Penelitian Pendahuluan Penelitian Utama Tahap Pertama Penelitian Utama Tahap Kedua

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan pertama dilakukan untuk menentukan tingkat kematangan dari buah belimbing wuluh dengan melakukan pengukuran berdasarkan warna, ukuran, kekerasan, total asam dan asam oksalat. Penelitian pendahuluan kedua dilakukan untuk menentukan lama waktu pengeringan belimbing wuluh yang terbaik pada masing-masing perlakuan suhu dengan menggunakan cabinet dryer untuk menghasilkan kadar air yang seragam sesuai dengan kadar air asam sunti tradisional dari masing-masing perlakuan tingkat kematangan.

3.3.2. Penelitian Utama Tahap Pertama

Penelitian dilakukan untuk menentukan tingkat kematangan buah belimbing wuluh dan suhu cabinet dryer yang baik untuk menghasilkan asam sunti dengan mutu yang bagus. Belimbing wuluh dengan beberapa tingkat kematangan ditimbang dan dicuci kemudian dilumuri dengan garam dengan rasio 20 dari berat bahan dan didiamkan selama 24 jam, selanjutnya dikeringkan di dalam cabinet dryer pada suhu 50, 65, dan 80ºC. Suhu lingkungan disekitar alat pengering berkisar 30-35°C dengan RH diwilayah Bogor ±70. Lama waktu pengeringan diperoleh dari penelitian pendahuluan. Kemudian baru dihasilkan produk asam sunti. Parameter yang diamati yaitu rendemen, kadar air, pH, total asam, asam oksalat, warna menggunakan chromameter, organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur. Berdasarkan parameter tersebut ditentukan tingkat kematangan dan suhu pengeringan yang baik untuk menghasilkan asam sunti terbaik sebagai bahan baku untuk pembuatan bubuk asam sunti. Penelitian tahap pertama digambarkan dalam bentuk diagram alir seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram Pembuatan Asam Sunti

3.3.3. Penelitian Utama Tahap Kedua

Penelitian dilakukan untuk menentukan perlakuan penambahan dekstrin dan suhu pengering spray dryer terhadap mutu bubuk asam sunti yang dihasilkan. Prosedur yang dilakukan pada penelitian tahap kedua ini yaitu, asam sunti dengan kualitas terbaik yang dihasilkan dari penelitian tahap pertama ditimbang lalu dicampur air, kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender. Setelah halus dicampur dengan dekstrin sebanyak 30, 40 dan 50 per berat bahan awal, kemudian dilakukan pengadukan agar tercampur sempurna. Kemudian dimasukkan ke dalam alat pengering spray dryer dengan suhu 160, 170 dan 180ºC pada tekanan 2 bar. Parameter yang diamati pada produk bubuk asam sunti yaitu rendemen, kadar air, pH, daya kelarutan, total asam, asam oksalat, organoleptik warna, rasa, dan aroma. Adapun diagram alir dari penelitian tahap dua yaitu pembuatan bubuk asam sunti dinyatakan pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram Pembuatan Asam Sunti Bubuk

3.4. Rancangan Percobaan