Pendekatan Penelitian Model pengembangan taman nasional laut optimalisasi pengelolaan perikanan tangkap di Taman Nasional Karimunjawa

operasi sistem. Pada penelitian ini hanya dilakukan tahap analisis sistem dan pemodelan sistem. Analisis sistem digunakan untuk memahami perilaku sistem, mengidentifikasi faktor-faktor penting yang terkait dengan keberhasilan sistem, memformulasikan permasalahan yang dihadapi dan menetapkan alternatif solusi yang dapat diajukan untuk mengatasi permasalahan. Tahap-tahap yang perlu dilakukan adalah: 1 Analisis kebutuhan yang merupakan awal pengkajian dari suatu sistem. Pada tahap ini dicari secara selektif kebutuhan dalam analisis sistem. Dalam analisis kebutuhan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi pelaku secara selektif melalui pengamatan di lapangan secara langsung, kemudian dilakukan identifikasi kebutuhan pelaku melalui wawancara semi terstruktur. 2 Formulasi permasalahan; dilakukan terhadap permasalahan-permasalahan spesifik yang dihadapi sistem dan yang menyebabkan sistem tersebut tidak dapat bekerja secara optimal. Formulasi permasalahan dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara semi terstruktur terhadap pelaku sistem. 3 Identifikasi sistem, merupakan gambaran sistem yang memperlihatkan rantai hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram sebab akibat causal loop, diagram input output, dan struktur sistem. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik survei. Aspek yang dikaji meliputi: 1 kondisi TNKJ sistem zonasi, kegiatan pemanfaatan, peraturan perundangan untuk kegiatan pengelolaan, 2 kegiatan perikanan tangkap unit penangkapan ikan kapal, alat tangkap, dan nelayan, zona untuk kegiatan perikanan, kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan, dan 3 kebijakan dan kelembagaan. Metode pengumpulan data meliputi kegiatan pengamatan, wawancara dan penelusuran studi pustaka menggali sumber-sumber sekunder. Teknik analisis, teknik pengambilan data, jenis atau kebutuhan data, dan hasil penelitian yang diharapkan disajikan pada Tabel 2. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memahami kondisi TNKJ serta kondisi perikanan tangkap di lokasi penelitian. Pengamatan meliputi: 1 kondisi TNKJ zona yang ada, jenis kegiatan di masing-masing zona, pelaksanaan peraturan dan pengawasan, pelaksanaan penegakan hukum, pola interaksi antara masyarakat nelayan dengan pihak pengelola; 2 kondisi perikanan tangkap jenis alat tangkap, jenis ikan hasil tangkapan, perahu atau kapal yang digunakan, nelayan, aktivitas di pelabuhan, pemasaran ikan hasil tangkapan, sarana dan prasarana penunjang kegiatan perikanan tangkap; dan 3 keberadaan dan aktivitas kelembagaan di TNKJ keberadaan dan peran lembaga, baik pemerintah, non pemerintah, maupun swasta; hubungan antar lembaga yang terlibat; pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundangan, serta penegakan hukum di TNKJ. Penelusuran studi pustaka untuk memperoleh sumber atau data sekunder dilakukan di instansi atau lembaga pemerintah, non pemerintah maupun swasta, untuk mengetahui kondisi saat ini dari TNKJ dan kegiatan perikanan tangkap. Sumber-sumber sekunder yang dikumpulkan meliputi: 1 kondisi wilayah penelitian; 2 data statistik perikanan tangkap selama 5 tahun terakhir; 3 peta lokasi TNKJ dan sistem zonasi yang saat ini berlaku; 4 kebijakan pengelolaan TNKJ; 5 kebijakan pengelolaan perikanan tangkap di TNKJ, termasuk hukum dan peraturan yang ada, serta program-program pembangunan perikanan yang sedang berjalan; 6 keberadaan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengelolaan TNKJ, lembaga perikanan beserta fungsi dan perannya bagi pembangunan perikanan di TNKJ, dan 7 sumber sekunder lainnya yang terkait dengan materi penelitian. Wawancara melibatkan sekitar 464 responden Lampiran 2. Wawancara dilakukan terhadap para pelaku sistem perikanan tangkap, meliputi BTNKJ, DKP Provinsi Jawa Tengah, DKP Kabupaten Jepara, Bappeda Kabupaten Jepara, Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, nelayan, pedagang pengumpul bakul, pengelola PPP Karimunjawa, konsumen, kelompok nelayan, tokoh masyarakat, serta responden pakar. Teknik penentuan responden yang mewakili instansi terkait dilakukan secara purposive sample sengaja dengan pertimbangan bahwa responden mengetahui terlibat dalam pengelolaan perikanan tangkap. Responden pakar digunakan untuk menentukan lingkungan internal dan eksternal strategi pengembangan analisis SWOT dan penentuan elemen dalam analisis ISM, yang meliputi DKP, BTNKJ, PPP Karimunjawa, akademisi, dan peneliti. Kriteria penentuan pakar mengacu pada Marimin 2005, yaitu 1 praktisi, orang yang bekerja dan berpengalaman dalam bidang tertentu secara otodidak maupun terdidik secara akademis atau tidak melanjutkan karir di bidang akademis, dan 2 ilmuwan, yaitu orang yang mempelajari dan mendalami pengetahuan tertentu lewat jalur formal dan memperdalam karirnya di bidang akademis perguruan tinggi atau lembaga penelitian. Tabel 2 Teknik analisis, kebutuhan data dan hasil yang diharapkan No. Tujuan Penelitian Teknik Analisis dan Pengambilan Data Kebutuhan Data Hasil yang diharapkan 1. Penilaian tingkat efektivitas pengelolaan TNKJ Analisis multi-kriteria - Wawancara kuesioner - Studi pustaka data kondisi biofisik tahun 2006-2009, dokumen rencana pengelolaan  Aspek biofisik penutupan karang, rekrutmen karang, kelimpahan ikan, biomassa ikan, kelimpahan bintang laut berduri, dan kelimpahan kima.  Aspek sosial ekonomi indikator efisiensi, keberlanjutan, dan pemerataan  Aspek tata kelola konteks pengelolaan, input pengelolaan, tujuan pengelolaan, target pengelolaan, dan program pengelolaan, proses pengelolaan, outcomes pengelolaan  Pustaka pendukung Tingkat efektivitas pengelolaan Valuasi Ekonomi - Wawancara kuesioner  Keuntungan dari kegiatan perikanan tangkap  keuntungan dari kegiatan wisata yang dilakukan  keuntungan dari kondisi SDA yang ada terumbu karang, mangrove, mangrove  Pustaka pendukung Nilai manfaat ekonomi SDAL TNKJ 2. Mengetahui kondisi sistem perikanan tangkap Pendekatan sistem - Wawancara  Stakeholders kegiatan perikanan tangkap  Kebutuhan para stakeholder  Permasalahan yang ada antar stakeholder  Hubungan antar stakeholders Deskripsi sistem perikanan tangkap di TNKJ 3. Pemilihan komoditas unggulan Comparative performance index CPI - Wawancara - Studi pustaka data time series 5 tahun terakhir  Jenis ikan hasil tangkapan  Harga ikan hasil tangkapan  Pemasaran ikan hasil tangkapan  Pustaka pendukung Jenis SDI unggulan 4. Membuat model pengelolaan perikanan tangkap yang optimal dan berkelanjutan di TNKJ Analisis bioekonomi - Wawancara - Studi pustaka data time series 5 tahun terakhir  Jenis ikan  Harga ikan  Produksi ikan  Jenis dan jumlah alat tangkap  Biaya operasi  Pustaka pendukung Tingkat upaya lestari MSY dan tingkat upaya optimum MEY Tabel 2 Lanjutan No. Tujuan Penelitian Teknik Analisis dan Pengambilan data Kebutuhan Data Hasil yang diharapkan Linear Goal Programming LGP - Wawancara - Studi pustaka data time series 5 tahun terakhir  Jenis dan jumlah alat tangkap  Hasil analisis bioekonomi  Pustaka pendukung Jumlah alat tangkap optimal Analisis multi-kriteria - Wawancara kuesioner  Aspek biologi  Aspek teknologi  Aspek sosial  Aspek ekonomi  Pustaka pendukung Teknologi penangkapan ikan tepat guna Analisis finansial - Wawancara  Jenis dan harga ikan hasil tangkapan  Biaya investasi perahu, mesin, alat tangkap  Biaya tetap: biaya perawatan mesin, alat tangkap, perahu, biaya penyusutan  Biaya variabel: biaya perbekalan, retribusi, perizinan  Tingkat suku bunga yang berlaku  Jumlah ABK  Sistem bagi hasil  Pustaka pendukung Kelayakan usaha: keuntungan usaha, RC, Payback periode, NPV, Net BC, IRR Analisis Kebijakan Analisis isi Content Analysis - Wawancara - Studi pustaka Analisis Kelembagaan - Wawancara - Studi pustaka  Jenis peraturan perundangan  Kebijakan perikanan baik kebijakan yang tertulis maupun yang tidak tertulis  Permasalahan pengelolaan  Kelembagaan perikanan formal maupun informal  Pustaka pendukung Kebijakan dan kelembagaan yang mendukung kegiatan perikanan tangkap di TNKJ 5. Membuat model penggunaan perairan di dalam zona PPT Sistem informasi geografis SIG - Wawancara - Studi pustaka  Peta zonasi TNKJ  Peta sebaran terumbu karang  Peta sebaran mangrove  Peta lokasi tekanan penangkapan ikan  Peta kedalaman  Pustaka pendukung Model penggunaan perairan untuk kegiatan perikanan tangkap di zona PPT 6. Strategi pengembangan dan implementasi model  Analisis SWOT  Teknik ISM - Wawancara kuesioner  Hasil analisis sistem  Hasil pemodelan sistem  Pendapat pakar  Pendapat pengkaji sistem  Pustaka pendukung Kebijakan strategis pengembangan perikanan tangkap di TNKJ

3.3 Tahap Penelitian

Penelitian ini dititikberatkan pada analisis pengelolaan perikanan tangkap di TNKJ dengan tahapan sebagai berikut: 1 Penelitian pendahuluan untuk melihat tingkat efektivitas pengelolaan TNKJ, yang dilakukan dengan penilaian terhadap tingkat efektivitas pengelolaan TNKJ dan valuasi ekonomi keberadaan TNKJ. Penilaian tingkat efektivitas pelaksanaan pengelolaan dilakukan dengan analisis multi-kriteria terhadap aspek biofisik, sosial-ekonomi, dan tata kelola. Penilaian nilai manfaat ekonomi keberadaan TNKJ dilakukan dengan teknik valuasi ekonomi terhadap manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. 2 Pendekatan sistem, digunakan untuk mendeskripsikan pengelolaan perikanan tangkap di TNKJ sebagai sebuah sistem. Analisis sistem digunakan sebagai analisis awal sebelum melakukan analisis untuk mencapai tujuan penelitian, untuk mengetahui kondisi sistem perikanan tangkap di TNKJ. 3 Merancang model pengelolaan perikanan tangkap yang optimal dan berkelanjutan di TNKJ, yang didahului dengan pemilihan komoditas unggulan perikanan tangkap di TNKJ dengan teknik comparative performance index CPI, kemudian diikuti serangkaian kegiatan sebagai berikut: 1 Analisis potensi SDI dengan model bioekonomi, 2 Analisis optimalisasi jumlah alat tangkap dilakukan dengan teknik linear goal programming LGP. 3 Analisis teknologi penangkapan ikan TPI tepat guna dengan analisis multi-kriteria yang meliputi aspek biologi, teknik, sosial, dan ekonomi. 4 Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap dengan analisis finansial. 5 Analisis kebijakan dan kelembagaan dengan analisis kebijakan; analisis isi content analysis; dan analisis kelembagaan. 4 Merancang model penggunaan perairan di dalam zona PPT dengan menggunakan analisis GIS. 5 Meyusun kebijakan strategis dengan analisis strength weaknesses opportunity and threat SWOT dan penentuan strategi penerapan model dengan teknik interpretative structural modeling ISM. Secara garis besar tahapan atau alur deskriptif kegiatan penelitian yang dilakukan disajikan pada Gambar 2. Mulai Input: 1 Aspek Biofisik 2 Aspek Sosial- Ekonomi 3 Aspek Tata-Kelola Proses: Multi-Kriteria Analisis Output: Tingkat Efektivitas pengelolaan Input: 1 Kegiatan pemanfaatan dan non-pemanfaatan 2 kondisi SDA terumbu karang, mangrove Proses Valuasi Ekonomi Output: Nilai Ekonomi TNKJ Pelaksanaan Pengelolaan TNKJ Input: 1 Jenis Ikan 2 Kriteria Seleksi Proses Comparative Performance Index CPI Output: Jenis Ikan Unggulan Rancangan Pengembangan Perikanan Tangkap di TNKJ Input: Aspek bio-tekno- sosio-ekonomi alat tangkap Proses: Multi-Kriteria Analisis Proses: Analisis Bioekonomi Proses: Linear Goal Programming Input: 1 Jenis ikan 2 Produksi 3 Biaya operasi Input: 1 MSY dan JTB 2 Produktivitas AT 3 Biaya operasi Proses: Analisis Finansial Input: 1 Harga ikan 2 Penerimaan 3 Biaya operasi Rancangan Model Penggunaan Zona PPT Input: Kebijakan dan kelembagaan perikanan Proses: Analisis Kebijakan; Content Analysis; Analisis Kelembagaan Output: Model Penggunaan perairan Proses: SIG Input: 1 Peta zonasi TNKJ 2 Peta sebaran terumbu karang dan mangrove 3 Peta lokasi tekanan penangkapan 4 Peta kedalaman Analisis SWOT Perumusan Kebijakan Strategis Pengembangan Perikanan Tangkap Teknik ISM Strategi Implementasi Kebijakan Strategis Pengembangan Perikanan Tangkap Selesai Strategi Implementasi Model Output: Potensi SDI MSY dan MEY Output: Jumlah Alat Tangkap Optimal Output: Kelayakan Usaha Output: Teknologi Penangkapan Tepat Guna Output: Kebijakan dan Kelembagaan yang Mendukung Permasalahan Gambar 2 Tahap penelitian model pengembangan taman nasional laut.