Fase 1 yaitu keterlibatan involvement

234 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN DA Pertemuan II 1. Judul penelitian : Upaya Mengatasi Self Esteem Rendah Pada Siswa Yang Mengalami Pengabaian Orang Tua Melalui Konseling Realitas Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 13 Semarang 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah self esteem rendah pada siswa yang mengalami pengabaian orang tua dapat diatasi melalui Konseling realitas 3. Nama Klien : DA 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 13 Semarang 5. HariTanggal : Senin 21 Januari 2013 6. Wawancara ke : II 7. Pelaksana wawancara : Windi Astuti 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan: Pada pertemuan kedua klien masih dalam tahap pembinaan rapport, hal ini agar klien dan konselor memiliki keterlibatan dalam proses konseling sehingga ada ikatan emosional antara keduanya. Selain meperdalam rapport, konseling pada fase ini memasuki fase wants and need, yaitu mengeksplorasi keinginan, kebutuhan dan persepsi klien terkait permasalahannya.

b. Fase 2: Eksplorasi Keinginan, Kebutuhan dan Persepsi wants and needs

Pada pertemuan kedua ini, kegiatan konseling sudah mulai berjalan lancar, walaupun praktikan masih perlu membina rapport. Namun klien sudah lebih terbuka dalam menceritakan dirinya dan masalah yang dialami. Klien mulai menceritakan perihal masalahnya dulu. Klien tidak begitu mengalami kesulitan untuk menjawab setiap pertanyaan praktikan untuk mengungkap masalahnya. Hanya saja klien terkadang seperti menutu-nutupi atau mengalihkan pembicaraan, untuk itu praktikan harus selalu fokus agar tetap menjaga klien berbicara pada data yang ditanyakan. 235 Klien menceritakan mengenai keadaan ayah dan ibunya yang terlalu sibuk bekerja. Klien merasa tidak diperhatikan dan kurang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ayah klien bekerja sebagai buruh serabutan. Untuk membantu perekonomian keluarga, ibu klien terpaksa bekerja. Ayah dan ibu klien bekerja dari pagi hingga malam hari. Klien menjelaskan bahwa ketika ayah dan ibunya pulang kerja, keduanya langsung beristirahat. Ketika ada keinginan dari klien maka harus disampaikan klien pagi-pagi sebelum ayah dan ibunya berangkat kerja. Klien merasa hanya sedikit sekali waktu untuk bercengkerama dengan ayah dan ibunya. Klien juga menjelaskan bahwa ayah dan ibunya kurang memperhatikan prestasi klien di sekolah. Bahkan ayah dan ibu klien tidak ambil pusing ketika klien tidak masuk sekolah tanpa sebab. Dalam pertemuan ini klien mengungkapkan keinginan agar ayah dan ibunya lebih memiliki banyak waktu untuk bercengkrama dengan anak-anaknya. Klien juga menginginkan dapat lebih percaya diri dan mampu bergaul dengan teman-temannya. Klien merasa terbebani dengan kesibukan orang tuanya, untuk itu melalui konseling ini klien menginginkan ia dapat memiliki pemahaman yang lebih atau sikap yang lebih dewasa. Perasaan yang membebani klien menjadikan klien tidak nyaman dalam belajar di sekolah maupun dalam bersosialisasi di lingkungan sekitar. Hasil evaluasi dari pertemuan ini adalah klien sudah mulai terbuka dalam menyampaikan latar belakang masalah yang dihadapi. Praktikan juga dirasa masih perlu mengembangkan rapport agar klien menjadi lebih nyaman dalam mengikuti proses konseling selanjutnya. 236 HASIL WAWANCARA KONSELING KLIEN DA Pertemuan III 1. Judul penelitian : Upaya Mengatasi Self Esteem Rendah Pada Siswa Yang Mengalami Pengabaian Orang Tua Melalui Konseling Realitas Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 13 Semarang 2. Tujuan penelitian : Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah self esteem rendah pada siswa yang mengalami pengabaian orang tua dapat diatasi melalui konseling realitas 3. Nama Klien : DA 4. Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMP N 13 Semarang 5. HariTanggal : Rabu 23 Januari 2013 6. Wawancara ke : III 7. Pelaksana wawancara : Windi Astuti 8. Hasil interview : Berikut deskripsi hasil konseling yang telah dilakukan: Dalam pertemuan ketiga ini masih melanjutkan tentang pertemuan sebelumnya yaitu fase eksplorasi keinginan, kebutuhan dan persepsi wants and needs. Pertemuan ketiga ini akan membahas lebih jauh tentang keinginan dan kebutuhannya, sharing wants and perception , getting commitment.

b. Fase 2: Eksplorasi Keinginan, Kebutuhan dan Persepsi wants and needs

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DASAR PADA SISWA KELAS VIII G MELALUI LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 21 282

MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE) SISWA KELAS VIII MELALUI KONSELING REALITA DI SMP NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2012 2013

16 114 231

UPAYA MEMINIMALKAN PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 208

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN EKSISTENSIAL HUMANISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF ESTEEM SISWA DI KELAS VIII SMP PEMBANGUN MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 5 30

UPAYA MENINGKATKAN BACKHAND DRIVE TENIS MEJA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NAMORAMBE TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 22

KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM SISWA SMP NEGERI 17 MEDAN.

1 5 25

(ABSTRAK) UPAYA MEMINIMALKAN PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 213

MENGATASI MASALAH LOW SELF ESTEEM MELALUI KONSELING INDIVIDU MODEL PERSON CENTERED THERAPHY (PCT) PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 56

PENINGKATAN SELF ESTEEM PADA PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING REALITAS KELAS VIII C DI SMP NEGERI 28 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 124