Kondisi oseanografi 1 Batimetri Keadaan Wilayah .1 Kondisi geografis dan administrasi
laut dengan kecepatan berkisar 0,3-0,5 ms. Pada musim peralihan timur ke barat September-November, arus laut bergerak dari barat atau barat laut ke
arah timur atau tenggara dengan kecepatan berkisar 0,25-0,5 ms. Kecepatan arus permukaan berkisar 0,08-0,25 ms. Arus yang cukup kuat
dijumpai di antara Pulau Karimunjawa dan Pulau Menjangan besar, sekitar Pulau Kembar, sekitar Pulau Krakal Kecil dan Pulau Krakal Besar, bagian timur Pulau
Menyawakan, dan sekitar Pulau Bengkoang. Keadaan pasang surut berfluktuasi mencapai 92 cm. Pada umumnya dasar perairan mulai tepi sepanjang pulau-
pulau yang terdapat di Kepulauan Karimunjawa adalah pasir, kemudian ke tengah dikelilingi terumbu karang dari kedalaman 0,5-15 m. Kedalaman perairan
dengan perhitungan berpatokan pada jarak dari pantai antara 10-200 m berkisar 0,5-15 m BTNKJ 2001. Pola arus di Karimujawa disajikan pada Lampiran 3.
Kondisi hidro-oseanografi Kepulauan Karimunjawa masuk dalam monsun timur dan barat Yusuf 2007. Perairan Karimunjawa sangat dipengaruhi oleh
musim, yaitu musim barat dan musim timur, serta dua musim pancaroba atau peralihan. Musim-musim tersebut dipengaruhi oleh sifat-sifat perairan seperti
arus laut yang mengalir dari barat ke timur, yang dikenal dengan musim barat. Musim barat di perairan Karimunjawa dicirikan dengan kondisi angin kencang,
gelombang laut besar, curah hujan tinggi, dan kadar garam relatif menurun atau rendah. Saat musim pancaroba I April-Juni, arah angin mulai sedikit membelok
ke arah selatan. Sebaliknya saat musim timur, terjadi arus laut yang mengalir dari timur ke barat, yang memiliki ciri kondisi angin dan gelombang laut yang
relatif tidak besar, curah hujan rendah, dan kadar garam relatif tinggi. Saat musim pancaroba II September-November arah arus sedikit membelok arah
menuju utara. Gerakan arus laut dapat terjadi akibat fenomena angin yang berhembus di
atas permukaan lautan. Arus laut di Kepulauan Karimunjawa relatif sama dengan gerakan arus di wilayah Laut Jawa, yakni dipengaruhi oleh perubahan
musim barat dan timur. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Yusuf 2007, kecepatan arus laut dari timur ke barat berkisar 0,18-0,34 ms dengan rata-rata
0,25 ms. Kecepatan arus laut dari barat ke timur berkisar 0,22-0,45 ms dengan rata-rata 0,38 ms. Kecepatan arus permukaa relatif kecil berkisar 0,01-0,04 ms.
Arus yang cukup kuat dijumpai antara Pulau Karimunjawa dengan Pulau Menjangan Besar, sekitar Pulau Kembar, sekitar Pulau Krakal Besar dan Pulau
Krakal Kecil, bagian timur Pulau Menyawakan, dan sekitar Pulau Bengkoang.
Kecepatan arus permukaan pada bulan Juni awal musim timur berkisar 0,2-0,3 ms Yusuf 2007. Kecepatan arus yang terjadi di perairan Karimunjawa
termasuk relatif rendah sampai sedang, karena belum melebihi 0,5 ms kuat. Keberadaan terumbu karang yang mengelilingi sebagian besar pulau-pulau
diduga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya pembelokan arus dan meredam kekuatan arus dan gelombang yang terjadi, terutama pada
sisi pulau yang terlindung pada saat berlangsungnya musim barat. Arus di sekitar perairan Kepulauan Karimunjawa, menurut BTNKJ 2010
sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan musim karena banyak pulau-pulau besar dan kecil. Dari kondisi geografis perairan Karimunjawa dan kondisi pasang
surutnya, arus pasang surut mengalir ke arah timur pada saat air pasang dan mengalir ke arah barat atau barat laut pada waktu air surut.
Jenis pasang surut yang terjadi di Karimunjawa adalah semi diurnal harian ganda. Informasi dari Dishidros TNI-AL BTNKJ 2010 menyebutkan arus
pasang surut yang menuju ke arah timur lebih kuat dari arus pasang surut yang menuju ke arah barat. Arus tetap di perairan lebih kuat pada musim barat
daripada musim timur. Kuat arus di musim barat dapat mencapai 0,35 ms, sedangkan pada musim timur hanya berkisar pada 0,15 ms.
3 Gelombang
Perairan Karimunjawa merupakan perairan dangkal, sehingga jika terdapat pengaruh angin yang relatif kecil saja akan menimbulkan gelombang di
permukaan air laut. BTNKJ 2010 menyatakan, dalam periode angin barat laut Desember-Maret, perairan Karimunjawa sering mengalami gelombang yang
cukup besar dengan rata-rata berkisar 0,56-1,58 m. Periode musim angin tenggara Juli-September ketinggian gelombang mencapai 0,27-0,6 m di
Tanjung Seloka dapat mencapai 1,24 m. Pengaruh angin musim timur terhadap pembangkit gelombang di perairan Karimunjawa lebih terbuka ke arah laut Jawa.
4 Salinitas dan pH
Keadaan salinitas TNKJ sebesar 28-35 ‰, kecuali di daerah Legon Lele di
Pulau Karimunjawa yang memiliki salinitas lebih rendah berkisar 24-30 ‰ akibat
adanya masukan air tawar dari daratan ke perairan DKP Jateng 2006b. Derajat keasaman pH di perairan Karimunjawa pada umumnya alkalis. Keasaman
tersebut disebabkan oleh tipe substrat dasar perairan yang merupakan paparan
pasir dan terumbu karang, di mana kandungan garam biogenik khususnya kalsium cukup tinggi. Nilai tersebut berlaku sepanjang tahun dan sesuai dengan
hasil penelitian Yusuf 2007 yang menyatakan bahwa nilai pH di perairan Karimunjawa berkisar 7,30 hingga 7,95 sehingga sangat mendukung bagi
kehidupan biota laut. Kisaran nilai pH tersebut masih mencerminkan sifat-sifat alami air laut berkaitan dengan kelarutan garam-garam dan mengindikasikan
bahwa perairan Karimunjawa belum mengalami pencemaran, serta memiliki peran sebagai penyangga buffer yang besar terhadap perubahan keasaman.