Proses Sosial Assosiatif Bse ips kelas 8 1
Hubungan Sosial
241
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat suatu fenomena yang menunjukkan ketidakadilan. Misalnya
pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan majikan tidak segera membayar upah yang menjadi
hak pekerja. Meskipun demikian pekerja tidak banyak melakukan protes karena ada tekanan jika majikan tidak puas dengan hasil
kerjanya akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Padahal mencari pekerjaan baru bukan hal yang mudah. Pekerja terpaksa pasrah
dengan keadaan meskipun telah diperlakukan tidak adil. Hal tersebut merupakan contoh
coercion, yakni bentuk akomodasi yang terjadi karena faktor paksaan.
7 Kompromi Compromise
Dalam berita kriminal yang ditayangkan di televisi, mungkin kalian pernah melihat adanya pertikaian antara buruh
dan majikan yang masing-masing memiliki tuntutan tertentu, sehingga terjadilah aksi unjuk rasa bahkan pemogokan kerja.
Pada umumnya pihak pengusaha menghendaki keuntungan yang besar dengan cara menekan upah buruh seminimal mung-
kin tetapi dengan menuntut buruh untuk bekerja semaksimal mungkin. Adapun dari pihak buruh menghendaki upah yang
pantas dengan berbagai fasilitas seperti tunjangan hari raya, hak cuti, hak pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan peningkatan kesejahteraan. Pertikaian terjadi tatkala antara tuntutan keduanya tidak menemui suatu kata sepakat.
Penyelesaian perkara secara sepihak jelas bukan cara yang adil, karena masing-masing sama-sama memiliki hak
untuk memperjuangkan kepentingannya. Maka cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dua kubu yang berbeda
kepentingan tetapi saling ketergantungan ini adalah melalui cara
compromise atau kompromi, yaitu masing-masing mengurangi tuntutannya untuk kata sepakat, sehingga perdamaian dapat
dicapai.
8 Konsiliasi conciliation Pada umumnya, pihak-pihak yang berselisih masing-
masing memiliki keinginan-keinginan tertentu. Untuk mencapai perdamaian dapat dilakukan melalui konsiliasi, yakni usaha
mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya untuk
menyelesaikan pertikaian antara buruh dan pengusaha dibentuk adanya tim kerja yang terdiri dari perwakilan pihak buruh dan
pengusaha serta wakil dari pemerintah, dalam hal ini Departe- men Tenaga Kerja untuk duduk bersama saling menyelesaikan
permasalahan bersama, sehingga tercapai suatu kesepakatan damai.
Cinderamata Sosial
Buatlah kliping yang memuat tentang
penyelesaian berbagai masalah, baik yang
menyangkut hubung- an sosial maupun
masalah politik dengan menggunakan berba-
gai cara akomodasi. Kemukakan pendapat
kalian atas pilihan kliping tersebut.
Presentasikan hasilnya dalam diskusi kelas.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
242
Kerja sama merupakan proses sosial yang paling utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok
manusia untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan
dan pengendalian diri terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Dengan
demikian, dalam kerja sama terdapat faktor penting yakni adanya kesadaran terhadap kepentingan-kepentingan dan adanya organisasi
untuk mencapai kepentingan tersebut.
Secara ringkas faktor-faktor yang menimbulkan kerja sama antara lain:
1 Adanya ancamanrintangan dari luar. 2 Untuk mencari keuntungan pribadi.
3 Untuk menolong orang lain. 4 Adanya orientasi perseorangan.
Bentuk-bentuk kerja sama meliputi: 1
Join Venture Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam.
Akan tetapi, sumber daya manusia yang ada belum mampu mengelola kekayaan alam tersebut. Adapun di negara lain
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu mengelola kekayaan alam tersebut, maka terjalinlah kerja sama
antara dua negara yang bertujuan mengelola sumber kekayaan alam, di mana Indonesia menyediakan lahan alamnya untuk
dieksploitasi, sedangkan negara asing menyediakan tenaga ahli yang mengerjakan proyek eksploitasi alam tersebut.
Kerja sama tersebut dikategorikan sebagai bentuk Join
venture yakni kerja sama dalam bentuk pengusahaan proyek- proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan
menurut proporsi- proporsi tertentu. Join venture bukan hanya
melibatkan kerja sama antarnegara, melainkan bisa beberapa perusahaan yang ada di dalam negeri yang sama-sama
mengusahakan suatu proyek secara patungan.
2 Kerukunangotong royong
Kerukunan atau gotong royong merupakan bentuk kerja sama yang dilandasi rasa kesadaran yang tinggi sebagai anggota
masyarakat untuk sama-sama membantu kesulitan orang lain secara iklas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sifat
kerukunan dalam bentuk kegotongroyongan ini sedikit demi
Sumber: Negara dan Bangsa ,
2002
Gambar 14.3
Untuk menge- lola sumur-sumur minyak
yang ada di lepas pantai, Pertamina mengadakan kerja
sama join ve nture dengan
perusahaan-perusahaan asing.
Hubungan Sosial
243
sedikit mulai terkikis, karena orang banyak berpikir realistis yang mengarah kepada kepentingan ekonomi.
Hal yang membedakan kerukunangotong royong dengan bentuk kerja sama lainnya adalah bahwa dalam kerukunan
gotong royong dilandasi oleh rasa kesadaran yang ikhlas sebagai mahkluk sosial dan tanpa dilatarbelakangi akan pamrih
keuntungan material. Masyarakat masih tetap mempertahankan nilai-nilai kerukunangotong royong melalui kegiatan kerja bakti.
3 Bargaining
Kalian mungkin pernah mendengar berita tentang tukar guling antara satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya
gedung sekolah di dekat pusat perbelanjaan memang sangat tidak mendukung untuk kegiatan belajar mengajar, karena
suasananya pasti bising dan siswa tergiur untuk menghabiskan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan. Maka kebijaksanaan
pun muncul, sekolah dipindahkan ke luar kota yang keadaannya relatif sepi, jauh dari kebisingan sehingga cocok untuk belajar.
Adapun areal berdirinya gedung sekolah akan dibangun mall, sehingga terjadilah tukar guling antara pengusaha mall dengan
pemerintah. Pengusaha memperoleh tempat usaha yang strategis, sedangkan pemerintah memperoleh tempat yang
sesuai untuk belajar. Proses tukar guling inilah sebagai contoh kerja sama yang disebut
bargaining. Jadi,
bargaining merupakan proses kerja sama dalam bentuk perjanjian pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasilembaga. 4
Cooperation Cooperation merupakan bentuk kerja sama yang
dilakukan dengan cara menerima unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi
sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegun- cangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mengganti model kurikulum yang lama dengan menerapkan sistem
kurikulum baru.
Demikian halnya suatu perusahaan yang menunjukkan tanda-tanda kemunduran melakukan pembaharuan-pemba-
haruan dalam sistem pengelolaannya, sehingga dapat membe- nahi kondisi perusahaan untuk meraih kembali kejayaan.
5 Koalisi coalition
Pada masa mendekati pemilu, pada umumnya partai- partai politik saling berusaha untuk menggalang kekuatan agar
Sumber:Radar Solo , 25 Maret
2008
Gambar 14.4
Gotong royong membangun rumah
merupakan contoh kerja sama yang berbentuk kerukunan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
244
dapat merebut kemenangan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meraih kemenangan adalah dengan melakukan koalisi
yakni menggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempu- nyai tujuan-tujuan yang sama.
c. Asimilasi Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok
masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama. Akibat
dari asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru yang merupakan penyatuan
kebudayaan dan masyarakat dengan tidak membedakan antara masyarakat lama dengan masyarakat baru. Dalam proses asimilasi
mereka mengidentifikasikan diri dengan kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila ada 2 kelompok mengadakan asimilasi, maka
batas antarkelompok akan hilang.
Syarat-syarat timbulnya asimilasi: 1 Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling
menyesuaikan diri. 2 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
3 Orang perorang sebagai kelompok saling bergaul dalam waktu yang lama.
Faktor-faktor yang memengaruhi asimilasi antara lain: 1 Toleransi.
2 Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi. 3 Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
4 Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat. 5 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6 Perkawinan campuran. 7 Adanya musuh bersama dari luar.