nelayan untuk memanfaatkan potensi SDI yang ada, selanjutnya dilakukan proses penanganan, pendistribusian dan pemasaran, dengan tujuan akhir adalah
memperoleh nilai manfaat dan keuntungan. Terselenggaranya kegiatan untuk menghasilkan produksi ikan memerlukan berbagai sarana seperti kapal, alat
tangkap dan perlengkapan lainnya. Kegiatan usaha perikanan tangkap terkait antara SDI, manusia, teknologi, modal dan sumber daya informasi, yang masing-
masing komponennya perlu dikelola dengan baik agar tujuan untuk mencapai keuntungan usaha dapat tercapai Nurani 2010.
Letak Kepulauan Karimunjawa yang sangat strategis merupakan tujuan kapal-kapal ikan yang berlalu lalang mencari daerah penangkapan fishing
ground di Laut Jawa DKP Jateng 2004b. Karimunjawa menjadi tujuan tempat bersinggah terutama untuk berlindung pada saat terjadi musim yang tidak
bersahabat, di samping sebagai tempat transit bagi kapal-kapal ikan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan atau melakukan perbaikan mesin kapal.
2.3.3 Subsistem kebijakan dan kelembagaan
Kebijakan atau policy, merupakan course of actions atau arah kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Purwaka 2008. Kebijakan
merupakan intervensi pemerintah dan publik untuk mencari cara pemecahan masalah dalam pembangunan dan mendukung proses pembangunan yang lebih
baik. Kebijakan adalah upaya, cara dan pendekatan pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan yang sudah dirumuskan. Kebijakan bisa juga merupakan
upaya pemerintah memperkenalkan model pembangunan baru berdasarkan masalah lama. Kebijakan juga merupakan upaya mengatasi kegagalan dalam
proses pembangunan Nurani 2010. Kelembagaan merupakan proses melembaganya nilai-nilai kemanusiaan
humanity, kebenaran righteousness, kesopanan civility, kearifan wisdom, kepencayaan trust dan perdamaian peace. Kelembagaan diadakan untuk
menciptakan, menumbuhkan, mengembangkan, dan mengubah kehidupan yang senantiasa lebih baik dari hari ke hari. Kelembagaan menghasilkan learning
civilization: bangsa yang senantiasa belajar, membuka diri, mau mengubah diri, berkomunikasi, berdialog, dan mengakui keberadaan pihak lain Purwaka 2008.
Kelembagaan merupakan suatu perangkat perundang-undangan yang mengatur tata kelembagaan institutional arrangement dan mekanisme tata kerja
kelembagaan institutional framework. Kelembagaan memiliki kapasitas yaitu
kapasitas potensial potential capacity, kapasitas daya dukung carrying capacity, dan kapasitas daya tampung atau daya lentur absorptive capacity.
Kinerja dari suatu kelembagaan merupakan fungsi dari tata kelembagaan, mekanisme, dan kapasitas kelembagaan yang dimilikinya Purwaka 2003.
Kelembagaan menurut Nurani 2010 dapat diartikan sebagai kelembagaan sebagai institusi, yang merupakan organisasi berbadan hukum untuk mengelola
suatu kegiatan, dan kelembagaan sebagai pelembagaan nilai institutionalized. Kelembagaan sebagai organisasi merupakan kumpulan orang yang tergabung
dalam suatu wadah yang disatukan untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan. Kelembagaan sebagai organisasi mencakup beberapa komponen, yaitu: 1
orang, sebagai pelaksana tugas; 2 teknologi, yang digunakan untuk melaksanakan tugas; 3 informasi, sebagai pengetahuan untuk melaksanakan
tugas; 4 struktur, merupakan peraturan dan pembagian tugas; dan 5 tujuan, merupakan alasan dan tujuan dari pelaksanaan tugas organisasi.
Kelembagaan dalam konsep pengelolaan SDI merupakan faktor penting yang menggerakkan kinerja dari pengelolaan Nurani 2010. Kelembagaan
sebagai aturan main rule of the game mencakup himpunan aturan mengenai tata hubungan di antara orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan.
Kelembagaan memberikan ketentuan terhadap anggotanya mengenai hak, kewajiban dan tanggung jawab. Kelembagaan memberikan suatu kondisi, setiap
anggota menerima apa yang telah menjadi ketentuan, merasa aman, dan hidup sewajarnya.
2.4 Pendekatan Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen atau objek-objek yang saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan yang berguna Simatupang 1995; Gaspersz 1992. Sistem adalah satu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang
berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks Eriyatno 2003; Marimin 2005. Pengertian tersebut
mencerminkan adanya beberapa bagian dan hubungan antar bagian, yang menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerjasama antar bagian
yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya
dinamika, perubahan-perubahan yang terus menerus perlu dikembangkan dan