flavor, lemak dan bahan-bahan lain, yang tidak mengkristal dan terbentuk penampakan yang baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrotin et al 2008, menyatakan bahwa penambahan konsentrasi dekstrin 5 memberikan kualitas bubuk sari buah
tomat yang baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murtala 1999, menyatakan bahwa penambahan dekstrin 10 menghasilkan kualitas bubuk sari
buah markisa yang baik secara fisik, kimia dan organoleptik. Adapun pada penelitian yang dilakukan oleh Lindawati 1992, menyatakan bahwa penambahan
konsentrasi dekstrin 9 memberikan hasil yang baik pada minuman bubuk jambu biji daripada penambahan konsentrasi dekstrin 17 yang menghasilkan
penampakan produk yang kurang baik.
2.8. Analisis Nilai Tambah Metode Hayami
Nilai tambah didefinisikan sebagai pertambahan nilai yang terjadi pada suatu komoditas karena komoditas tersebut mengalami proses pengolahan lebih
lanjut dalam suatu proses produksi Harjanto, 1989. Analisis nilai tambah ini merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar imbalan
bagi tenaga kerja dan keuntungan yang diperoleh pengusaha untuk setiap kilogram bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Nilai tambah yang
tinggi dapat digunakan sebagai parameter untuk pengembangan suatu agroindustri. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisa nilai
tambah dari pengolahan hasil pertanian adalah metode Hayami Tabel 2 Pada perhitungan nilai tambah dapat diketahui kategori suatu
agroindustri berdasarkan rasio nilai tambahnya yang dihasilkan dari pembagian antara nilai tambah dan nilai output dari produk dan dipersenkan. Dengan rasio
nilai tambah, maka suatu agroindustri dapat dikategorikan bernilai tambah rendah, sedang atau tinggi. Kategori nilai tambah rendah, sedang dan tinggi ditentukan
dengan kriteria, yaitu nilai tambah dikatakan rendah jika nilai rasio 15, sedang jika nilai rasio berkisar 15-40 dan tinggi jika nilai rasio 40 Sari, 2011.
Pengolahan produk pertanian menjadi produk-produk tertentu untuk diperdagangkan akan memberikan banyak arti ditinjau dari segi ekonomi menurut
Soekartawi, 2001 antara lain: 1.
Meningkatkan nilai tambah Adanya pengolahan produk pertanian dapat meningkatkan nilai tambah, yaitu
meningkatkan nilai value komoditas pertanian yang diolah dan meningkatkan keuntungan pengusaha yang melakukan pengolahan komoditas tersebut.
2. Meningkatkan kualitas hasil
Dengan kualitas hasil yang lebih baik, maka nilai barang akan menjadi lebih tinggi. Kualitas hasil yang baik dipengaruhi oleh komposisi bahan baku yang
digunakan. Perbedaan segmentasi pasar, tetapi juga mempengaruhi harga barang itu sendiri.
3. Meningkatkan pendapatan
Selain pengusaha, petani penghasil bahan baku yang digunakan dalam industri pengolahan tersebut akan mengalami peningkatan pendapatan.
4. Menyediakan lapangan kerja
Dalam proses pengolahan produk-produk pertanian menjadi produk lain tentunya tidak terlepas dari adanya keikutsertaan tenaga manusia sehingga
proses ini akan membuka peluang bagi tersedianya lapangan kerja. 5.
Memperluas jaringan distribusi Adanya pengolahan produk-produk pertanian akan menciptakan atau
meningkatkan diversifikasi produk sehingga keragaman produk ini akan memperluas jaringan distribusi.
Tabel 2. Analisis Perhitungan Nilai Tambah Hayami
Variabel Nilai
I. Output, Input dan Harga
1. Output Kg
1 2.
Input Kg 2
3. Tenaga Kerja HOK
3 4.
Faktor Konversi 4 = 12
5. Koefisien Tenaga Kerja HOK
5 = 32 6.
Harga Output RpKg 6
7. Upah Tenaga Kerja Langsung RpHOK
7
II. Penerimaan dan Keuntungan
8. Harga bahan Baku RpKg
8 9.
Sumbangan Input Lain RpKg 9
10. Nilai Output RpKg
10 = 4 x 6 11.
a. Nilai Tambah RpKg b. Rasio Nilai Tambah
11a = 10 – 9 – 8
11b = 11a10 x 100 12.
a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung RpKg b. Pangsa Tenaga Kerja
12a = 5 x 7 12b = 12a11a x 100
13. a. Keuntungan RpKg
b. Tingkat Keuntungan 13a = 11a
– 12a 13b = 13a11a x 100
III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi
14. Marjin RpKg
a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung
b. Sumbangan Input Lain
c. Keuntungan Pemilik Perusahaan
14 = 10 – 8
14a = 12a14 x 100 14b = 914 x 100
14c = 13a14 x 100
Sumber: Hayami et al., 1987 di dalam Slamet 2005