Wana Wisata TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pariwisata

menganalisis strategi pengelolaan kawasan wisata GSE dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Analisis dampak ekonomi dilakukan di Wana Wisata Cikole Kabupaten Bandung Barat, dimana belum pernah dilakukan analisis ini sebelumnya. Metode analisis yang digunakan yaitu Keynesian Multiplier dengan mengidentifikasi dampak ekonomi baik dampak langsung, dampak tidak langsung, dan dampak lanjutan. Penelitian ini disertai dengan analisis tingkat kepuasan wisatawan terhadap atribut wisata serta menganalisis perumusan strategi pengelolaannya.

2.6.2. Penelitian Terdahulu tentang Analisis Kepuasan Wisatawan

Penelitian mengenai kepuasan wisatawan sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Ihshani 2005 meneliti mengenai analisis kepuasan konsumen terhadap atribut wisata di Cangkuang, Garut, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam menganalisis kepuasan wisatawan yaitu menggunakan Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Manurung 2011 melakukan penelitian terkait analisis tingkat kepuasan wisatawan di Wisata Agro Gunung Mas Cisarua, Bogor. Pengukuran tingkat kepuasan pada penelitian tersebut menggunakan metode IPA dan CSI. Penelitian yang akan dilakukan mengenai analisis tingkat kepuasan wisatawan terhadap atribut wisata berlokasi di Wana Wisata Cikole Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut menjadi pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Metode yang akan digunakan adalah IPA dan CSI. Selanjutnya penelitian ini juga akan menganalisis strategi pengelolaannya, sehingga dapat memberikan rekomendasi alternatif strategi terbaik bagi pihak pengelola untuk diterapkan.

2.6.3. Penelitian Terdahulu tentang Analisis Perumusan Strategi

Analisis perumusan strategi telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Saragih 2011 melakukan analisis strategi pemasaran pada Kampoeng Wisata Cinangneng Kabupaten Bogor. Peneliti menggunakan metode matriks SWOT dan QSPM untuk menganalisis internal dan eksternal Kampoeng Wisata Cinangneng. Penelitian mengenai analisis perumusan strategi telah dilakukan oleh Krislianto 2009. Penelitian tersebut menganalisis terkait strategi pemasaran wisata Kampung Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Analisis ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP yang memberikan perumusan alternatif strategi pemasaran dan prioritas strategi pemasaran yang sesuai bagi Wisata kampung Cendawasari. Penelitian ini akan mengkaji analisis perumusan strategi pengelolaan ekowisata di Wana Wisata Cikole, Kabupaten Bandung Barat. Analisis ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya karena Wana Wisata Cikole merupakan lokasi yang belum pernah dikaji terkait perumusan prioritas strategi pengelolaannya. Penelitian yang telah dilakukan Saragih 2011 dan Krislianto 2009 merupakan analisis perumusan strategi pemasaran pada objek wisata. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian ini akan menganalisis perumusan strategi untuk pengelolaan Wana Wisata Cikole. Analisis perumusan strategi dilakukan dengan metode analisis matriks SWOT.

2.7. Kebaruan Penelitian

Keterkaitan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan, yaitu Multiplier Effect, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, dan SWOT. Analisis dampak ekonomi, analisis tingkat kepuasan, serta perumusan strategi pengelolaan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu menggunakan metode-metode tersebut yang diterapkan pada penelitian berbeda. Perbedaannya adalah penelitian saya menggabungkan analisis menggunakan metode Multiplier Effect, Customer Satisfaction Index, dan Importance Performance Analysis sebagai dasar pertimbangan dalam merumuskan strategi pengelolaan wisata menggunakan metode SWOT.