Manifesto Politik 1925 Bse ips kelas 8 1

Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia 117 1 Bersifat kedaerahan Tumbuhnya organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan ditandai dengan berdirinya organisasi Tri Koro Dharmo. Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Pendirinya seorang mahasiswa kedokteran bernama Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Sunardi, dan beberapa pemuda lainnya. Pada tahun 1918 namanya diubah menjadi Jong Java. Kemudian disusul berdirinya organisasi-organisasi pemuda yang lain yang bersifat kedaerahan. Antara lain Jong Sumantra Bond, Jong Selebes, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Sekar Rukun Pasundan. Berdirinya organisasi-organisasi pemuda kedaerahan ini merupakan tanda-tanda tumbuhnya kesadaran berorganisasi yang pada akhirnya menumbuhkan kesadaran nasional. 2 Bersifat nasional Tumbuhnya kesadaran nasional di kalangan pemuda ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda yang bersifat nasional, antara lain Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI dan Pemuda Indonesia. 3 Bersifat k eagamaan Organisasi-organisasi pemuda yang bersifat keagamaan, antara lain Jon Islami Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katholik. Pemuda-pemuda tersebut termotivasi oleh keinginan untuk bersatu dan kesadaran bahwa kemerdekaan In- donesia akan tercapai hanya dengan persatuan. Untuk menggabungkan semua organisasi kedaerahan menjadi satu kesatuan, mereka mengadakan Kongres Pemuda Indonesia. Selama zaman penjajahan Belanda, Kongres Pemuda Indonesia diselenggarakan tiga kali: 1 Kongres Pemuda Indonesia I, berlangsung di Jakarta pada tahun 1926 Pada Kongres Pemuda Indonesia I yang berlangsung tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 di Jakarta telah diikuti oleh semua organisasi pemuda. Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda. Kongres Pemuda Indonesia I hanyalah persiapan Kongres Pemuda Indonesia II. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, 1993 Gambar 6.11 Peserta Kongres Pemuda Indonesia bulan Oktober 1928 di Jakarta. Galeri Pengetahuan Sosial 2 118 2 Kongres Pemuda Indonesia II, berlangsung di Jakar ta pada tahun 1928 Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 27 – 28 Oktober berlangsung di Jakarta. Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat. Pemuda bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, termasuk menyusun panitia kongres. Pada malam penutupan tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut. a Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu Kebangsaan Indonesia. b Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia. c Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda berwatak nasional dalam arti luas. d Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir. Isi Ikrar Sumpah Pemuda 1 Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 2 Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia. 3 Kami putra dan putri Indonesia, mengakui menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar , 2005 Gambar 6.12 Wisma Indonesia, tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Wisma Indonesia terletak di Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat. Serasi Serba-serbi Sosial Tiga butir kesepakatan pemuda Indonesia, hasil kongres pemuda II satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa diusulkan oleh Muhammad Yamin, yang merupakan perwakilan dari Jong Sumatra.