Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Model pengembangan taman nasional laut optimalisasi pengelolaan perikanan tangkap di Taman Nasional Karimunjawa
1 menambang terumbu karang yang menimbulkan kerusakan ekosistem terumbu karang,
2 mengambil terumbu karang di kawasan konservasi, 3 menggunakan bahan peledak, bahan beracun, danatau bahan lain yang
merusak ekosistem terumbu karang, 4 menggunakan peralatan, cara, dan metode lain yang merusak ekosistem
terumbu karang, 5 menggunakan cara dan metode yang merusak ekosistem mangrove yang
tidak sesuai dengan karakteristik wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, 6 melakukan konversi ekosistem mangrove di kawasan atau zona budidaya
yang tidak memperhitungkan keberlanjutan fungsi ekologis pesisir dan pulau-pulau kecil,
7 menebang mangrove di kawasan konservasi untuk kegiatan industri, pemukiman, danatau kegiatan lain,
8 menggunakan cara dan metode yang merusak padang lamun, 9 melakukan penambangan pasir pada wilayah yang apabila secara teknis,
ekologis, sosial, danatau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan danatau pencemaran lingkungan danatau merugikan masyarakat
sekitarnya, 10 melakukan penambangan minyak dan gas pada wilayah yang apabila secara
teknis, ekologis, sosial, danatau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan
danatau pencemaran
lingkungan danatau
merugikan masyarakat sekitarnya,
11 melakukan penambangan mineral pada wilayah yang apabila secara teknis, ekologis, sosial, danatau budaya menimbulkan kerusakan lingkungan,
danatau pencemaran lingkungan, danatau merugikan masyarakat sekitarnya, dan
12 melakukan pembangunan fisik yang menimbulkan kerusakan lingkungan danatau merugikan masyarakat sekitarnya.
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menurut Permen KP No. 162008 adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan
pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara
ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan PWP3K merupakan suatu proses penyusunan tahap-
tahap kegiatan yang melibatkan berbagai unsur kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang
ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu.
Prinsip perencanaan PWP3K menurut Permen KP No. 16MEN2008 tentang Perencanaan PWP3K, adalah:
1 Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan atau komponen dari sistem perencanaan pembangunan daerah.
2 Mengintegrasikan kegiatan antara pemerintah dengan pemerintah daerah, antar sektor; antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat; antara
ekosistem darat dan ekosistem laut; dan antara ilmu pengetahuan dan prinsip- prinsip manajemen.
3 Dilakukan sesuai dengan kondisi biogeofisik dan potensi yang dimiliki masing- masing daerah, serta dinamika perkembangan sosial budaya daerah dan
nasional. 4 Melibatkan peran serta masyarakat setempat dan stakeholder lainnya.