Analisis Matriks IFE PERUMUSAN STRATEGI PENGELOLAAN WANA WISATA CIKOLE

X. SIMPULAN DAN SARAN 10.1. Simpulan

1. Karakteristik wisatawan Wana Wisata Cikole adalah berusia 20 - 50, lebih banyak laki-laki, berstatus menikah, berasal dari Bandung dan Jabotabek, sebagian besar berpendidikan sarjana, bekerja sebagai PNS, memiliki penerimaan sebesar 1 000 000 - 5 000 000 rupiah, berkunjung bersama kelompok, menggunakan mobil pribadi, dan aktivitas utama yang dilakukan yaitu outbond activity. Unit usaha di lokasi wisata yaitu outbond facilitator, pedagang, serta penyewaan kuda. Sebagian besar unit usaha beroperasi pada akhir pekan dan hari libur. Terdapat 11 orang tenaga kerja unit usaha berusia 20 - 32 tahun dengan rata-rata penerimaan 1 400 000 rupiah. 2. Analisis Multiplier Effect menunjukan bahwa keberadaan Wana Wisata Cikole telah memberikan dampak ekonomi secara langsung, tidak langsung dan lanjutan terhadap perekonomian masyarakat lokal. Kontribusi ekonomi dari wisatawan terhadap masyarakat lokal belum maksimal karena pengeluaran wisatawan yang terjadi di luar lokasi wisata masih relatif besar yaitu 63.677 persen. 3. Perhitungan nilai Customer Satisfaction Index CSI Wana Wisata Cikole sebesar 73.980 persen menunjukan indeks kepuasan wisatawan di Wana Wisata Cikole berada pada kriteria puas. 4. Perumusan strategi pengelolaan Wana Wisata Cikole, antara lain: menjaga hubungan komunikasi antar pengelola di lokasi dengan pejabat daerah, perbaikan kuantitas dan kualitas SDM melalui perekrutan secara profesional dan pelatihan, menambah atraksi wisata baru yang unik untuk menarik wisatawan baru, meningkatkan promosi untuk memperluas pangsa pasar, menambah fasilitas rumah makan, memberikan informasi jalur alternatif menuju objek wisata kepada wisatawan untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

10.2. Saran

1. Untuk mengoptimalkan aktivitas ekonomi, pihak pengelola perlu mengatur sarana berjualan unit usaha agar lebih teratur dan nyaman bagi wisatawan. 2. Untuk meningkatkan pelayanan, pengelola wisata perlu menambah jumlah karyawan dan mengoptimalkan kompetensi karyawan melalui pelatihan di bidang pariwisata. 3. Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan, pengelola wisata perlu melakukan perbaikan atribut yang masih kurang kinerjanya yaitu menambah ketersediaan papan keterangan, meningkatkan sistem keamanan, menambah jumlah pemandu wisata, serta meningkatkan penanganan keluhan pengunjung. 4. Untuk mengoptimalkan pengelolaan wisata pengelola dapat membuat kebijakan sebagaimana rekomendasi alternatif strategi pengelolaan dari penelitian ini. 5. Saran penelitian lanjutan meliputi perbandingan analisis dampak ekonomi pada masyarakat lokal yang sebelumnya bekerja pada sektor perkebunan dan setelah bekerja pada sektor wisata di Wana Wisata Cikole.