Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar

Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 15 belajar seperti itu tampak terlihat dari semangat mereka untuk menanyakan berbagai hal. Pada akhirnya mahasiswa PPL dapat melihat bahwa pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dengan kemampuan guru untuk melihat dan memanfaatkan lingkungannya. Lingkungan tempat wisata, pasar, rumah sakit dapat menjadi sumber belajar siswa. Siswa dapat belajar dari orang lain, stimulus yang dapat diterima dari manusia lain adalah informasi, petunjuk, nasihat, contoh, teguran, pertanyaan, pendapat, kritik, pujian, harapan, permintaan, tugas, perintah, pembenaran, dan keterampilan. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar menjadikan siswa lebih mudah dan lebih senang menggapai ilmu dan keterampilan.

B. Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar

Salah satu upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan sekitar dapat mencakup lingkungan allam dan pengalaman di lingkungan sekitar siswa sehari-hari. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Melalui metode ini, lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran guru adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan. Belajar di lingkungan dapat menjadi sarana memupuk kreatifitas inisiatif kemandirian, kerjasama atau gotong royong dan meningkatkan minat pada pelajaran. Pemilihan lingkungan di luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan materi pelajarannya, misalnya lingkungan Pasar untuk pelajaran IPS, dan matematika dan tidak menutup kemungkinan melaksanakan pembelajaran IPA, lingkungan Pantai dapat menjadi sumber belajar IPA, IPS dan tidak menutup kemungkinan terjadi pembelajaran Seni Rupa. Berikut ini adalah contoh kegiatan siswa dan guru yang menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar. 16 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap Pak Sam adalah guru kelas di sebuah Sekolah Dasar yang merangkap kelas III dan V. Pada pembelajaran IPS kelas III, Pak Sam akan mengajarkan berbagai macam benda pos, dan cara mengirimkan uang melalui wesel pos, di kelas V akan diberikan pelajaran tentang berbagai macam sarana dan prasarana umum. Pak Sam ingin melakukan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman nyata pada siswanya. Kebetulan Kantor pos berada hanya beberapa meter dekat sekolah, oleh karena itu pak Sam mengajak siswa kelas III dan V ke Kantor Pos. Melalui kegiatan tersebut Pak Sam berharap dapat membelajarkan siswa kelas V dan VI secara bersamaan. Sebelum ke Kantor Pos Pak Sam telah membuat Lembar Kegiatan Siswa sesuai dengan tingkatan kelas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. LKS tersebut berisi petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan siswa selama berada di Kantor Pos. Berdasarkan kegiatan di atas dapat dilihat bahwa Pak Sam berusaha melakukan pembelajaran kelas rangkap dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Apa yang dilakukan Pak Sam dapat dijadikan contoh. Bagaimana dengan Anda, apakah di lingkungan sekolah Anda terdapat sumber belajar? Pernahkah Anda melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak Sam? Cobalah membuat suatu perencanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Sebuah lingkungan yang dipilih pada dasarnya dapat menjadi sumber belajar berbagai jenis ilmu, sekarang tinggal Anda sebagai guru merancang pembelajaran apa yang hendak di lakukan dengan membuat LKS bagi siswa, terutama jika Anda menjadi guru di beberapa kelas dan merangkap berbagai jenis bidang studi. Dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, selain Anda dituntut menguasai seluk beluk lingkungan, Anda juga dituntut untuk menguasai tentang materi kurikulumGBPP, serta materi dan topik-topik pelajaran dalam buku paket yang berkaitan dan membutuhkan alam sekitar sebagai sumber. Identifikasi lingkungan sebagai sumber belajar perlu dilakukan lebih awal sebelum membawa siswa ke sana. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam mengidentifikasi lingkunagan yang akan dijadikan sebagi sumber belajar, diantaranya, Anda dapat mengidentifikasi Sumber Alam yang ada apakah ada sungai, gunung, danau, sawah dan lainnya, lingkungan sosial seperti mata pencaharian penduduk, upacara keagamaan, bahasa dan lainnya, kemudian Anda dapat mengidentifikasi lembaga apa Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 17 saja yang ada di lingkungan sekitar Anda seperti Puskesmas, tempat ibadah, laboratorium, musium dan lainnya. Berikut adalah satu contoh bagaimana mengidentifikasi sebuah lingkungan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Dalam perjalanan pulang mengajar, Pak Markus melewati jalan sepanjang sungai dimana banyak perahu kecil hilir mudik memuat hasil bumi dari arah hulu dan barang keperluan lain dari kota. Di kanan kiri sungai masih ada ladang yang ditanami palawija tetapi ada juga semak-semak yang ditumbuhi tanaman liar dengan ragam bentuk daun dan warna bunga yang bermacam-macam. Kupu-kupu terlihat beterbangan dan hinggap di atas bunga-bunga tersebut. Dalam fikiran Pak Markus, tempat tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran beberapa pokok bahasan pada berbagai mata pelajaran. Pak Markus adalah Kepala Sekolah yang merangkap mengajar di kelas III, IV dan VI. Pak Markus membuat rencana pembelajaran dengan mencoba mengidentifikasi konsep yang dapat diajarkan sebelum membawa siswa ke sana. Beberapa konsep telah dipilih untuk pembelajaran IPA diantaranya macam-macam tanaman pada kelas III, pengelompokan tanaman berdasarkan jenis akar, bentuk daun dan keping biji di kelas V, siklus hidup serangga di kelas V, saling ketergantungan antara mahluk hidup di kelas VI , untuk pembelajaran IPS gerak air yang menguntungkan dan merugikan di kelas VI, dan untuk pembelajaran matematika siswa diajak untuk membuat perkiraan mengenai ketinggian ladang dari permukaan air serta bentuk dan luas ladang dan sawah tersebut. Tentu saja semua kegiatan tersebut dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Siswa, sehingga di sana siswa dapat belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. cerita diadaptasi dari Suparno, 1999 Berdasarkan cerita di atas, bagaimana pendapat Anda? Apakah Pak Markus telah mampu memanfaatkan lingkungan alam sekirtarnya sebagai sumber belajar? Bagaimana dengan Anda? Dapatkah Anda mencobanya? Cobalah untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan kondisi dan kekayaan alam dimana Anda berada. Menurut Djalil, dkk 2005, Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, yaitu: 1. Sumber tersebut mudah di jangkau kemudahan 18 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap 2. Tidak memerlukan biaya tinggi kemurahan 3. Tempat tersebut cukup aman digunakan sebagai sumber belajar kemananan 4. Berkaitan dengan materi yang diajarkan di sekolah kesesuaian Melalui metode ini, bentuk tugas yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak didik pada batas frekuensi yang tetap menggairahkan mereka sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Tentu saja untuk melakukan kegiatan belajar dengan metode ini diperlukan perencanaan dan persiapan yang baik dengan membuat langkah-langkah pembelajarannya, koordinasi dengan kepala sekolah dan pihak-pihak terkait perlu dilakukan pada awal program pembelajaran. Djalil, dkk 2005 membuat beberapa langkah dalam menentukan lingkungan sebagai sumber belajar sebagai berikut: a. Topik dan materi pembelajaran erat sekali kaitannya dengan lingkungan b. Lingkungan yang dipilih merupakan salah satu sumber yang paling mungkin dapat digunakan untuk memperkaya materi c. Sumber tersebut paling sesuai dengan sekolah Anda dilihat dari kemudahan, kemurahan, kemanana, dan kesesuaian dengan materi. d. Sumber dari buku dirasakan kurang atau tidak ada atau tiadak ada contohnya dan sulit diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan PKR.

C. Masyarakat Sebagai Sumber Belajar