Alat Transportasi Karakteristik Wisatawan

VII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI

7.1. Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata di Wana Wisata Cikole

Analisis Dampak Ekonomi akibat adanya kegiatan wisata di Wana Wisata Cikole diketahui melalui aliran pengeluaran wisatawan selama berwisata di objek wisata ini. Perputaran uang di lokasi wisata memberikan dampak terhadap jumlah penerimaan, pendapatan, serta pengeluaran bagi masyarakat lokal. Dampak ekonomi ini terbagi atas tiga bagian, yaitu dampak ekonomi langsung direct, dampak ekonomi tidak langsung indirect, dan dampak ekonomi lanjutan induced Yoeti, 2008. Dampak ekonomi langsung adalah perumbahan kondisi ekonomi lokal yang dirasakan secara langsung dari pengeluaran awal wisatawan. Dampak ekonomi langsung timbul ketika wisatawan mengeluarkan sejumlah uang untuk memperoleh barang dan jasa yang ditawarkan oleh penyedia jasa atau unit usaha lokal. Dampak ekonomi tidak langsung merupakan kondisi dimana adanya perubahan penjualan, pendapatan, serta penyerapan tenaga kerja sebagai dampak dari pengeluaran wisatawan secara langsung terhadap unit usaha di tingkat lokal. Dampak ekonomi lanjutan adalah aktivitas ekonomi lokal lanjutan dari tambahan pendapatan lokal yang merupakan dampak lanjutan dari dampak langsung dan dampak tidak langsung. Perputaran uang di lokasi wisata timbul karena adanya pengeluaran wisatawan selama berwisata antara lain yaitu pengeluaran untuk transportasi, akomodasi, konsumsi, penyewaan atraksi wisata, dokumentasi, pembelian souvenir, dan lain-lain. Pengeluaran wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu jarak daerah asal dengan lokasi wisata, alat transportasi yang digunakan, jenis akomodasi, serta aktivitas utama yang dilakukan di lokasi wisata. Pengeluaran wisatawan untuk berbagai keperluan wisata memiliki proporsi tertentu terhadap total pengeluaran wisatawan per kunjungan. Terdapat dua kategori pengeluaran wisatawan, yaitu pengeluaran wisatawan di dalam kawasan wisata dan di luar kawasan wisata. Data Pengeluaran wisatawan Wana Wisata Cikole dijabarkan pada Lampiran 6. Proporsi pengeluaran wisatawan di Wana Wisata Cikole Bulan Mei Tahun 2013 dijabarkan pada Tabel 28. Tabel 28. Proporsi Pengeluaran Wisatawan Wana Wisata Cikole Bulan Mei Tahun 2013 Jenis Biaya Pengeluaran Nilai rupiah Proporsi persen Pengeluaran di Luar Kawasan Wisata Biaya Transportasi 14 639 000 32.461 Biaya Parkir dan Tol 5 406 500 11.989 Konsumsi dari Rumah 8 670 900 19.227 Total 28 716 400 63.667 Pengeluaran di Dalam Kawasan Wisata Konsumsi di Dalam Lokasi 2 235 000 4.956 Tiket Masuk 670 000 1.486 Souvenir 360 000 0.798 Penginapan 5 005 780 11.100 Biaya Atraksi Wisata 8 110 000 17.983 Total 16 380 780 36.323 Total Pengeluaran 45 097 180 100.000 Sumber: Data Diolah 2013 Pada Tabel 28 menunjukan proporsi terbesar dari total pengeluaran wisatawan yaitu sebesar 32.461 persen adalah biaya transportasi. Biaya transportasi merupakan biaya bahan bakar yang dikeluarkan wisatawan menuju lokasi wisata. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap karakteristik wisatawan, sebagian besar wisatawan berasal dari daerah Bandung dan Jabodetabek serta datang ke lokasi wisata menggunakan mobil pribadi. Wisatawan mengeluarkan biaya yang besar untuk transportasi menuju Wana Wisata Cikole. Tabel 29 menunjukan perbandingan pengeluaran wisatawan di dalam dan di luar kawasan wisata per kunjungan ke Wana Wisata Cikole. Tabel 29. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Wana Wisata Cikole Bulan Mei Tahun 2013 Uraian Nilai rupiah Proporsi persen Pengeluaran Wisatawan di Dalam Kawasan Wisata 16 380 780 36.323 Pengeluaran Kebocoran di Luar Kawasan Wisata 28 716 400 63.677 Total Pengeluaran Wisatawan 45 097 180 100.000 Sumber: Data Diolah 2013 Berdasarkan Tabel 29, pengeluaran kebocoran yang terjadi masih sangat besar yaitu 63.677 persen. Pengeluaran kebocoran merupakan berbagai biaya yang dikeluarkan wisatawan di luar lokasi wisata sehingga kontribusi ekonomi bagi masyarakat lokal masih relatif rendah. Biaya kebocoran yang dikeluarkan wisatawan yaitu sebesar 28 716 400 rupiah terdiri dari biaya transportasi, biaya parkir dan tol, serta konsumsi dari rumah yang dijabarkan pada Tabel 28.