kebutuhannya untuk kemudian
klien diajak untuk membuat
komitmen dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya.
Komitmen tersebut meliputi: 1.
Klien berusaha untuk memahami keadaan orang tuanya
2. Klien berusaha untuk lebih
memahami diri dengan baik 3.
Klien berusaha untuk membuka diri agar dapat bergaul dengan teman-
teman sekelasnya 4.
Klien berusaha untuk mengurangi atau membiasakan diri untuk tidak
melakukan self talk negatif 5.
Klien berusaha untuk membuka diri agar dapat bergaul dengan teman-
teman sekelasnya 6.
Klien membangkitkan kemauan yang keras karena dengan kemauan
dapat dikatakan merupakan fondasi pertama dan utama untuk
membangun kepribadian yang kuat, termasuk self esteem tinggi.
7. Klien harus berpikir positif dan
menyingkirkan pikiran negatif dalam membangun self esteem
tinggi. dan menyelesaikan
masalahnya. -
Comfort:
Klien merasa ragu apakah bisa
melaksanakan komitmennya.
-
Action:
Klien akan berusaha menjalankan
komitmennya.
Hasil konseling tahap ini yaitu klien sudah bisa berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian yang sudah disepakati bersama. Klien diberikan
kesempatan untuk melaksanakan komitmennya. Klien terlihat lebih santai dalam mengikuti proses konseling. Saat membuat komitmen, klien terihat ragu untuk
melaksanakannya. Namun konselor meyakinkan klien bahwa ia dapat melaksanakan komitmen tersebut.
4.1.2.1.3.4 Pertemuan ke-4
Pada pertemuan ke-4 dalam konseling ini yaitu memasuki tahap direction and doing
yaitu menanyakan klien apa saja tindakan yang sudah dilakukan klien dalam memenuhi kebutuhannya guna menyelesaikan permasalahannya. Konseling
ini dilakukan pada hari Selasa, 29 Januari 2013 pukul 12.15-12.45 WIB . Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.24 Proses Konseling Klien MH pada Pertemuan ke-4
Tahap Konseling
Realitas Evaluasi Proses Konseling
Perkembangan Klien dan UCA
DIRECTION AND DOING
Eksplorasi tahap ini dilakukan
untuk mengetahui apa
saja yang telah dilakukan klien
guna mencapai kebutuhannya..
Pada tahap ini, klien diminta untuk mengutarakan usaha apa saja yang
sudah dilakukan klien dalam memenuhi kebutuhannya agar permasalahannya
bisa terselesaikan. 1.
Klien mengungkapkan telah mulai menjalankan komitmennya namun
belum optimal, yaitu usahanya untuk memahami diri dengan baik dan
usaha untuk mengurangi atau membiasakan diri untuk melakukan
self talk
negatif. 2.
Klien mengakui jika kendala dalam menjalankan komitmen tersebut
adalah belum adanya motivasi dalam diri klien. Klien terkadang masih
butuh penjelasan mengenai tanggung jawab dalam melaksanakan
komitmennya. -
Understanding:
Klien memahami bahwa dirinya sudah berusaha
menjalankan komitmen, dan itu perlu usaha yang
keras .
-
Comfort:
Klien merasa bersalah karena belum optimal
dalam menjalankan komitmennya.
-
Action:
Klien akan berusaha untuk menjalankan
komitmennya agar masalahnya segera
terselesaikan.
Hasil konseling dan observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan ke-4 ini klien menunjukkan beberapa perubahan dari komitmen yang telah disepakati
bersama. Perubahan yang dilakukan oleh klien sudah cukup bagus walaupun belum bisa maksimal tetapi klien telah menyadari sumber permasalahannya dan
bagaimana cara untuk mengatasinya.
4.1.2.1.3.5 Pertemuan ke-5
Pada pertemuan ke-5 diadakan evaluasi diri klien self evaluation dengan menanyakan perkembangan klien dalam melaksanakan komitmennya. Pertemuan
ke-5 konseling dilaksanakan pada hari Jumat, 1 Februari 2013 pukul 09.15 – 09.45 WIB. Pada pertemuan ke-5 ini, kegiatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi
hasil pelaksanaan lanjutan dari komitmennya tersebut. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.25 Proses Konseling Klien MH pada Pertemuan ke-5
Tahap Konseling
Realitas Evaluasi Proses Konseling
Perkembangan Klien dan UCA
SELF EVALUATION
:
Mengevaluasi keefektifan
usaha atau tindakan klien
dalam memenuhi
kebutuhannya. Pada tahap evaluasi diri ini, klien
diminta untuk mengevaluasi apa yang selama ini sudah dilakukan, hasil dalam
menjalankan komitmennya. Tindakan yang sudah dilakukan
klien dalam memenuhi kebutuhannya untuk menyelesaikan masalahnya yaitu
menjalankan komitmennya: 1
Memahami kesibukan orang tuanya. Klien memahami bahwa kesibukan
yang selama ini dijalani kedua orang tuanya adalah semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan hidup dan keperluan anak-anaknya.
2 Menerima kondisi atau keadaan
orang tuanya. Klien telah memahami keadaan orang tuanya.
Tidak ada manfaat positif jika klien terus menerus memperdebatkan
kesibukan orang tuanya. Untuk itu klien berusaha lapang menerima dan
memahami kondisi orang tuanya.
3 Mengambil sisi positif dari
permasalahan ini. Klien menjadi pribadi yang lebih dewasa dan
mandiri, memikirkan masa depan sehingga tidak melakukan hal yang
dapat merugikan dirinya.
4 Klien berusaha untuk membuka diri
-
Understanding:
Klien memahami bahwa dirinya sudah lebih baik.
Klien dapat mengevaluasi apa yang sudah ia lakukan
dalam usahanya untuk mengatasi
permasalahannya.
-
Comfort:
Klien merasa senang karena sudah bisa
memahami dirinya secara lebih baik karena
pemikiran dan sikap klien terhadap permasalahannya
kini telah berubah. Klien termotivasi untuk berubah
lebih baik.
-
Action:
Klien berjanji akan melanjutkan pelaksanaan
komitmennya.
agar dapat bergaul dengan teman- teman sekelasnya.
5 Klien membangkitkan kemauan
yang keras karena dengan kemauan dapat dikatakan merupakan fondasi
pertama dan utama untuk membangun kepribadian yang kuat,
termasuk self esteem tinggi.
6 Klien harus berpikir positif dan
menyingkirkan pikiran negatif dalam membangun self esteem
tinggi.
Hasil konseling dan observasi pada pertemuan ke-5 ini, klien menunjukkan beberapa perubahan dari komitmen yang telah disepakati bersama. Keinginan
klien untuk berubah membuat klien bersemangat dalam melanjutkan pelaksanaan komitmennya.
4.1.2.1.3.6 Pertemuan ke-6