Pengering Kabinet Pengering Kabut Spray Dryer

dalam produk pangan. Konduksi tidak langsung, medium pemanas yang digunakan biasanya uap panas dan terpisah dari bahan padat yang akan dikeringkan, radiasi atau secara volumetrik dengan menempatkan bahan basah tersebut dalam medan elektromagnetik gelombang mikro atau frekuensi radio. Seluruh cara pengeringan kecuali gelombang mikro atau frekuensi radio, menyediakan panas pada batas objek yang dikeringkan sehingga panas berdifusi ke dalam padatan dengan cara konduksi. Cairan harus bergerak ke batas bahan sebelum diangkut keluar oleh gas pembawa atau dengan penerapan vakum pada pengeringan non konveksi. Pengeringan bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dijemur, pengeringan buatan menggunakan alat pengering, dan pengeringan beku freeze drying. Pemilihan alat pengering disesuaikan dengan sifat dan karakteristik bahan yang dikeringkan, bentuk produk akhir yang diinginkan, dan cara kerja mesin pengering Loesecke dalam Ginting, 2004. Bahan pangan yang berbentuk padat umumnya dikeringkan dengan cabinet dryer, tray dryer, tunnel dryer, dan lain-lain. Bahan pangan yang berbentuk cair dikeringkan dengan menggunakan spray dryer dan drum dryer.

2.6.1. Pengering Kabinet

Pengering kabinet terdiri dari suatu ruangan dimana rak-rak untuk produk yang dikeringkan dapat diletakkan di dalamnya. Di dalam pengering yang berukuran besar tersebut, rak-rak pengering disusun di atas kereta untuk memudahkan penanganannya, sedangkan dalam unit yang berukuran kecil, rak- rak pengering dapat disusun di atas suatu penyangga yang tetap di dalam pengering tersebut. Udara dihembuskan dengan menggunakan kipas angin melalui suatu pemanas dan kemudian menembus rak-rak yang berisi bahan pangan yang dikeringkan. Pengering kabinet biasanya merupakan pengering yang paling murah pembuatannya, mudah pemeliharaannya, dan sangat luwes penggunaannya. Pada umumnya pengering ini digunakan untuk penelitian-penelitian dehidrasi sayuran dan buah-buahan di dalam laboratorium, dan di dalam skala kecil serta digunakan secara komersial Desrosier, 1988.

2.6.2. Pengering Kabut Spray Dryer

Proses pengeringan dengan spray dryer adalah suatu proses mengubah bahan fluida menjadi produk kering dalam satu operasi. Menurut Suharto 1991, spray dryer digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk larutan kental viscous serta berbentuk pasta cream. Biasanya produk yang diperoleh dari mesin ini yaitu dalam pengolahan susu menjadi tepung, susu telur menjadi tepung telur maupun berbagai bahan lainnya. Prinsip pengeringan kabut ini cukup sederhana, yang mana larutan disemprotkan menuju ke dalam ruang pengering. Cairan yang diatomisasikan menggunakan nozzle dan butiran air kontak secara mendadak dengan udara panas dalam ruang pengering. Hasil evaporasi yang cepat mengandung suhu butiran yang rendah sehingga suhu pengering yang tinggal dapat digunakan tanpa mempengaruhi produk. Waktu pengeringan yang sangat singkat memungkinkan spray dryer digunakan untuk produk-produk yang peka terhadap panas dan menghasilkan produk berkualitas tinggi Widodo dan Budiharti, 2006. Suhu inlet dan suhu outlet yang digunakan pada spray dryer tergantung dari bahan yang akan dikeringkan. Pola aliran udara, kelembaban, suhu, aliran cairan dan pembentukan butiran merupakan variabel-variabel proses utama dari spray dryer. Menurut Singh dan Heldman 2001, keuntungan dari penggunaan alat spray dryer adalah siklus pengeringan yang cepat, retensi dalam ruang pengeringan residence time singkat dan produk akhir siap dikemas ketika selesai proses dengan kadar air bahan yang dihasilkan berkisar 3 hingga 5 dengan tekanan-tekanan nozzle sekitar 125 hingga 350 kgcm 2 122.58 hingga 343.23 bar Suharto, 1991. Residence time pada alat pengering semprot yaitu antara 5-100 detik dan partikel yang dihasilkan mempunyai ukuran 10-500 µ m Canovas dan Mercado, 1996. Oleh karena tuntutan produk, maka udarauap yang masuk pun dipergunakan penyaring untuk membersihkan udara panas ke dalam ruang pengering. Tempat pengumpul hasil pengeringan berada pada bagian paling bawah dari ruang pengering dan dikumpulkan dengan bantuan pengerok ataupun klep yang berputar. Pada sebagian tipe mesin yang lain, bahan kering keluar dari ruang pengeringan bersama-sama dengan udara panasuap panas yang keluar Suharto, 1991. Menurut Masters didalam Lindawati 1992, ada tiga elemen terpenting pada alat spray dryer yaitu atomizer, ruang pengering dan pengumpul partikel-partikel kering yang dihasilkan. Masing-masing elemen tersebut memerlukan kondisi tertentu yang sangat tergantung dari sifat bahan yang akan dikeringkan. Untuk buah-buahan, suhu pengeringan yang umum digunakan berkisar antara 135-180ºC. Penelitian yang dilakukan Rahayu 1988, menghasilkan bubuk bawang putih terbaik yaitu produk cukup kering dengan aroma yang masih tajam dengan menggunakan spray dryer pada kisaran suhu 160-170ºC dibandingkan dengan pengeringan menggunakan sinar matahari, oven biasa Electric driyer oven, cabinet dryer, dan oven vakum. Sedangkan pada penelitian Lindawati 1992, produk minuman bubuk jambu biji terbaik diperoleh pada penggunaan suhu spray dryer180ºC dengan tekanan 4,8 kgcm 2 . Bila tekanan dinaikkan atau diturunkan akan diperoleh produk yang agak basah lengket. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Yulianto 2002, menyatakan bahwa suhu terbaik untuk mengeringkan gelatin tipe A dan tipe B dari kulit sapi menggunakan spray dryer adalah suhu 170ºC dengan laju alir bahan 15 mlmenit. Karakteristik kedua jenis gelatin tersebut masuk dalam standar SNI yang berlaku. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sharief 2006, penggunaan spray dryer dengan suhu 180ºC, menghasilkan rendemen teh hijau instan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan suhu 120 dan 150ºC. Teh hijau instan yang dihasilkan bersifat mudah larut pada air panas.

2.7. Dekstrin