tuanya namun belum dapat terpenuhi karena ayah dan ibunya terlalu sibuk bekerja. Klien jarang memiliki waktu yang berkualitas dengan ayah dan ibunya.
Klien jarang atau bahkan tidak pernah berkomunikasi dengan orang tuanya. Keadaan klien ini menjadi sumber masalah bagi pemikiran, sikap dan perasaan
klien.
4.1.2.1.6.3 Pertemuan ke-3
Pada pertemuan ke-3 dalam konseling ini yaitu melanjutkan tahap wants and needs
dan membuat kesepakatan komitmen getting comitment. Pertemuan ke-3 dalam konseling dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2013, pukul
11.45–12.20 WIB. Pada pertemuan ke-3 ini, klien diajak untuk mendiskusikan kebutuhan, keinginan dan persepsi kebutuhannya tersebut menurut dirinya sendiri.
Setelah klien memahami kebutuhan dan keinginannya maka klien diajak untuk berkomitmen. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.44 Proses Konseling Klien SA pada Pertemuan ke-3
Tahap Konseling
Realitas Evaluasi Proses Konseling
Perkembangan Klien dan UCA
WANTS AND NEEDS
lanjutan Mendiskusikan
kebutuhan dan keinginan klien
serta persepsi klien terhadap
kebutuhannya untuk kemudian
klien diajak untuk membuat
komitmen dalam rangka
Pada pertemuan ini, melanjutkan tahap sebelumnya yang belum selesai.
1. Klien diajak untuk mendiskusikan
kebutuhan dan keinginannya. 2.
Klien mengutarakan persepsinya terkait kebutuhannya.
3. Klien membuat komitmen sebagai
usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Komitmen tersebut meliputi: 1.
Klien berusaha memahami situasi dan kondisi orang tuanya yang telah
berpisah 2.
Klien berusaha mengerti pekerjaan kesibukan ibunya.
-
Understanding:
Klien memahami bahwa kebutuhannya yang
terhambat menjadikan sumber permasalahan.
Klien memahami komitmen yang ia buat
adalah usaha dalam memenuhi kebutuhannya
dan menyelesaikan masalahnya.
-
Comfort:
Klien merasa lega dan senang karena ada arahan
pemenuhan kebutuhannya.
3. Klien berusaha untuk bisa
memahami keadaan orang tuanya dan hal tersebut tidak seharusnya
membuatnya menjadi pesimis. 4.
Klien berusaha menerima kenyataan dan tidak melakukan hal-
hal yang merugikan diri sendiri. 5.
Klien membangkitkan kemauan yang keras karena dengan kemauan
dapat dikatakan merupakan fondasi pertama dan utama untuk
membangun kepribadian yang kuat, termasuk self esteem tinggi.
6. Klien harus berpikir positif dan
menyingkirkan pikiran negatif dalam membangun self esteem
tinggi. yang jelas mengenai apa
yang harus ia perbuat. -
Action:
Klien akan berusaha menjalankan
komitmennya.
Hasil konseling tahap ini yaitu klien sudah bisa berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian yang sudah disepakati bersama. Klien diberikan
kesempatan untuk melaksanakan komitmennya. Klien terlihat lebih santai dalam mengikuti proses konseling. Saat membuat komitmen, klien terihat bersemangat
untuk melaksanakan komitmennya.
4.1.2.1.6.4 Pertemuan ke-4