diri dan bergaul secara terbuka dengan teman sekelas. Dan pada indikator memiliki perasaan-perasaan yang positif juga termasuk dalam kategori tinggi, hal
ini berarti setelah klien diberikan konseling realitas klien tidak mudah menyerah jika menghadapi kesulitan, klien memahami bahwa penting untuk bekerja keras
dalam belajar, klien yakin bahwa dirinya mampu melakukan hal yang lebih baik dari siswa lain di kelas, klien memiliki optimisme.
Pada indikator mampu mempertanggungjawabkan kegagalan termasuk dalam kategori rendah, hal ini berarti setelah klien diberikan konseling realitas
klien mampu menghargai dirinya, klien membiasakan diri untuk tidak melakukan self talk
negatif.
4.1.1.3 Perbedaan Tingkat Self Esteem Siswa Sebelum dan Setelah Diberikan
Perlakuan
Setelah 6 subyek diberikan perlakuan dengan konseling realitas, ternyata mengalami peningkatan self esteem. Hal ini berarti adanya perbedaan tingkat self
esteem siswa antara sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada berikut:
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Pre test Dan Post test Secara Keseluruhan
No Kode
Responden Pre test
Post test Beda
Persentase Kategori
Persentase Kategori
1 S-1
37,9 Rendah 77,9 Tinggi 40 2
S-2 41,4 Rendah 78,3 Tinggi
36,9 3
S-3 38,6 Rendah 77,6 Tinggi 39
4 S-4
34,5 Sangat Rendah
77,2 Tinggi 42,7
5 S-5
37,9 Rendah 77,6 Tinggi 39,7
6 S-6 42 Rendah
77,9 Tinggi
35,9 Rata-rata 38,7
Rendah 77,75
Tinggi 39,05
Sumber: Data yang diolah
Keterangan : S-1 dst : Kode Klien, Kategori: Sangat Tinggi 84,1 sampai 100 Tinggi 68,1
sampai 84,0 Sedang 52,1 sampai 68 Rendah 36,1 sampai 52 Sangat Rendah 20,0 sampai 36
Perubahan tingkat self esteem siswa setelah diberi perlakuan melalui konseling realita juga dapat dilihat melalui grafik 4.1 berikut:
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00
S ‐1
S ‐2
S ‐3
S ‐4
S ‐5
s ‐6
37,90 41,40
39 34,50
37,90 42,00
77,90 78,30 77,60 77,20 77,60 77,90
pre ‐test
post ‐test
Grafik 4.1 Perbandingan Persentase Hasil Skor Pre-test dan Post-test
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.1 dapat diketahui bahwa dari 6 siswa tersebut mengalami peningkatan self esteem. Dari perhitungan persentase rata-rata
self esteem rendah siswa sebelum diberi perlakuan adalah 38,7 dengan kategori
rendah, dan setelah diberikan konseling realita maka rata-rata tingkat self esteem menjadi 77,75 yang berada pada kategori tinggi. Persentase antara sebelum dan
sesudah diberikan konseling rata-rata mengalami peningkatan sebesar 39,05. S- 4 merupakan klien yang mengalami peningkatan self esteem paling besar dari
hasil pre-test dan post-test dengan perbedaan persentase 42,7, yaitu dari 34,5 menjadi 77,2.
Sedangkan perubahan pada tiap indikator dapat dilihat melalui tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Pre test Dan Post test Tiap Indikator
No Indikator Pre test
Post test Beda Skor Kriteria Skor Kriteria
1 Sulit menemukan
hal-hal yang positif dalam tindakan
yang dilakukan 37,8 Rendah 70,5 Tinggi 32,7
2 Merasa rendah diri ketika
berhadapan dengan orang lain
40 Rendah 79,5 Tinggi 39,5
3 Kurang menghargai
keberhasilan yang diraih
40,3 Rendah 79,5 Tinggi 39,2 4 Kurang
berani mengambil
resiko
39,5 Rendah 79,5 Tinggi 40 5 Cenderung
tidak termotivasi oleh keinginan
untuk memperbaiki diri 38,5 Rendah 77,5 Tinggi 39
6 Kurang puas dan kurang
berbahagia dengan hidup
39,5 Rendah 81 Tinggi 41,5 7 Kurang
mampu
menyesuaikan diri
39 Rendah 78 Tinggi 39 8
Mudah putus asa 36,7
Rendah 79
Tinggi 42,3
9 Cenderung menyalahkan
diri sendiri 37 Rendah 76,5 Tinggi
39,5 Sumber: Data yang diolah
Keterangan : S-1 dst : Kode Klien, Kategori: Sangat Tinggi 84,1 sampai 100 Tinggi 68,1
sampai 84,0 Sedang 52,1 sampai 68 Rendah 36,1 sampai 52 Sangat Rendah 20,0 sampai 36
Perubahan tingkat kecenderungan self esteem rendah siswa setelah diberikan perlakuan melalui konseling realita tiap indikator secara lebih jelas
dapat dilihat melalui grafik 4.2 berikut:
37,80 40,00
40 40
39 39,50
39,00 36,70
37,00
70,50 79,50
79,50 79,50
77,50 81,00
78,00 79,00
76,50
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00100,00 Mampu
menemukan hal‐hal positif Berani
mengambil resiko Menghargai
keberhasilan yang… Sama
dan sederajat dengan orang… Termotivasi
memperbaiki diri Puas
dan bahagia dengan hidup Mampu
menyesuaikan diri Memiliki
perasaan positif Mempertanggungjawabkan…
post ‐test
pre ‐test
Grafik 4.2 Perbandingan Persentase Hasil Skor Pre-test dan Post-test
Pada Tiap Indikator
Dari tabel 4.6 dan grafik 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa dari kesembilan indikator semua mengalami peningkatan. Peningkatan nilai persentase self esteem
pada masing-masing siswa antara sebelum dan sesudah diberi konseling realitas dapat dimaknai bahwa setelah diberikan konseling realitas menunjukkan
terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik yakni klien dapat menemukan hal- hal yang positif dalam tindakan yang mereka lakukan, lebih berani mengambil
risiko, mampu menghargai keberhasilan yang mereka raih, mampu bergaul secara terbuka dengan teman-teman sekolah, termotivasi untuk memperbaiki diri,
mampu memahami keadaan hidup dan berbahagia dengan hidupnya, mampu menyesuaikan diri, memiliki optimisme, dan klien juga membiasakan diri untuk
tidak melakukan self talk negatif.
4.1.2 Hasil Analisis Data Kualitatif