e
Muncul keluhan sulit tidur
f
Muncul perilaku seksual yang tidak wajar
g
Kecanduan obat bius, minuman keras, dsb
h Muncul perilaku makan yang tidak normal, seperti anorexia atau bulimia.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengabaian terhadap anak termasuk dalam kategori child abuse, sehingga dampak
yang diakibatkan keduanya pun sama-sama mendatangkan akibat yang buruk bagi anak. Semua tindakan kekerasan yang dialami anak-anak akan terekam dalam
alam bawah sadar mereka dan akan dibawa sampai kepada masa dewasa bahkan sepanjang hidupnya sehingga akan berdampak pada perilaku anak itu sendiri.
Pengaruh jangka panjang yang dihasilkan dari pengalaman kekerasan kepada anak, diantaranya ialah rendahnya self esteem.
2.3 Konseling Realitas
2.3.1 Pengertian Konseling Realitas
Konseling realitas memusatkan perhatiannya terhadap kelakuan yang bertanggungjawab, dengan memperhatikan tiga hal 3-R: Realitas reality,
melakukan hal yang baik do right, dan tanggung jawab responsible. Menurut Latipun 2008:149, konseling realita adalah “pendekatan yang didasarkan pada
anggapan tentang adanya suatu kebutuhan psikologis pada seluruh kehidupannya, kebutuhan akan identitas diri, yaitu kebutuhan untuk merasa unik , terpisah dan
berbeda dengan orang lain”. Sedangkan Corey 2005:263 menyatakan bahwa terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang.
Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Menurut Glesser 2000:57 reality therapy atau konseling realita merupakan suatu bentuh hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana,
dan bentuk bantuan langsung pada klien. Hal ini didasarkan kepada konsep reality therapy
dimana seorang klien ditolong agar dia mampu menghadapi masa depannya yang penuh optimis. Reality therapy berprinsip bahwa seseorang dapat
dengan penuh optimis menerima bantuan dari terapis untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan apapun.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling realita adalah suatu pendekatan yang difokuskan pada tingkah laku sekarang yang berfungsi untuk
membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan psikologis serta kebutuhan akan identitas diri yaitu nerasa unik tanpa merugikan diri sendiri dan
orang lain.
2.3.2 Hakikat Manusia
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dasar dan dalam kehidupannya mereka berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan bertahan hidup survival, mencintai dan dicintai love and belonging, kekuasaan atau prestasi power or
achievement , kebebasan atau kemerdekaan freedom or independence, dan
kesenangan fun Corey, 2005. Glesser 2000 meyakini bahwa di antara
kebutuhan dasar tersebut kebutuhan mencintai dan dicintai merupakan yang utama dan paling sukar pemenuhannya.
Keberhasilan individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akan memberikan identitas berhasil pada dirinya, sedangkan kegagalan akan
pemenuhan kebutuhan dasar menyebabkan individu mengembangkan identitas gagal. Individu yang memiliki identitas berhasil akan menjalankan kehidupannya
sesuai dengan prinsip 3 R, yaitu right, responsibility, dan reality. Right merupakan nilai atau norma patokan sebagai pembanding untuk menentukan
apakah suatu perilaku benar atau salah. Responsibility merupakan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya tanpa mengganggu hak-hak orang lain.
Reality merupakan kesediaan individu untuk menerima konsekuensi logis dan
alamiah dari suatu perilaku. Individu, dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya secara langsung. Individu berusaha melakukan sesuatu yang dapat membuat mereka merasa nyaman. Hal ini yang disebut “kehidupan yang
berkualitas” quality world. Dunia yang berkualitas merupakan “surga pribadi” yang diharapkan setiap individu. Kehidupan yang berkualitas didasarkan atas
kebutuhan dasar, tetapi dunia yang berkualitas berbeda dengan kebutuhan. Dunia yang berkualitas bersifat umum, sedangkan dunia yang berkualitas bersifat
khusus. Agar individu dapat memperoleh dunia yang berkualitas dengan baik maka individu harus berhubugan dengan orang lain; yakni orang-orang yang dekat
dengan kita dan nyaman bila didekatnya.
Hakikat manusia menurut konseling realitas dalam buku Psikologi Konseling Latipun, 2008:154-155 menyebutkan bahwa:
a. Perilaku manusia didorong oleh usaha untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
yang sama pada semua orang yaitu meliputi aspek fisologis dan biologis Dengan lebih rinci lagi yakni kebutuhan untuk mencintai dan dicintai dan
kebutuhan untuk merasakan bahwa diri kita berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
b. Identitas keberhasilan dan kegagalan pada diri individu tergantung pada
terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan yang ia kembangkan. c.
Individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya sendiri seperti dari identitas kegagalan menuju identitas keberhasilan.
d. Faktor tanggung jawab adalah sangat penting pada manusia, individu yang
berusaha memperoleh kesuksesan akan menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab.
e. Faktor penilaian individu tentang dirinya sangat penting untuk menentukan
apakah dirinya termasuk pada individu yang memiliki identitas berhasil atau gagal.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep utama konseling realita adalah manusia adalah makhluk rasional, memiliki kebutuhan
dasar, kemampuan untuk mengubah identitas kegagalan menjadi identitas kesuksesan, selalu menilai tingkah lakunya, serta memiliki faktor tanggung jawab,
realitas dan kebenaran dalam memenuhi kebutuhannya.
2.3.3 Tujuan Konseling Realitas