kematangan dan interaksi kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata P0.05 terhadap organoleptik tekstur asam sunti yang dihasilkan. Hasil uji
Duncan untuk penerimaan panelis dari luar Aceh terhadap tekstur produk asam sunti Lampiran 27, menunjukkan bahwa nilai penerimaan tertinggi terdapat pada
produk asam sunti dengan proses pengeringan pada suhu 80°C yang berbeda nyata dengan produk asam sunti pada proses pengeringan suhu 50°C dan 65°C,
sedangkan nilai penerimaan terendah terdapat pada produk asam sunti dengan proses pengeringan pada suhu 65°C yang tidak berbeda nyata dengan produk
asam sunti yang diproses pada suhu pengeringan 50°C.
4.2.1.7.5. Penerimaan Keseluruhan
Penerimaan keseluruhan merupakan penerimaan panelis secara umum terhadap parameter uji hedonik yang ada rasa, warna, aroma dan tekstur. Nilai
penerimaan keseluruhan panelis Aceh terhadap produk asam sunti hasil penelitian berkisar antara 4.1-4.6 netral sampai mendekati agak suka, sedangkan produk
asam sunti lokal adalah 6 suka. Dari nilai yang ada dapat diketahui bahwa produk asam sunti hasil penelitian dan asam sunti lokal masih dapat diterima oleh
panelis Aceh walaupun produk asam sunti lokal yang lebih disukai baik dari segi rasa, warna, aroma dan tekstur. Nilai rata-rata tertinggi penerimaan keseluruhan
terhadap produk asam sunti terdapat pada perlakuan buah belimbing wuluh setengah matang pada suhu pengeringan 50°C selama 8 jam dan penerimaan
keseluruhan terendah terdapat pada perlakuan buah belimbing yang sudah matang dengan suhu pengeringan 65°C selama 5 jam Gambar 23.
Gambar 23. Perbandingan nilai penerimaan keseluruhan panelis Aceh terhadap produk asam sunti berdasarkan tingkat kematangan buah dan suhu
pengeringan
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
50 C 65 C
80 C N
il ai
K e
se lu
r u
h an
Suhu Pengeringan C
Belum Matang Setengah Matang
Matang
Hasil uji kesukaan terhadap penerimaan keseluruhan panelis dari luar Aceh berkisar antara 3.6-4 mendekati netral sampai netral, sedangkan nilai
penerimaan keseluruhan untuk produk asam sunti lokal adalah 3.9 mendekati netral. Dari nilai yang ada dapat diketahui bahwa panelis luar Aceh menganggap
bahwa produk asam sunti hasil penelitian maupun asam sunti lokal adalah sama baik dari segi rasa, warna, aroma dan tekstur, sehingga produk ini dikategorikan
masih dapat diterima. Nilai rata-rata penerimaan tertinggi terdapat pada perlakuan tingkat kematangan buah belimbing wuluh setengah matang pada suhu
pengeringan 50°C selama 8 jam dan terendah pada tingkat kematangan penuh buah belimbing dengan suhu pengeringan 65°C selama 5 jam Gambar 24.
Gambar 24. Perbandingan nilai penerimaan keseluruhan panelis luar Aceh terhadap produk asam sunti berdasarkan tingkat kematangan buah
dan suhu pengeringan
Dari hasil analisis sidik ragam penerimaan keseluruhan panelis Aceh Lampiran 28, menunjukkan bahwa perlakuan tingkat kematangan buah
belimbing wuluh memberikan pengaruh yang nyata P0.05 terhadap nilai penerimaan keseluruhan asam sunti yang dihasilkan, akan tetapi suhu pengeringan
dan interaksi antara kedua perlakuan tidak memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata P0.05 terhadap penerimaan keseluruhan panelis pada produk asam sunti
yang dihasilkan. Hasil uji lanjut Duncan untuk penerimaan keseluruhan dari panelis Aceh Lampiran 29 terhadap produk asam sunti, memperlihatkan bahwa
nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan belimbing wuluh setengah matang yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan belimbing wuluh yang belum matang,
akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan belimbing wuluh matang penuh yang merupakan nilai terendah dari perlakuan yang ada.
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
50 C 65 C
80 C N
il ai
K e
se lu
r u
h an
Suhu Pengeringan C
Belum Matang Setengah Matang
Matang
Analisis sidik ragam penerimaan keseluruhan panelis luar Aceh terhadap produk asam sunti yang dihasilkan Lampiran 30, menunjukkan bahwa
perlakuan suhu pengeringan berpengaruh nyata P0.05 terhadap produk asam sunti yang dihasilkan, sehingga diperoleh hasil uji lanjut Duncan untuk
penerimaan keseluruhan panelis luar Aceh Lampiran 31, yaitu nilai tertinggi terdapat pada perlakuan suhu pengeringan 80°C yang tidak berbeda nyata dengan
perlakuan suhu 50°C, akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan suhu 65°C yang merupakan nilai terendah dari perlakuan yang ada. Akan tetapi perlakuan
tingkat kematangan buah belimbing wuluh dan interaksi antara kedua perlakuan tersebut tidak memperlihatkan adanya pengaruh nyata P0.05 terhadap produk
asam sunti yang dihasilkan.
4.2.1.8. Perlakuan Terbaik Asam Sunti