yang beroperasi pada hari sabtu, minggu, dan hari libur dikarenakan pada hari tersebut jumlah wisatawan yang datang lebih banyak dari hari lainnya.
Mayoritas unit usaha di Wana Wisata Cikole dioperasikan oleh pemilik unit usaha. Namun unit usaha outbond facilitator dan warung makan memiliki
tenaga kerja yang bertugas menjalankan unit usaha tersebut. Terdapat 57.576 persen unit usaha memiliki pendapatan hasil unit usaha lebih kecil dibandingkan
dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Pemilik unit usaha tersebut memiliki pendapatan tambahan berupa unit usaha di lokasi lain dan pendapatan dari
penghasilan suami. Kondisi tersebut menunjukan bahwa keberadaan Wana Wisata Cikole belum memberikan dampak ekonomi yang besar dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari pemilik unit usaha.
6.3. Karakteristik Tenaga Kerja
Wana Wisata Cikole memberikan dampak tidak langsung berupa kesempatan kerja bagi masyarakat lokal. Tenaga kerja yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan masyarakat lokal yang bekerja di unit usaha yang ada di Wana Wisata Cikole. Data tenaga kerja di Wana Wisata Cikole disajikan pada
Lampiran 9. Data jenis pekerjaan tenaga kerja di Wana Wisata Cikole disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja Wana Wisata Cikole 2013
Jenis Pekerjaan Jumlah orang
Koordinator Lapangan 1
Staff Tree Top Adventure 5
Administrasi Tree Top Adventure 2
Staff Front Office 1
Patrol Guide 1
Penjaga Warung Makan 1
Total 11
Sumber: Data Diolah 2013
Jumlah tenaga kerja di kawasan wisata ini terdiri dari 19 orang dengan jenis pekerjaan yang berbeda. Terdapat 10 orang tenaga kerja di Wana Wisata
Cikole bekerja pada unit usaha outbond facilitator yaitu Bandung Tree Top Adventure. Satu orang tenaga kerja lainnya bekerja di unit usaha warung makan.
Status pekerjaan seluruh tenaga kerja di wisata ini adalah pekerjaan utama. Karakteristik umur tenaga kerja yaitu 20 - 32 tahun dengan pendidikan terakhir
SMA. Keberadaan Wana Wisata Cikole dirasakan memberikan manfaat positif bagi seluruh tenaga kerja. Sembilan orang tenaga kerja menyatakan merasakan
manfaat dari wisata ini berupa peningkatan pendapatan lebih tinggi dibandingkan penerimaan pekerjaan sebelumnya di luar wisata ini. Dua orang tenaga kerja
menyatakan merasakan manfaat berupa kesempatan kerja, dimana sebelumnya mereka tidak memiliki pekerjaan.
Delapan orang tenaga kerja terdiri dari staff Tree Top Adventure, administrasi Tree Top Adventure, dan penjaga warung makan memiliki lama
waktu kerja delapan jam per hari. Koordinator lapangan dan staff front office memiliki lama waktu kerja 12 jam per hari. Tenaga kerja yang bertugas sebagai
patrol guide memiliki lama waktu kerja 24 jam karena petugas tinggal di lokasi. Penerimaan tenaga kerja sebagai koordinator lapangan, staff Tree Top Adventure,
administrasi Tree Top Adventure sesuai dengan Upah Minimum Regional UMR Kabupaten Bandung Barat yaitu sebesar 1 400 000 rupiah dengan waktu kerja
enam hari per minggu. Penerimaan tenaga kerja penjaga warung makan yaitu sebesar 300 000 rupiah per bulan, dengan waktu kerja sebanyak dua hari per
minggu. Penerimaan setiap tenaga kerja yang diperoleh di Wana Wisata Cikole mampu memenuhi pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Keberadaan Wana Wisata
Cikole direspon positif oleh masyarakat lokal karena mampu membuka kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan sebagai tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap kondisi perekonomian lokal.