KETENAGAKERJAAN
Pertambahan penduduk yang pesat bagaikan dua sisi mata uang, di mana masing-masing sisi
berbeda. Di satu sisi pertambahan penduduk membawa dampak positif, kar ena tersedianya
tenaga kerja yang dapat diman- faatkan untuk melaksanakan
pembangunan, sehingga tujuan negara untuk menuju masyara-
kat yang adil dan makmur dapat tercapai. N amun d i si si l ain,
pertambahan penduduk yang pesat tersebut akan berakibat
negatif jika tidak diimbangi oleh penyediaan lapangan dan
kesempatan kerja yang luas dan memadai. Jika hal tersebut
terjadi, sudah bisa dipastikan bahwa jumlah angka pengang-
guran akan makin meningkat dan pencapaian tujuan negara
akan sulit terwujud.
Sumber: Negara dan Bangsa , 2002
Analisa Kuis
Salah satu fenomena pemberitaan isi media massa akhir-akhir ini adalah maraknya
pemberitaan mengenai penderitaan yang dialami oleh tenaga kerja Indonesia TKI di
luar negeri. Banyak TKI yang disiksa majikan, dilecehkan, dihukum mati,
dideportasi karena ilegal, dan masih banyak berita-berita miring mengenai TKI di luar
negeri lainnya. Di samping itu, berita yang kerap kali
menghiasi media massa pascalebaran adalah “penyerbuan” Jakarta dan kota-kota besar
lainnya oleh masyarakat pencari kerja dari daerah lain.
Hal di atas merupakan sekelumit permasalahan ketenagakerjaan yang dialami
oleh bangsa Indonesia. Lalu apa faktor yang melatarbelakangi munculnya permasalahan-
permasalahan tersebut? Coba analisalah agar kalian makin tertarik mempelajari materi
berikut secara keseluruhan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
282
Peta Konsep
Ketenagakerjaan
Peranan Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Tenaga Kerja
Permasalahan Tenaga Kerja di Indonesia
Tenaga Kerja Angkatan Kerja
Mempelajari
Merujuk
Mendorong munculnya
Ketenagakerjaan
283
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun belum bekerja atau sedang
mencari pekerjaan. Menurut ketentuan pemerintah Indonesia penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah berusia mini-
mal 15 tahun sampai 65 tahun.
Akan tetapi tidak semua penduduk yang memasuki usia tersebut termasuk angkatan kerja, sebab penduduk yang tidak aktif
dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, misalnya ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa serta para
purna tugas pensiunan.
Angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk,
struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah penduduk laki- laki
daripada perempuan, maka makin tinggi angkatan kerjanya.
Kriteria bagi angkatan kerja untuk dapat memasuki dunia kerja adalah:
1. jenis pendidikan, 2. keahlian khusus yang dimiliki,
3. pengalaman kerja, 4. kesehatan yang prima,
5. sikap kepribadian dan kejujuran. Adapun tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki
usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun yang aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan.
Tenaga kerja dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi. Misalnya dokter, guru, insinyur.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan pengalaman, misalnya sopir, montir, dan
lain-lain.
3. Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih
Tenaga terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang dalam pekerjaannya memerlukan pendidikan dan pelatihan dulu,
misalnya penjaga keamanan satpam.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
284
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam dan modal.
Tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam merupakan faktor produksi yang berperan penting dalam meningkatkan jumlah
produksi sekaligus mendorong peningkatan pendapatan negara. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja sangat erat kaitannya
dengan produktivitas kerja. Jika kesejahteraan tenaga kerja baik, maka produktivitasnya akan meningkat. Sebab pekerja akan dapat
memenuhi segala kebutuhannya, sehingga tenaga dan pikirannya akan terpusat pada pekerjaannya. Kesejahteraan tenaga kerja dan
produktivitas kerja tersebut sangat erat kaitannya dengan kualitas tenaga kerja, sebab jika kualitas tenaga kerja rendah, akan sulit
mencapai produktivitas, akibatnya pendapatan pekerja pun juga sulit ditingkatkan.
Kondisi angkatan kerja dan penduduk yang bekerja di Indo- nesia dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel: Jumlah angkatan kerja dan tenaga kerja Indonesia tahun 2007 dan 2008
Adapun upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara
1. Pelatihan Tenaga Kerja
Pelatihan tenaga kerja yaitu keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
2. Pemagangan
Pemagangan merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga
pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang telah berpengalaman
Aktivitas M andiri
Lakukan pengumpulan data tentang upah
tenaga kerja yang kalian jumpai di sekitar
tempat tinggal kalian. Susun pelaporan
dengan dilengkapi jenis pekerjaannya,
pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan
yang diakui dalam pekerjaannya tersebut.
Bandingkan dengan data yang dikumpul-
kan teman kalian, ke- mudian mintakan peni-
laian kepada guru IPS.
1. Jumlah angkatan
109,94 juta jiwa 111,48 juta jiwa
meningkat 3,35 juta jiwa kerja di Indonesia
2. Jumlah penduduk
99,93 juta jiwa 102,05 juta jiwa
meningkat 2,12 juta jiwa yang bekerja
3. Pengangguran
10,01 juta jiwa 9,43 juta jiwa
menurun 584 ribu jiwa
No. Aspek
Keterangan Agustus 2007
Februari 2008 Jumlah
Sumber: www.google.com
Ketenagakerjaan
285
dalam proses produksi barangjasa di perusahaan.Upaya ini dilaku- kan dalam rangka menguasai keterampilan dan keahlian tertentu.
3. Perbaikan Gizi dan Kesehatan
Perbaikan gizi dan kesehatan dimaksudkan untuk mendukung ketahanan fisik dalam bekerja dan meningkatkan kecerdasan tenaga
kerja dalam menerima pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja.
B. PERMASALAHAN TENAGA KERJA DI INDO- NESIA
Berbagai permasalahan mengenai tenaga kerja di Indone- sia antara lain:
1. Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Sebanding dengan Kesempatan Kerja
Jika kita mengikuti perkembangan dunia pendidikan, khusus- nya di perguruan tinggi kita dapat menemukan fakta sedemikian
banyak para sarjana yang dihasilkan dari perguruan tinggi. Adakalanya sebuah perguruan tinggi dalam satu tahun mewisuda
lulusan sarjana dua angkatan yang masing-masing angkatan bisa mencapai ratusan sarjana. Padahal di Indonesia sendiri ada puluhan
perguruan tinggi yang berarti menghasilkan ratusan bahkan ribuan lulusan sarjana yang dicetak setiap tahunnya. Mereka para lulusan
sarjana adalah calon-calon tenaga kerja yang siap bersaing di pasaran tenaga kerja. Namun sayangnya hal tersebut sungguh tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Dengan demikian, tidak sepenuhnya ribuan sarjana yang dihasilkan perguruan tinggi tersebut dapat tersalurkan dalam dunia
kerja. Ini merupakan permasalahan yang pelik, bukan saja bagi yang bersangkutan, melainkan juga bagi pemerintah. Ketidak-
tertampungan calon tenaga kerja pada dunia kerja merupakan bentuk permasalahan yang serius di berbagai negara.
2. Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah
Meskipun banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan, namun seringkali lowongan tersebut tidak
bisa terpenuhi karena kriteria yang diharapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan kemampuan calon tenaga kerja yang ada.
Seringkali perusahaan menghendaki tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Padahal tidak semua calon tenaga kerja yang
melamar memiliki pengalaman yang disyaratkan tersebut.
Sumber: Radar Jogja, 19
Januari 08
Gambar 17.1
Suasana balai latihan kerja di suatu bengkel.