Model Penggunaan Zona Model pengembangan taman nasional laut optimalisasi pengelolaan perikanan tangkap di Taman Nasional Karimunjawa

SIG digolongkan ke dalam sistem informasi spasial dimana pemanfaatan SIG dapat menyatukan pengetahuan yang dimiliki oleh nelayan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh ilmuan perikanan untuk kegiatan pengelolaan perikanan laut di masa mendatang Close and Hall 2006. Output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang sesuai dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG dan data lapangan akan memberikan informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jarak antara fishing base dan fishing ground yang produktif, serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif. Tentu saja hal ini akan memberikan gambaran solusi tentang pertanyaan nelayan kapan dan dimana bisa mendapatkan banyak ikan Zainuddin 2006.

2.9 Kebijakan Strategis Pengelolaan Perikanan Tangkap

1 Strategi kebijakan pengelolaan perikanan tangkap Analisis strategi pengembangan TNKJ dilakukan dengan analisis strength weaknesses opportunities and threats SWOT. Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal strength dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi, sehingga dapat diambil keputusan strategis Rangkuti 2000. Analisis SWOT didahului dengan pembuatan matriks internal strategic factor analysis summary IFAS dan external strategic factor analysis summary EFAS David 2002. Penyusunan matriks IFAS dan EFAS didasarkan pada hasil analisis terhadap sistem, yaitu dengan melihat faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal. Matriks SWOT dibuat untuk menyusun alternatif strategi. Alternatif strategi disusun berdasarkan logika untuk memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada, serta mengeliminir kelemahan dan ancaman sistem. Matriks SWOT menurut Marimin 2004 menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan alternatif strategi. Strategi SO strength- opportunities, yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang kuadran I. Strategi ST strength-threats, yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman kuadran II. Strategi WO weaknesses-opportunities: menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang kuadran III. Strategi WT weaknesses-threats: menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman kuadran IV. Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi sebaiknya dilakukan setelah mengetahui terlebih dahulu posisi kondisi saat ini di kuadran sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki. Pengambilan keputusan pemilihan strategi yang tepat dalam berbagai strategi menurut Marimin 2004 dan Nurani 2010 adalah sebagai berikut: 1 Kuadran I, merupakan kondisi yang sangat menguntungkan, yaitu sistem memiliki kekuatan dan peluang yang baik. Strategi yang tepat adalah strategi yang mendukung pertumbuhan agresif. 2 Kuadran II, sistem memiliki kekuatan namun menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang tepat adalah diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. 3 Kuadran III, sistem memiliki peluang yang baik namun terkendala kelemahan internal. Strategi yang tepat adalah strategi turn around, yaitu meminimalkan masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang eksternal dengan lebih baik. 4 Kuadran IV, kondisi yang sangat tidak menguntungkan. Strategi yang tepat adalah strategi defensif, yaitu dengan meminimalkan kerugian-kerugian yang kemungkinan akan timbul. 2 Strategi penerapan model Salah satu teknik pemodelan yang dikembangkan untuk perencanaan kebijakan strategis adalah teknik pemodelan interpretasi struktural interpretative structural modeling atau ISM. ISM adalah suatu pemodelan deskriptif yang