Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Galeri Pengetahuan Sosial 2
204
masyarakat di sekitar Jakarta, terutama oleh para pemuda. Para pemuda menyebarkan berita proklamasi melalui berbagai cara,
antara lain dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, menulis pada tembok-tembok.
Teks proklamasi yang telah dirumuskan pada tanggal 17 Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke
kantor pusat pemberitaan Jepang, Domei sekarang Kantor Berita Antara. Sekitar pukul 18.30 WIB Wartawan Kantor Berita Domei,
Syahruddin berhasil menyelundupkan teks proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks proklamasi
tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz, seorang markonis kantor berita tersebut untuk segera diudarakan.
Pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa segera memerin- tahkan untuk meralat berita proklamasi dan menyatakan sebagai
kekeliruan agar tidak berdampak luas. Pada tanggal 20 Agustus 1945, pemancar radio disegel oleh Jepang dan para pegawainya
dilarang masuk. Meskipun kantor Berita Domei disegel, para pemuda tidak kehilangan akal. Mereka membuat pemancar baru
dengan bantuan teknisi radio, seperti Sukarman, Sutamto Susiloharjo, dan Suhandar. Alat pemancar radio yang diambil dari
Kantor Berita Domei sebagian dibawa ke rumah Waidan B. Palenewen dan sebagian ke Menteng 31. Di Menteng 31 itulah
para pemuda merakit pemancar radio baru dengan kode panggilan WK 1. Dari pemancar radio inilah, berita proklamasi terus disiarkan.
Tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di stasiun radio milik Jepang dan berjasa menyebarkan berita proklamasi, antara lain
Maladi, Yusuf Ronodipuro, Sakti Alamsyah, dan Suryodipuro. Maladi kemudian memprakarsai pendirian Radio Republik Indonesia pada
tanggal 11 September 1945.
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar.
Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi. Para
pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryopranoto, lwa Kusumasumantri, Ki Hajar Dewantara, Otto
Iskandardinata, G.S.S.J. Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SM, Manai Sophian, dan
Ali Hasyim.
Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan kepada para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 Septem-
ber 1945 untuk segera kembali ke tempat tugasnya masing masing guna menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indone-
sia di wilayahnya. Tokoh tokoh tersebut, antara lain sebagai berikut. a. Teuku Mohammad Hasan untuk daerah Sumatra.
b. Sam Ratulangi untuk daerah Sulawesi.
Sumber: Sejarah Nasional
Indonesia, 1993
Gambar 11.4
Gedung Men- teng Raya 31, pusat perjuang-
an pemuda.
Ajang Curah Pendapat
Untuk menambah pengetahuan kalian,
coba diskusikan dengan kelompok
kalian mengenai makna proklamasi bagi
bangsa Indonesia.
Serasi
Serba-serbi Sosial
Kantor berita Domei yang sekarang Kantor
Berita Antara pada tanggal 20 Agustus
1945 disegel oleh Jepang dan pegawai-
nya dilarang bekerja, karena menyiarkan
berita proklamasi ke- merdekaan Indonesia.
Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Proses Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
205
c. Ktut Pudja untuk daerah Nusa Tenggara. d. Ir. Mohammad Noor untuk daerah Kalimantan.