Pengendalian Penyimpangan Sosial
273
Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara persuasif tidak berhasil.
c. Pengendalian sosial menurut jumlah yang terlihat Apabila ditinjau dari aspek jumlah yang terlibat, teknikcara
pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara: 1
Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya . Contohnya seorang ayah yang menasihati anaknya, seorang
teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dan lain-lain.
2 Pengawasan dari individu terhadap kelompok . Contohnya
seorang pelatih sepak bola yang mengarahkan tim sepak bolanya, seorang guru yang menjelaskan materi pada murid-
muridnya, dan lain-lain.
3 Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok
. Contohnya sekelompok mahasiswa KKN kuliah kerja nyata
sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat. 4
Pengawasan dari kelompok terhadap individu . Contohnya warga masyarakat yang mengucilkan seorang warganya yang
telah melanggar norma.
d. Pengendalian Sosial menurut Sifatnya Menurut sifatnya, pengendalian sosial dibedakan dalam
bentuk preventif, represif, dan gabungan preventif dan represif. 1
Pengendalian sosial preventif Pengendalian sosial preventif yaitu usaha yang dilakukan
sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan mencegah terjadinya pelanggaran.
Rambu-rambu lalu lintas dimaksudkan sebagai upaya pencegahan preventif agar tidak terjadi kekacauan dalam
lalu lintas.
2 Pengendalian sosial r epresif
Pengendalian sosial represif yaitu usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi, ditujukan untuk memulihkan keadaan
kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran. Misalnya hukuman penjara bagi pelaku kejahatan merupakan
salah satu bentuk pengendalian sosial represif. Dengan tertangkapnya pelaku kejahatan ini situasi lingkungan
masyarakat menjadi aman dan membuat pelakunya jera.
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk P elajar, 2005
Gambar 16.1
Berbagai rambu- rambu lalu lintas
merupakan bentuk pengendalian sosial preventif.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
274
3 Pengendalian sosial gabungan antara pr eventif dan
represif Pelaksanaan operasi tertib lalu lintas yang dilaksanakan oleh
jajaran kepolisian merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial bersifat preventif sekaligus represif. Mengapa demikian?
Dengan adanya operasi tertib yang dilancarkan oleh yang ber- wajib menjadikan masyarakat waspada, sebelum mengendarai
kendaraan melengkapi surat-surat dan membekali diri dengan pengetahuan mengenai rambu-rambu lalu lintas, sehingga tidak
akan terkena sanksi. Adapun bagi yang melakukan pelang- garan pada saat operasi tertib tersebut akan dikenai sanksi
sesuai aturan yang berlaku, sehingga sifatnya represif.
2. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial yang ada di masyarakat antara lain berupa:
a. Teguran Teguran dilakukan dari orang yang dianggap lebih berwibawa
kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. Misalnya seorang ibu menegur anaknya yang pulang terlambat dari jam
biasanya.
b. Fraundulens Frauddalens adalah meminta bantuan kepada pihak lain yang
dianggap dapat mengatasi masalah. c. Intimidasi
Intimidasi adalah bentuk pengendalian dengan disertai tekanan, ancaman, dan menakut-nakuti.
d. Ostrasisme atau pengucilan Tindakan pengucilan bagi pelaku penyimpangan sosial
seringkali dilakukan pada masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi. Meski demikian bukan berarti di era
modern ini pengucilan tidak terjadi. Khususnya bagi penderita HIV AIDS meski tidak secara terang-terangan sebagian besar
masyarakat cenderung menghindari mereka dengan alasan takut tertular. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan
virus HIVAIDS membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. Apalagi pandangan umum sering mengaitkan penderita
HIVAIDS sebagai pelaku seks bebas dan pemakai narkoba. Akankah kalian, bersikap demikian? Sebaiknya kalian dapat
menghindari perilaku yang demikian. Para penderita HIVAIDS juga manusia yang memiliki hak yang sama dengan manusia-
Pengendalian Penyimpangan Sosial
275
manusia lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya para penderita HIV AIDS diterima secara baik di tengah-tengah masyarakat dan sebisa
mungkin kita memberikan motivasi bagi mereka agar bersemangat untuk terus menjalani hidunya.
e. Kekerasan fisik Pengendalian sosial secara fisik merupakan bentuk
pengendalian dengan memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain, seperti pemukulan, menendang, merusak, dan
lain-lain.
f. Hukumansanksi Hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial
adalah pengenaan hukuman atau sanksi. Pemberian hukuman sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai
saksi serta pembelaan, sehingga hukumansanksi yang dijatuhkan benar-benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.
g. gosip atau des as-desus Di kalangan masyarakat, gossip atau desas- desus merupakan
bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif. Banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk melakukan sesuatu karena takut
digosipkan. Apalagi hidup di kalangan masyarakat yang masih memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosialnya, jika ada
perilaku yang aneh sedikit saja, akan mengundang perbincangan umum.
3. Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial
Adapun jenis- jenis lembaga pengendalian sosial meliputi: a. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer yang merupakan tempat pertama membetengi anggota keluargaanggota
masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial. Untuk menjaga agar anak- anak dalam keluarga tidak melakukan tindakan
menyimpang dibutuhkan peran orang tua sebagai pengendali atau pengawas terhadap perilaku anak-anak. Dalam menjalankan
perannya sebagai pengendali sosial, orang tua harus tidak bosan- bosannya memberikan teguran kepada anak-anak yang berperilaku
tidak sesuai dengan norma sosial.
b. Kepolisian Kepolisian bertugas memelihara keamanan dan ketertiban
umum dan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. Dalam
menjalankan tugas pengendalian sosial, kepolisian melakukan
Serasi
Serba-serbi Sosial
Menurut pendapat Kartini Kartono,
kekuatan hukum jauh tertinggal jika
dibandingkan dengan kekuatan kriminal. Hal
ini ditunjukkan dengan makin pintarnya para
pelaku kejahatan menyiasati hukum,
sehingga meskipun telah melakukan tindak
kriminal tetapi terbebas dari jeratan hukum.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
276
pemeriksaan dan penyidikan perkara terhadap saksi-saksi yang melihat atau berada dan berkaitan dengan kejadian perkara, hingga
menetapkan status tersangka serta membuat berita acara pelimpahan perkara ke pengadilan.
c. Pengadilan Pengadilan menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan
memberikan sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku.
d. Adat Adat istiadat berisi nilai-nilai, norma-norma, kaidah-kaidah
sosial yang dipahami, diakui, dijalankan dan dipelihara secara terus menerus. Maka istilah adat istiadat sama artinya dengan sistem
nilai budaya.
Adat istiadat sebenarnya merupakan hukum yang mengen- dalikan perilaku masyarakat setempat agar tidak menyimpang.
Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan sebagai berikut.
1 Tradisi, merupakan adat yang melembaga dan sudah berjalan
lama secara turun temurun. 2
Upacara, merupakan adat istiadat yang dipakai dalam meraya- kan hal-hal yang resmi.
3 Etiket, adalah tata cara dalam masyarakat dan merupakan
bentuk sopan santun dalam upaya memelihara hubungan baik antara sesama manusia.
4 Folkways, merupakan adat kebiasaan yang dijalankan dalam
masyarakat sehari-hari karena dianggap baik dan menyenang- kan.
5 Mode, merupakan adat yang lazim berisi kebiasaaan-kebia-
saan dan bersifat hanya sementara. e. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau pun kedudukan yang
oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Jika terjadi penyimpangan atau perselisihan
antarwarga dapat diselesaikan oleh tokoh masyarakat tersebut.
Sumber: Radar Solo, 7 Maret
2008
Gambar 16.2
Polisi mem- buat berita acara tentang
kejadian penyimpangan sosial, terutama yang
berkaitan dengan tindak kejahatan.
Sumber: Radar Solo, 2008
Gambar 16.3
Sri Sultan Hamengkubuwono adalah
seorang tokoh dan pemimpin masyarakat Jogjakarta yang
memiliki kharisma tinggi, sehingga dihormati, disegani,
dan dipatuhi oleh masyarakat.
Serasi
Serba-serbi Sosial
Pada masa pemerintah- an kolonial Belanda di
Indonesia, Van Vollen- hoven banyak meneliti
dan menulis buku yang berkaitan dengan hu-
kum adat di Indonesia. Dia juga mengemuka-
kan bahwa hukum adat memiliki kekuatan
hukum yang mengikat, di samping hukum
kolonial Belanda. Oleh karena itulah Van
Vollenhoven dikukuh- kan sebagai Bapak
Hukum Adat Indonesia.