lazim berisi kebiasaaan-kebia- saan dan bersifat hanya sementara. e. Tokoh masyarakat Tokoh masyarakat adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau pun kedudukan yang oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Jika terjadi penyimpangan atau perselisihan antarwarga dapat diselesaikan oleh tokoh masyarakat tersebut. Sumber: Radar Solo, 7 Maret 2008 Gambar 16.2 Polisi mem- buat berita acara tentang kejadian penyimpangan sosial, terutama yang berkaitan dengan tindak kejahatan. Sumber: Radar Solo, 2008 Gambar 16.3 Sri Sultan Hamengkubuwono adalah seorang tokoh dan pemimpin masyarakat Jogjakarta yang memiliki kharisma tinggi, sehingga dihormati, disegani, dan dipatuhi oleh masyarakat. Serasi Serba-serbi Sosial Pada masa pemerintah- an kolonial Belanda di Indonesia, Van Vollen- hoven banyak meneliti dan menulis buku yang berkaitan dengan hu- kum adat di Indonesia. Dia juga mengemuka- kan bahwa hukum adat memiliki kekuatan hukum yang mengikat, di samping hukum kolonial Belanda. Oleh karena itulah Van Vollenhoven dikukuh- kan sebagai Bapak Hukum Adat Indonesia. Pengendalian Penyimpangan Sosial 277 Rangkuman ™ Pengendalian sosial adalah cara yang dilakukan untuk menjaga agar keter- aturan sosial tetap terjaga. ™ Pengendalian sosial bertujuan : – Agar dapat terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat. – Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang berlaku. – Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan. ™ Fungsi pengendalian sosial yaitu mem- pertebal keyakinan masyarakat terha- dap norma sosial, memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma, mengembangkan rasa malu, mengem- bangkan rasa takut, dan menciptakan sistem hukum. ™ Menurut tujuannya, pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi tiga yakni tu- juan kreatif, regulatif, dan eksploratif. ™ Jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, teknikcara pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara kompulsi, per- vasi, persuasif, dan koersif. ™ Menurut sifatnya, pengendalian sosial dibedakan dalam bentuk preventif, re- presif, dan gabungan preventif dan represif. ™ Pengendalian sosial dapat dilakukan dalam bentuk teguran, ostrasisme pe- ngucilan, fraundulens, hukuman, kekerasan fisik, gosip, dan lain-lain. ™ Jenis- jenis lembaga pengendalian sosial bisa berupa keluarga, kepolisian, peng- adilan, dan tokoh masyarakat. Petikan Ilmu R e f l e k s i D i r i Semua bentuk perilaku menyimpang pada umumnya dilakukan karena kurangnya kemampuan mengendalikan diri. Banyak pelaku kriminalitas menyesali perbuatannya, karena apa yang dilakukan hanya berorientasi pada dirinya sendiri tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya tersebut. Renungkan sejenak, apa yang akan terjadi jika kalian hanya menuruti keinginan tanpa memikirkan norma yang berlaku? Misalnya saat lapar dan haus melihat makanan dan minuman yang tersaji di rumah makan kemudian masuk dan menyantapnya padahal tidak membawa uang sepeser pun. Pastinya kalian akan dimarahi, diusir, atau bahkan dilaporkan pada pihak yang berwajib. Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari- hari yang sangat membutuhkan kemampuan mengendalikan diri agar apa yang dilakukan sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Pengendalian diri diperlukan oleh setiap individu. Oleh karena itulah bentuklah ketahanan diri dengan meningkatkan kualitas pengetahuan, keimanan, dan kepatuhan pada norma yang berlaku, sehingga mampu menjadi media pengendalian diri bagi kalian. Dengan demikian kalian akan terhindar dari perilaku-perilaku yang menyimpang.