Dari hasil konseling pertemuan ke-2, diketahui penyebab utama permasalahan klien. Pada pertemuan ini klien mengungkapkan kebutuhannya
sebagai seorang anak yang menginginkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya namun belum dapat terpenuhi karena ayah dan ibunya terlalu sibuk
bekerja. Klien jarang memiliki waktu yang berkualitas dengan ayah dan ibunya. Klien jarang atau bahkan tidak pernah berkomunikasi dengan orang tuanya.
Keadaan klien ini menjadi sumber masalah bagi pemikiran, sikap dan perasaan klien.
4.1.2.1.3.3 Pertemuan ke-3
Pada pertemuan ke-3 dalam konseling ini yaitu melanjutkan tahap wants and needs
dan membuat kesepakatan komitmen getting comitment. Pertemuan ke-3 dalam konseling dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Januari 2013, pukul
09.00–09.35 WIB. Pada pertemuan ke-3 ini, klien diajak untuk mendiskusikan kebutuhan, keinginan dan persepsi kebutuhannya tersebut menurut dirinya sendiri.
Setelah klien memahami kebutuhan dan keinginannya maka klien diajak untuk berkomitmen. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.23 Proses Konseling Klien MH pada Pertemuan ke-3
Tahap Konseling
Realitas Evaluasi Proses Konseling
Perkembangan Klien dan UCA
WANTS AND NEEDS
lanjutan Mendiskusikan
kebutuhan dan keinginan klien
serta persepsi klien terhadap
Pada pertemuan ini, melanjutkan tahap sebelumnya yang belum selesai.
1. Klien diajak untuk mendiskusikan
kebutuhan dan keinginannya. 2.
Klien mengutarakan persepsinya terkait kebutuhannya.
3. Klien membuat komitmen sebagai
usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
-
Understanding:
Klien memahami bahwa kebutuhannya yang
terhambat menjadikan sumber permasalahan.
Klien memahami komitmen yang ia buat
adalah usaha dalam memenuhi kebutuhannya
kebutuhannya untuk kemudian
klien diajak untuk membuat
komitmen dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya.
Komitmen tersebut meliputi: 1.
Klien berusaha untuk memahami keadaan orang tuanya
2. Klien berusaha untuk lebih
memahami diri dengan baik 3.
Klien berusaha untuk membuka diri agar dapat bergaul dengan teman-
teman sekelasnya 4.
Klien berusaha untuk mengurangi atau membiasakan diri untuk tidak
melakukan self talk negatif 5.
Klien berusaha untuk membuka diri agar dapat bergaul dengan teman-
teman sekelasnya 6.
Klien membangkitkan kemauan yang keras karena dengan kemauan
dapat dikatakan merupakan fondasi pertama dan utama untuk
membangun kepribadian yang kuat, termasuk self esteem tinggi.
7. Klien harus berpikir positif dan
menyingkirkan pikiran negatif dalam membangun self esteem
tinggi. dan menyelesaikan
masalahnya. -
Comfort:
Klien merasa ragu apakah bisa
melaksanakan komitmennya.
-
Action:
Klien akan berusaha menjalankan
komitmennya.
Hasil konseling tahap ini yaitu klien sudah bisa berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian yang sudah disepakati bersama. Klien diberikan
kesempatan untuk melaksanakan komitmennya. Klien terlihat lebih santai dalam mengikuti proses konseling. Saat membuat komitmen, klien terihat ragu untuk
melaksanakannya. Namun konselor meyakinkan klien bahwa ia dapat melaksanakan komitmen tersebut.
4.1.2.1.3.4 Pertemuan ke-4