Dampak Ekonomi Wisata TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pariwisata

SWOT dan QSPM untuk menganalisis internal dan eksternal Kampoeng Wisata Cinangneng. Penelitian mengenai analisis perumusan strategi telah dilakukan oleh Krislianto 2009. Penelitian tersebut menganalisis terkait strategi pemasaran wisata Kampung Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Analisis ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP yang memberikan perumusan alternatif strategi pemasaran dan prioritas strategi pemasaran yang sesuai bagi Wisata kampung Cendawasari. Penelitian ini akan mengkaji analisis perumusan strategi pengelolaan ekowisata di Wana Wisata Cikole, Kabupaten Bandung Barat. Analisis ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya karena Wana Wisata Cikole merupakan lokasi yang belum pernah dikaji terkait perumusan prioritas strategi pengelolaannya. Penelitian yang telah dilakukan Saragih 2011 dan Krislianto 2009 merupakan analisis perumusan strategi pemasaran pada objek wisata. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini akan menganalisis perumusan strategi untuk pengelolaan Wana Wisata Cikole. Analisis perumusan strategi dilakukan dengan metode analisis matriks SWOT.

2.7. Kebaruan Penelitian

Keterkaitan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan, yaitu Multiplier Effect, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, dan SWOT. Analisis dampak ekonomi, analisis tingkat kepuasan, serta perumusan strategi pengelolaan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu menggunakan metode-metode tersebut yang diterapkan pada penelitian berbeda. Perbedaannya adalah penelitian saya menggabungkan analisis menggunakan metode Multiplier Effect, Customer Satisfaction Index, dan Importance Performance Analysis sebagai dasar pertimbangan dalam merumuskan strategi pengelolaan wisata menggunakan metode SWOT. Tabel 4. Penelitian Terdahulu tentang Analisis Dampak Ekonomi No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 1. Milasari 2010Analisis Dampak Ekonomi Wisata Alam Studi Kasus: Taman Wisata Tirta Sanita, Kabupaten Bogor 1. Mengidentifikasi karakteristik masyarakat sekitar, unit usaha, dan tenaga kerja lokal dan pengunjung Taman Wisata Tirta Sanita. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan di lokasi Taman Wiata Tirta Sanita. 3. Menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata di sekitar objek wisata Taman Wisata Tirta Sanita. Analisis deskriptif, Regresi Poisson, Keynesian Multiplier. 1. Karakter yang paling menonjol adalah pengunjung dengan usia 27- 34 tahun, berasal dari Tanggerang dan sekitarnya, berstatus sudah menikah dan memiliki tanggungan sekitar 1-3 orang, tingkat pendidikan SMA, dan umumnya karyawan swasta. 2. Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi fungsi permintaan adalah biaya perjalanan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jarak tempuh, jumlah rombongan, dan pengetahuan pengunjung terhadap keberadaan objek wisata. 3. Dampak ekonomi langsung berupa pendapatan pemilik usaha tani 54, dampak tidak langsung berupa pendapatan tenaga kerja sebesar 2, dampak induced berupa pengeluaran tenaga kerja sebesar 59. 2. Ahyar Ismail, Nuva, dan Sahata Rio Pervito N.L.R. Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Selorejo TWWS Sebagai Tempat Rekreasi dengan Metode Biaya Perjalanan 1. Mengidentifikasi karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung ke TWWS. 2. Menduga faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi permintaan wisata ke TWWS. Analisis Deskriptif, Linear Programing, Analisis SWOT. 1. Pengunjung TWWS sebagian besar berumur 27-36 tahun dan sudah berkeluarga, tingkat pendidikan setara SMA, bekerja di sektor swasta, tingkat pendapatan lebih dari 18 000 000 rupiah sampai 30 000 000 rupiah per tahun. 19 Tabel 4. Lanjutan No. PenelitiJudul Tujuan Metode Hasil 3. Menduga nilai ekonomi yang dihasilkan TWWS berdasarkan surplus konsumen yang diperoleh pengunjung dengan metode biaya perjalanan. 4. Menduga nilai WTP pengunjung untuk menentukan potensi harga maksimum yang masih bisa dibayarkan pengunjung untuk peningkatan kualitas lingkungan tempat wisata yang lebih baik. Analisis deskriptif, Travel Cost Method TCM, CVM 2. Variabel pendapatn responden I, umur A, dan status hari H berengaruh positif terhadap permintaan rekreasi. Permintaan rekreasi dipengaruhi negatif dan nyata oleh variabel biaya perjalanan Tc, dan jumlah rombongan T, rekreasi alternatif O, dan lama berkunjung B. 3. Nilai surplus konsumen sebesar 29 070 ruiah per kunjungan per individu. Nilai ekonomi TWWS tahun 2008-2009 sebesar 6 162 491 160 rupiah. 4. Nilai WTP pengunjungn yaitu sebesar 12 190 rupiah yang mencerminkan kemampuan membayar responden untuk membayar peningkatan kualitas lingkungan lokasi wisata, dimana nilai WTP lebih besar dari harga pasar. 3. Pini Wijayanti dan Hastuti 2009Analisis Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Ekowisata: Studi Kasus Kawasan Wisata Gunung Salak Endah Kabupaten Bogor. 1. Menghitung dampak ekonomi kegiatan wisata alam berbasis masyarakat lokal di sekitar objek wisata GSE. 2. Mengkuantifikasi nilai jasa lingkungan sumber daya dan Keynesian Income Multipier, Individual Travel Cost Method, Analytical Hierarchi Process AHP. 1. Ekowisata di GSE memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal, kontribusi masyarakat masih sangat rendah dikarenakan kebocoran ekonimi sekitar 60 persen spending tourist. 20