Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 37
ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang harus
mereka lakukan dan kerjakan, tugas Anda selanjutnya untuk memotivasi belajar murid.
B. Kegiatan Siap KS
Kegiatan siap atau stand by activities adalah suatu kegiatan yang sudah disiapkan guru jauh sebelumnya, dan apabila ditemukan masalah maka KS dapat
digunakan. Berikut ini adalah KS yang dapat digunakan dalam kelas PKR, dimana murid dapat mengerjakannya baik secara individual, secara kelompok, atau secara
klasikal. Apabila mereka telah menyelesaikan suatu pelajaran, sementara perhatian guru masih pada murid lain yang selesai, maka murid ini sudah mengetahui apa yang
harus mereka lakukan. Pada umumnya KS ini disiapkan sendiri oleh guru, dan tentunya Anda harus
meluangkan waktu khusus untuk murid. KS ini harus Anda simpan secara khusus yang sewaktu-waktu dapat Anda gunakan apabila Anda menghadapi keadaan seperti
yang digambarkan di atas, misalnya ada murid atau kelompok murid yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang Anda perkiraan.
Sebagai contoh KS, antara lain adalah di kelas telah ada sumber belajar, sudut IPA dan sebagainya. Apabila murid lebih cepat menyelesaikan tugasnya, maka guru
dapat memberikan tugas baru dengan memanfaatkan sumber belajar. Misalnya: “ Natan, selesaikan gambar yang belum selesai kemarin”, “Ambil kartu huruf di
lemari, susunlah menjadi beberapa kalimat Tanya”, “Adi, amati tanaman di sudut sana, apakah ada pengaruh dari sinar matahari” dan sebagainya.
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa PKR dapat digunakan baik secara klasikal, kelompok ataupun individual. Tentu saja masing-masing mempunyai
kelemahannya, namun PKR dapat mengatasi kelemahan tersebut. Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana KS digunakan dalam pembelajaran.
a. Pembelajaran secara klasikal Pembelajaran klasikal sangat mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini
Anda melaksanakan pembelajaran seperti ini. PPembelajaran klasikal biasanya sangat berpusat pada guru, dimana guru banyak bicara, sedikit Tanya jawab dan
diakhiri dengan latihan tertulis. Dengan pembelajaran klasikal ini membuat murid dalam posisi kurang aktif, perbedaan murid yang pintar dengan yang lambat jauh,
sedangkan perlakuan terhadap perbedaan ini disamakan. Akibatnya bagi murid yang maju akan kehilangan semangat, dan murid yang tertinggal menjadi semakin bosan.
38 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Namun demikian, pembelajaran secara klasikal ini tetap penting dalam PKR karena dapat digunakan sebagai kunci dalam melaksanakan PKR. Pembelajaran
klasikal dalam PKR dapat digunakan antara lain dalam hal seperti berikut: pengajaran percakapan, pengajaran bercerita, pelajaran olah raga, pelajaran kesenian,
studi lingkungan dan presentasi kelas. Dalam pembelajaran tersebut, pembelajaran klasikal tetap bermanfaat karena
disini diperlukan kebersamaan antara murid dalam bekerja. Dalam suasana ini tidak diperlukan persaingan dalam belajar, namun diperlukan tukar pendapat, dan
pengalaman sehingga dapat memperkaya pengetahuan mereka. Yang penting bagi Anda, gunakan setiap jenis pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan topiknya.
b. Pembelajaran individual Dalam pembelajaran ini guru bekerja dengan murid secara individual. Untuk
ini Anda harus sudah mengetahui murid mana yang memerlukan bantuan. Pengertian memberi bantuan bukan hanya bagi murid yang mendapat kesulitan dalam belajar,
tetapi berlaku juga bagi murid yang maju, yang dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari yang lain. Murid ini memerlukan bantuan, berupa perhatian Anda
apakah diberi pekerjaan lain, atau diminta untuk membantu temannya. Dalam suasana pembelajaran seperti ini, persaingan sangat besar antara
sesame murid. Menjadi catatan bagi Anda bahwa pada pembelajaran individual ini Anda tidak harus membantu satu per satu, tetapi hanya diberikan pada yang
membutuhkan saja agar Anda tidak repot dan menghabiskan waktu. c. Pembelajaran dalam kelompok
Dalam sub unit 2 Anda telah mempelajari cara membentuk Kelompok BelajarKB, dan KB dibentuk untuk kepentingan pembelajaran. Pembelajaran KB
merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan PKR. Dengan adanya KB, Anda harus membuat persiapan pembelajaran dan tugas-tugas yang berbeda satu
sama lain, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun Anda tidak dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok ini setiap saat. Pilihlah topic-topik
yang dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok. Berikut ini adalah cara-cara pembelajaran dalam KB.
1. Kelompok belajar campuran Kelompok ini terdiri dari murid dari berbagai kemampuan dan keterampilan.
Kelompok ini akan berhasil pada “pengajaran proyek”, dimana guru menyertakan murid dalam kegiatan yang berkaitan dengan berbagai subyek. Misalnya ditentukan
topik tentang “kependudukan”. Topik ii dapat ditinjau dari berbagai mata pelajaran baik IPS, PPKN, IPA, maupun Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, setiap murid akan
memberi sumbangan pikiran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 39
Jadi murid yang lemah tetap mempunyai kekuatan dalam hal tertentu, temukan kekuatan itu danterus dibina dan dikembangkan. Kelompok ini sebaiknya
terdiri dari 4-5 orang murid saja agar setiap murid memperoleh kesempatan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu kembanglah diskusi ini dari mulai yang
ringan. Dalam rangka pengisian KS, Anda harus memiliki berbagai macam
permasalahan sebagai bahan KS yang dapat digunakan setiap saat. Masalah tersebut dapat dibuat dalam setiap mata pelajaran, antara lain sebagai berikut:
a. Bahasa Indonesia: Untuk mengetahui penguasaan kosakata, misalnya mengenal benda-benda yang ada di warung.
b. IPA: Mengapa pada saat tertentu pohon jati gugur, mengapa pohon lain daunnya dimakan ulat.
c. IPS: Mengapa kakek baru menanam rambutan? Kapan ia akan merasakan buahnya?
d. PPKN: Ada dua anak berkelai merebutkan mainan, tiba-tiba salah satu bapak dari anak tersebut memukul lawan anaknya. Benarkah tindakan ayah anak itu?
Bentuk KS ini berupa permasalahan yang dapat Anda kembangkan sendiri, tergantung dari kreativitas Anda. Begitu juga yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran klasikal. Anda dapat membuat permasalahan yang diajukan kepada murid. Hal ini sangat baik untuk melatih kemampuan murid, antara lain keberanian,
daya pikir, cara mengeluarkan pendapat, dan menangkap pendapat orang lain. 2. Kelompok sama kemampuan.
Pengelompokan ini dapat berupa kelompok murid yang pintar, sedang dan yang lambat. Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah murid dapat bekerja sama
dengan murid yang tingkat kemampuannya sama. Mereka dapat berbagi kesempatan menggunakan bahan belajar yang sama dan diberikan tugas yang sama.
Oleh karena itu guru harus membuat persiapan yang berbeda untuk kelompok-kelompok murid yang kemampuannya rendah, sedang dan tinggi.
Kegiatan pembelajaran untuk kelompok sama kemampuan ini adalah simulasi, pengamatan dan percobaan. Dengan demikian murid akan bekerja dengan baik
karena mereka bekerja dengan kemampuan dan kecepatan yang sama untuk setiap kelompoknya.
Pembelajaran kelompok seperti ini mungkin lebih mudah bagi Anda, karena Anda menghadapi murid yang kemampuannya sama untuk setiap kelompok.
Diharapkan dalam diskusi akan lebih lancar. Untuk ini Anda dapat mengajukan
40 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
persoalan kepada setiap kelompok murid. Persoalan ini bisa berbeda tetapi bisa sama antara kelompok satu dengan yang lainnya.
3. Kelompok Sosial Kelompok ini tidak berbeda dengan kelompok campuran seperti diuraikan
sebelumnya. Kelompok ini baik untuk membina keyakinan diri bagi murid yang lemah, karena kelompok ini dibentuk berdasarkan keinginan murid sendiri, maka
bagi anak yang mempunyai masalah, misalnya pemalu, dan pendiam akan dapat bercampur dengan baik bersama temannya. Keberadaan temannya menjadi
pendorong bagi dia untuk aktif berperan serta dalam berbagai kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk kelompok ini adalah pengamatan,
percobaan dan simulasi. Selain itu mereka juga dapat diberikan kegiatan permainan. Nah, dengan demikian Anda sekarang mengetahui bahea apabila murid pada saat jam
pelajaran “diikat” oleh kegiatan pembelajaran yang menarik, apakah ada kesempatan bagi murid untuk melakukan kegiatan yang melanggar disiplin kelas? Tentu Anda
setuju, bahwa disiplin dapat ditegakkan dalam suatu kelas yang kegiatan pembelajarannya terarah.
Latihan
Kerjakan latihan berikur ini untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami materi pada sub unit ini.
Sebelum waktu pulang murid Anda sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat. Buatlah kegiatan dalam bentuk permainan, yang dapat Anda berikan untuk kelas
tersebut. Coba terapkan pada murid Anda. Bila menemui kesulitan diskusikan dengan tutor Anda Untuk mengerjakan tugas tersebut dengan baik berpedomanlah
pasa aspek berikut ini: - tentukan nama permainan
- tujuan apa yang akan dicapai - kegiatan apa yang dilakukan
RANGKUMAN
Agar kegiatan pembelajaarn dalam kelas berjalan efektif dan efisien, perlu diciptakan berbagai kegiatan yang dapat mengisi kekosongan belajar,
misalnya sebelum pelajaran dimulai, ketika kegiatan sedang berlangsung akan tetapi ada murid yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, atau pada saat
sebelum kegiatan berakhir. Aturan Rutin KelasARK dan Kegiatan SiapKS merupakan kegiatan
yang dapat diciptakan seorang guru PKR untuk mengatasi kesulitan seperti di
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 41
atas dan mendisiplinkan belajar murid. ARK adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid yang
mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari. Sedangkan Kegiatan SiapKS adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada murid
yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan, atau pada waktu luang saat kegiatan sedang berlangsung.
Dalam kelas PKR pembelajaran dapat dilaksanakan melalui 3 jenis yaitu klasikal, kelompok dan individual.
a. Pembelajaran secara klasikal merupakan kunci keberhasilan dalam PKR, karena memupuk kebersamaan dalam bekerja. Dalam pelajaran klasikal
dapat berupa antara lain pengajaran percakapan, bercerita, olah raga, kesenian dan studi lingkungan.
b. Pembelajaran individu dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara individual. Ini tidak berarti bahwa seorang guru harus
memberikan pelajaran individual kepada seluruh murid, tetapi hanya diberikan kepada murid yang membutuhkannya, misalnya murid yang
lemah, nakal, terlalu cepat. c. Pembelajaran juga dapat diberikan secara kelompok. Kelompok murid
yang dapat diubah-ubah sesuai denan kebutuhannya. Kelompok murid campuran dapat diberikan tugas pengamatan, percobaan, atau jenis
permainan kelompok. Sedangkan kelompok yang terdiri dari kelompok sosial, tidak banyak berbeda dengan kelompok campuran, misalnya
dalam melakukan percobaan, pengamatan atau simulasi.
Tes Formatif 3
Berilah tanda silang X pada huruf A, B, C, dan D di depan jawaban yang menurut pendapat Anda paling tepat.
1. Manfaat dari Aturan Rutin Kelas ARK adalah…….. A. mengisi kegiatan pada waktu luang
B. menggantikan guru yang tidak hadir C. memberi tugas tambahan pada murid
D. meningkatkan
disiplin murid
2. Berikut ini termasuk kegiatan ARK, kecuali………. A. menyiapkan sumber belajar
B. memberikan tugas untuk setiap kelas PKR C. menyiapkan alat pelajaran dan alat peraga
D. memberikan PR pada murid
42 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
3. Kegiatan Siap KS bermanfaat untuk……… A. mengisi waktu kosong pada saat pembelajaran berlangsung
B. mengisi kegiatan di rumah C. menggantikan guru yang berhalangan hadir
D. hukuman bagi murid yang tidak membuat PR 4. Lembar Kerja MuridLKM dapat dimasukkan pada berikut ini, kecuali……
A. Aturan Rutin Kelas B.
Kegiatan Siap
C. Lembar penuntun kegiatan D. Lembar tes
5. KS dapat diberikan pada pembelajaran berikut ini, kecuali……. A.
klasikal B.
kelompok C.
individual D.
pasangan 6. Kegiatan pembelajaran klasikal dalam PKR adalah………
A. mengganggu pelaksanaan PKR B. menjadi kunci dalam penerapan PKR
C. tidak sesuai dengan konsep PKR D. tidak ada kaitannya dengan PKR
7. Dalam mempersiapkan KS, yang paling penting bagi Anda adalah…… A. SP dan jadwal pelajaran
B. topik
pelajaran C.
pengalaman D. adanya tutor
8. ARK merupakan sesuatu yang bukan baru bagi Anda, karena……. A. sudah ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan
B. guru sudah memperoleh penataran C. sudah belajar ketika di SPG
D. diatur oleh sekolah 9. Kegiatan berikut ini termasuk ARK, kecuali……….
A. membersihkan dan membuat tugas dipapan tulis B. menyiapkan sumber bahan
C. menyiapkan
tutor D. cara murid meminta bantuan guru.
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 43
10. Dalam PKR, ARK yang baik adalah harus…… A. berkaitan dengan kegiatan di luar kelas
B. berkaitan dan menunjang pelajaran C. tidak perlu berkaitan dengan pelajaran
D. berkaitan dengan SP. Setelah Anda mengerjakan tes formatif 3, cocokkanlah jawaban Anda dengan
Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 3.
Rumus:
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai adalah: 90 - 100 = baik sekali
80 - 89 = baik
70 - 79 = sedang
70 = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 ke atas, maka Anda dapat melanjutkan dengan unit berikutnya . Tetapi Anda tak perlu berkecil hati apabila
tingkat penguasaanAnda masih di bawah 80, ulangilah membaca materi sub unit 3, terutama pada bagian yang Anda belum kuasai.
Jumlah jawaban Anda yang benar
10
X 100
44 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1. D Aturan harus jelas dan penataan ruang kelas dapat lebih kondusif 2. A Menyayang orang tua tidak ada kaitannya dengan pengorganisasian kelas
3. A Yang paling cocok sudut IPA untuk kegiatan belajar IPA 4. C Karena denah tradisional berderet ke belakang.
5. D yang paling tepat, karena penting dalam memilih BKB 6. C Papan pajangan bukan bukan untuk meramaikan kelas
7. A PKR diperlukan karena kurangnya jumlah guru di sekolah 8. D Tutorial berpasangan adalah bukan pembelajaran klasikal
9. C Strategi mengajar yang paling baik yang sesuai dengan kebutuhan. 10. D Yang paling tepat, karena fungsi pajangan bukan sekedar hiasan ruangan
Tes Formatif 2
1. B Perangkapan kelas secara bergilir menyebabkan pemborosan waktu 2. C Tutor murid dapat meningkatkan prestasi belajar tutor maupun yang ditutori.
3. C Tutor murid harus murid yang pintar 4. D Pemanfaatan tutor murid bukan untuk meringankan kerja guru
5. B Tutor berguna untuk membantu belajar 6. D Murid bukan hanya obyek, tetapi subyek yang harus aktif
7. B Tidak ada murid yang bodoh atau pintar, tetapi murid yang cepat dan lambat. 8. A Belajar mandiri terletak pada inisiatif dan disiplin pada murid
9. A Kelompok belajar adalah forum untuk saling membantu 10. D Dibentuknya kelompok belajar tergantung pada kebutuhan
Tes Formatif 3
1. A Peran ARK adalah mengisi waktu luang. 2. D Memberikan PR sudah termasuk ARK
3. A KS berperan untuk mengisi waktu luang pada saat proses pembelajaran 4. D LKM bukan untuk tes
5. A KS tidak mungkin diberikan secara klasikal. 6. B Pembelajaran klasikal menjadi kunci bagi penerapan PKR
7. A Berdasarkan SP dan jadwal guru lain dapat memberikan KS 8. A ARK selama ini sudah dilaksanakan guru
9. D ARK adalah dipersiapkan oleh guru, bukan oleh nurid 10 B ARK harus berkaitan dan menunjang pelajaran.
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 45
Daftar Pustaka
Aria Djalil, dkk. 2005 Pembelajaran Kelas Rangkap, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Collingwood, Ian. 1991. Multiclass Teaching in Primary Schools, Unesco. Delamont, Sara. 1983. Interaction in The Classroom Second Ed., London
Knowles, Malcom. 1975. Self Directed Learning, Cambridge, Miller, Bruce A. 1989. The Multigrade Classroom: A Resource Handbook for
Small, Rural school, Nortwest Regional Laboratory, Oregon. Moyles, JR. 1992, Organizing for learning in the primary classroom, Open
University Press, Philadelphia.
Pembelajaran Kelas Rangkap
4 - 1
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Aisyah Ali
Pendahuluan
elamat bertemu melalui unit ini. Unit yang sedang Anda baca ini berjudul Lingkungan sebagai sumber belajar.
Unit ini merupakan unit ke empat dari tujuh unit dalam mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap bagi Anda sebagai mahasiswa Program Pendidikan Jarak Jauh S1
PGSD. Pada pembahasan yang lalu telah dibahas Hakekat PKR, Pengorganisasian Kelas, Serta Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap. Pembelajaran
pada unit ini menitikberatkan pada penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Melalui unit ini akan dibahas tentang:
1. Sekolah dan guru lain sebagai sumber belajar 2. Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
3. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
Apabila telah mempelajari unit ini maka diharapkan Anda dapat: 1. Melakukan kerjasama sesama guru dalam satu sekolah sebagai sumber
belajar 2. Melakukan kerjasama sesama guru dari pihak sekolah lain sebagai sumber
belajar 3. Memanfaatkan sekolah dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar baik
bagi diri sendiri maupun bagi murid 4. Menciptakan sekolah dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar bagi
guru dan murid 5. Memanfaatkan potensi keluarga siswa sebagai sumber belajar bagi guru dan
murid
S
UNIT
4
2 – 4
Pembelajaran Kelas Rangkap
6. Memanfaatkan potensi masyarakat dan lingkungannya sebagai sumber belajar bagi guru dan murid
Perlu Anda ketahui bahwa unit ini terdiri dari 4 empat kegiatan belajar, dan Anda dapat menggunakan waktu 12 X 50 menit untuk mempelajari unit ini. Waktu tersebut
sudah termasuk mengerjakan tes akhir unit dan latihan-latihan. Untuk itu pandai- pandailah mengatur waktu. Bacalah kalimat demi kalimat dengan tekun agar Anda
mudah memahami. Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami unit ini, maka kerjakanlah setiap tes pada akhir kegiatan sampai memperoleh jawaban yang tepat.
Nah, sekarang pusatkan perhatian Anda pada materi ini, silahkan pelajari kegiatan belajar berikut dan selamat belajar
Pembelajaran Kelas Rangkap
4 - 3
Sub Unit 1
Sekolah dan Guru Lain Sebagai Sumber Belajar
Pengantar
etelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda diharapkan mampu melakukan kerjasama dengan sesama guru baik dalam lingkungan sekolah sendiri maupun
sesama guru dari sekolah lain, mampu menciptakan lingkungan sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam pelaksanaan Pembelajaran Kelas
Rangkap PKR. PKR merupakan pendekatan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar yang tidak terbatas pada buku yang ada di sekolah, apalagi dalam
kenyataanya masyarakat merupakan laboratorium belajar yang tidak terbatas.
Uraian Materi
Dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan. Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai
objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap
diterima dan diingat siswa. Siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pembelajaran sebagai hasil usaha siswa
dan pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan siswa sebagai bahan mentah bagi proses perenungan
dan pengabstrakan. Setiap siswa, sebenarnya telah mempunyai satu aset ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif. Untuk membina siswa dalam
menemukan pengetahuan baru, guru sebaiknya memerhatikan struktur kognitif yang ada pada mereka. Pada proses belajar mengajar, guru tidak lagi hanya mentransfer
ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri yang harus membangun pengetahuannya knowledge is constructed by human.
Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian
integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat
S
4 – 4
Pembelajaran Kelas Rangkap
ini, banyak disebabkan oleh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, konsep pembelajaran saat ini pun berubah dari guru mengajar
menjadi siswa belajar. Namun sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak jika kita pandai memanfaatkannya.
Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan pembelajaran dimana - siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar;
- guru menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran; - guru mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar; dan
- guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik. Untuk menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang nyaman maka seorang
guru haruslah: a. berperan sebagai manajer pembelajaran, memiliki kemandirian dan otonomi
yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran.
Guru harus berperan sebagai partisipan, tidak hanya berperilaku mengajar, tetapi juga belajar dari interaksi dengan siswa.
b. berperan sebagai pelatih, memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya
memberikan prinsip-prinsip dasar, dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.
c. berperan sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis
yang kondusif dan tidak ada jarak dengan guru. d. sebagai fasilitator guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan
membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai fasilitator, juga berperan sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
e. Sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai perkembangan teknologi di bidangnya untuk merancang dan menyampaikan
pembelajaran f. sebagai pemimpin, diharapkan menjadi seseorang yang mampu
menggerakkan orang lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama g. sebagai pengarang, harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan
digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku,
melainkan sebagai tenaga kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya.
Pembelajaran Kelas Rangkap
4 - 5
Jika seorang guru telah mampu menjadi guru seperti yang diamanatkan di atas maka bukanlah menjadi masalah yang besar untuk menciptakan kondisi belajar
yang nyaman dalam kondisi apapun. Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rengkap, kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu
sumber belajar sangatlah penting. Seorang guru dituntut mampu mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa
.
Diantara sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah teman sesama guru di sekolah sendiri atau sekolah
lain, masyarakat di lingkungan sekolah, keluarga siswa beserta lingkungannya, lingkungan alam sekitar sekolah dan rumah siswa. Oleh karena itu untuk mencapai
hasil pembelajaran yang optimal terutama pada pembelajaran kelas rangkap sebagai seorang guru Anda perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam pembelajaran kelas rangkap kemitraan antar guru baik di dalam lingkungan sekolah yang sama maupun sekolah yang berbeda sangatlah penting,
terutama guru yang bertugas di SD dengan sumber belajar di sekolah sangat terbatas. Kerjasama di dalam satu sekolah dapat dilakukan secara terprogram atau secara
insidental sesuai kebutuhan. Di sekolah-sekolah di daerah terpencil dimana terdapat berbagai kesulitan dan keterbatasan maka menciptakan sumber belajar dan sumber
daya merupakan faktor penting. Membiasakan diri bermitra kerja sesama guru dapat saling mengisi
kekurangan. Misalnya, guru yang lebih menguasai mata pelajaran matematika dapat membantu guru lain yang kurang menguasai mata pelajaran tersebut. Kekurangan
dan kelemahan yang ada dapat diatasi bersama. Winataputra 1999 menyebutkan bahwa melalui pembiasaan kerjasama antar guru dan antar sekolah dapat dicapai hal-
hal sebagai berikut: a. Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti
hemat sumber daya dan mencapai tujuan secara optimal b. Tercipta suasana kebersamaan dan kesejawatan antar guru dalam membangun
dan memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis c. Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para
siswa dalam membina persahabatan antar siswa karena mereka akan merasa senang bergaul dengan guru yang benar-benar memberikan keteladanan
sesuai dengan nilai dan semangat “ing ngarso sung tulodo” d. Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah
dan ringan karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip ”berat sama dipikul ringan sama dijinjing”.
Kerjasama dilakukan untuk saling membantu, saling mengisi dan saling mengatasi kesulitan. Kerjasama antara guru dalam satu sekolah atau antar
6 – 4
Pembelajaran Kelas Rangkap
sekolah perlu dilakukan di bawah kepemimpinan kepala sekolah. Kerjasama tersebut dapat terjadi sebagai berikut:
A. Kerjasama sesama guru dari satu sekolah