MENYUSUN SKALA PRIORIT AS

Galeri Pengetahuan Sosial 2 162 D. KEPEDULIAN TERHADAP SUMBER DA YA YANG TERBATAS DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN Keterbatasan merupakan bagian dari kehidupan, termasuk di dalamnya sumber daya yang ada. Baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya berupa modal, semuanya memiliki keterbatasan. Ada yang cepat habis bahkan tidak bisa diperbaharui lagi, tetapi ada yang bisa diperbaharui lagi. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian lingkungan bagi kelangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi, manusia perlu mempedulikan keadaan sumber daya sebagai alat pemenuhan kebutuhan agar tidak cepat punah. Beberapa perilaku yang mencerminkan kepedulian terhadap sumber daya yang terbatas adalah sebagai berikut.

1. Pemanfaatan Sumber Daya secara Efektif dan Efisien

Hendaknya kita memanfaatkan sumber daya secara efisien dan efektif serta menggali yang belum dimanfaatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan lima cara, yakni: a. Mengubah bentuk benda untuk meningkatkan nilai hasil. Misalnya tebu diubah menjadi gula, rotan diubah menjadi perabot rumah tangga, dan sebagainya. b. Mengkombinasikan kegunaan benda, misalnya coklat yang dicampur gula dan susu. c. Memperbaiki barang yang rusak, misalnya mengelem buku yang rusak jilidannya dan sebagainya. d. Mendaur ulang barang bekas untuk dijadikan barang yang bernilai guna. Misalnya botol kemasan air mineral diubah menjadi kap lampu atau hiasan dinding, dan sebagainya. e. Mengadakan tebang pilih dalam pemanfaatan hasil hutan dan mengadakan reboisasi. Misalnya hanya menebang pohon dengan diameter tertentu.

2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan untuk Meningkatkan Kualitas Sumber

Daya Manusia Keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia dapat diatasi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Proses alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang hanya dapat terjadi melalui proses pendidikan dan pelatihan ini yang antara lain dapat dilakukan dengan cara: Serasi Serba-serbi Sosial Untuk menjadi kreatif, seseorang harus secara sengaja menciptakan sesuatu yang baru, bukan sekedar karena ketidaksengajaan. Hubungan Kelangkaan Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia 163 Pendidikan formal menyediakan layanan pendidikan dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Untuk meningkatkan profesionalitas dapat ditempuh dengan mengikuti pendidikan lanjutan. Bagi yang telah meraih gelar sarjana S1 bisa melanjutan ke jenjang pasca sarjana untuk meraih gelar sarjana S2 bahkan S3. b. Mengikuti kursus-kursus keterampilan Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penguasaan keterampilan selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dengan memiliki banyak keterampilan, maka akan memiliki banyak peluang dalam era globalisasi ini. c. Mengikuti program magang Menimba pengalaman langsung di dunia kerja bagi para siswa atau calon tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengikuti magang bekerja di suatu instansiperusahaan sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Melalui magang ini akan diperoleh pengalaman praktis berkaitan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat profesionalitas seseorang.

3. Mengelola dan Mendayagunakan Sumber Modal dengan Tepat Guna

Modal merupakan bentuk sumber daya yang sangat menentukan dalam proses produksi. Modal dapat berupa uang ataupun sarana, mesin-mesin produksi. Namun, jika pengelolaannya tidak tepat, modal akan habis percuma. Kebangkrutan suatu usaha merupakan salah satu contoh konkret ketidakmampuan mengelola sumber daya modal yang ada. Cinderamata Sosial Buatlah kliping yang memuat berbagai macam lembaga pendidikan baik formal dan non formal untuk meningkatkan sumber daya manusia. Susun pelaporan kepada guru. M aestro Sosial Thomas Robert Malthus 1766–1834 merupa- kan ekonom dan pen- cetus teori kependu- dukan. Ia dilahirkan di Inggris. Teori kependu- dukannya menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk akan selalu lebih cepat daripada penyediaan makanan. Dengan kata lain, pertumbuhan penduduk berlangsung menurut deret ukur 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - dan seterusnya, sedangkan penyediaan makanan menurut deret hitung 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - dan seterusnya. Hasil tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya kelangkaan dan persaingan, sehingga memicu munculnya kemiskinan. Sumber: ENI, 1995