243
HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN DA
Pertemuan VI
1. Judul penelitian
: Upaya Mengatasi Self Esteem Rendah Pada Siswa Yang Mengalami Pengabaian Orang Tua
Melalui Konseling Realitas Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 13 Semarang 2.
Tujuan penelitian :
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah self esteem rendah pada siswa yang mengalami pengabaian orang tua dapat diatasi melalui konseling realitas
3. Nama Klien
: DA 4.
Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 13 Semarang
5. HariTanggal :
Senin 11 Februari 2013 6.
Wawancara ke : VI
7. Pelaksana wawancara
: Windi Astuti 8.
Hasil interview :
Berikut deskripsi hasil wawancara yang telah dilakukan:
e. Rencana dan Tindakan planning
Pertemuan ini merupakan tahapan terakhir dalam konseling realitas. Pada pertemuan sebelumnya klien telah melaksanakan komitmen yang telah dibuat. Klien telah mencoba
menilai tindakannya sendiri berdasarkan komitmen yang telah dibuat. Klien menyadari bahwa ada tindakan klien yang masih kurang optimal. Sedangkan tahapan berikutnya
sebagai pendukung komitmen yang sedang dijalankan klien, dilakukan penyusunan recana- rencana ke depan yaitu:
- Klien berusaha membuka komunikasi dengan ayah dan ibunya, sering menyapa dan
bercengkrama. -
Klien mengikuti kegiatan les tambahan agar waktunya digunakan untuk hal yang positif dan meningkatkan prestasi akademiknya.
- Jika dalam melaksanakan rencana-rencananya klien mengalami kendala maka akan
dialihtangankan kepada guru pembimbing untuk ditangani lebih lanjut. -
Klien menulis rencana dan komitmen awalnya pada sebuah kertas yang di tanda tangani klien dan konselor.
244 Setelah membuat rencana pendukung pelaksanaan komitmen, klien bertekad untuk
melaksanakan komitmennya yang telah dibuat sebelumnya. Klien memiliki keinginan besar agar masalahnya dapat teratasi. Dengan menjalankan komitmen selama hidup klien maka
klien akan dapat mengontrol emosi dan perilakunya sendiri. Dengan memahami, menerima dan dapat mengambil sisi positif dari pengabaian orang tuanya, maka masalah self esteem
rendah yang selama ini dirasakan klien dapat berkurang bahkan hilang.
245
HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN IP
Pertemuan I
9. Judul penelitian
: Upaya Mengatasi Self Esteem Rendah Pada Siswa Yang Mengalami Pengabaian Orang Tua
Melalui Konseling Realitas Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 13 Semarang
10. Tujuan penelitian
: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah self esteem rendah
pada siswa yang mengalami pengabaian orang tua dapat diatasi melalui konseling realitas 11.
Nama Klien : IP
12. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 13 Semarang
13. HariTanggal
: Rabu 16 Januari 2013 14.
Wawancara ke : I
15. Pelaksana wawancara : Windi Astuti
16. Hasil interview
: Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan:
Dalam pertemuan I konseling individual dengan pendekatan realitas ini merupakan fase awal untuk membina hubungan baik dan mengetahui permasalahan lebih mendalam dan
mengindentifikasi kasus yang dialami. Sebelumnya telah dilakukan beberapa kali wawancara seleksi subyek yang kemudian dilakukan kontrak kasus dengan klien untuk mengetahui
beberapa hal tentang diri klien beserta permasalahan yang sedang dihadapi.
c. Fase 1 yaitu keterlibatan involvement
Pada pertemuan pertama konseling peneliti selaku konselor membina hubungan baik rapport dan pengidentifikasian masalah lebih dalam dengan klien. Pembinaan
rapport penting dilakukan agar tercipta keakraban, empatik dan keterbukaan antara
konselor dan klien. Pada tahap ini konselor mengupayakan agar klien bisa terbuka dan jujur dalam mengutarakan segala permasalahan yang sedang dialami secara sukarela.
Konselor meyakinkan klien bahwa dengan konseling ini dapat membantu klien mengentaskan masalah yang sedang dihadapi saat ini.