Indeks Kepuasan Konsumen ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP ATRIBUT WISATA

sempit dan berbatu. Jalan menjadi licin dan berlumpur ketika hujan. Akses tersebut tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. b. Lahan parkir Lahan parkir di dalam kawasan Wana Wisata Cikole memiliki kondisi jalan yang baik. Lahan parkir mampu menampung banyak kendaraan bermotor. Kekurangan dari lahan parkir di dalam kawasan wisata ini yaitu sempitnya lahan parkir ketika wisatawan datang menggunakan bis. Lahan parkir tidak mampu menampung bis dalam jumlah banyak. c. Penampilan para pegawai Terdapat seragam bagi para pegawai di lokasi Wana Wisata Cikole. Pada saat tertentu terdapat pegawai yang tidak memakai seragam atau seragam yang dikenakan pegawai tidak sama. Seragam yang dikenakan memudahkan wisatawan untuk mengenali pegawai jika terdapat hal-hal yang dibutuhkan. Ketika para pegawai tidak memakai seragam, wisatawan merasa kesulitan untuk membedakan pegawai dan pengunjung. Kuadran D Berlebihan Kuadran D pada diagram kartesius merupakan daerah kuadran berlebihan. Atribut-atribut wisata yang berada di kuadran ini memiliki kinerja yang sangat baik walaupun dianggap kurang penting oleh wisatawan. Atribut tersebut perlu dipertimbangkan kembali dan memaksimalkan atribut lain yang dianggap penting oleh wisatawan. Adapun atribut wisata yang berada di kuadaran D antara lain: a. Harga tiket b. Keramahan pegawai

IX. PERUMUSAN STRATEGI PENGELOLAAN WANA WISATA CIKOLE

9.1. Identifikasi Faktor Internal Wana Wisata Cikole

Faktor-faktor kekuatan strenghts internal Wana Wisata Cikole diantaranya, hubungan komunikasi yang baik antara pengelola dan petugas, investasi yang berkelanjutan, letak objek wisata cukup strategis, harga produk wisata ekonomis, adanya publikasi objek wisata, keindahan alam objek wisata, lingkungan bersih dan nyaman, produk wisata beragam. Berikut penjelasan faktor kekuatan internal Wana Wisata Cikole: 1. Hubungan komunikasi yang baik antar pengelola Wana Wisata Cikole dikelola oleh Site Manager sebagai pengambil keputusan dan petugas yang bekerja di masing-masing sektor wisata di lokasi. Komunikasi antar pengelola diperlukan sebagai koordinasi dalam pengelolaan Wana Wisata Cikole. Hubungan komunikasi antara pengelola dan petugas di Wana Wisata Cikole sudah baik dan merupakan kekuatan bagi wisata ini untuk pengembangan lebih lanjut. 2. Investasi yang berkelanjutan Investasi merupakan modal dalam pengembangan sarana dan prasarana Wana Wisata Cikole. Adanya investasi merupakan kekuatan bagi Wana Wisata Cikole untuk menjadi wisata yang berkelanjutan. Investasi yang sudah ada berupa fasilitas penginapan, akses jalan di dalam lokasi, kondisi hutan yang lestari, serta dana anggaran pemeliharaan dan pengembangan wisata. 3. Letak objek wisata cukup strategis Wana Wisata Cikole terletak di kawasan wisata Kecamatan Lembang yang sangat strategis. Gerbang utama Wana Wisata Cikole berada tepat di jalur utama Kecamatan Lembang. Letaknya yang strategis menjadi kekuatan bagi Wana Wisata Cikole sehingga lebih mudah dikenali oleh wisatawan. 4. Harga produk wisata ekonomis Harga produk wisata di Wana Wisata Cikole beragam. Beberapa produk wisata seperti permainan outbond ditawarkan dengan harga yang berbeda untuk kalangan dewasa dan anak-anak. Pengelola wisata juga menyediakan paket-paket