Karakteristik Kurikulum SD Tahun 2004, KTSP

Pembelajaran Kelas Rangkap 6 - 5

A. Karakteristik Kurikulum SD Tahun 2004, KTSP

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Peme-rintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan penge-lolaan pendidikan dari bersifat sentralistik ke desentralistik. Berdasarkan PP No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan kewenangan pemerintah pusat meliputi : 1. Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar 2. Pengaturan kurikulum nasional 3. Penilaian hasil belajar secara nasional 4. Penyusunan pedoman pelaksanaan 5. Penetapan standar materi pelajaran pokok 6. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah, dan luar sekolah. Pengaturan dan pelaksanaan pendidikan di luar kewenangan pusat tersebut sepenuhnya dilakukan di daerah. Oleh karena itu kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasi terutama dalam pengembangan silabusrencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian daerah atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, mengelola penga-laman belajar, menentukan cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Pemberlakuan otonomi daerah memberikan implikasi pada penyeleng- garaan pemerintahan dan pendidikan termasuk pada pengembangan dan pelak- sanaan kurikulum. Pemerintah dalam hal ini Depdiknas bertugas menetapkan kerangka dasar kurikulum antara lain meliputi; standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator hasil belajar yang dituangkan dalam dokumen yang disebut dengan kurikulum 2004. Pemerintah daerah dan sekolah berkewajiban mengembangkan kerangka dasar kurikulum tersebut menjadi silabus yang lebih operasional. Tujuan Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada murid untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masya-rakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan murid untuk mengikuti pendidikan menengah Pasal 3 PP. No. 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. 6 – 6 Pembelajaran Kelas Rangkap Pendidikan dasar yang diselenggarakan di Sekolah Dasar SD bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar “Baca-Tulis-Hitung”, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi murid sesuai dengan tingkat perkem- bangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTPSMP. Isi Program Untuk mencapai tujuan tersebut disusun isi kurikulum pendidikan dasar yang mencakup bahan kajian dan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Membaca dan Menulis, Matematika termasuk berhitung, Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu Bumi, Sejarah Nasional, dan Sejarah Umum, Kerajinan Tangan dan Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Menggambar serta Bahasa Inggris. Bahan Kajian dan pelajaran tersebut dikemas dalam mata pelajaran yang berisi konsep, pokok bahasan, tema dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin pengetahuan. Khusus untuk Sekolah Dasar SD, disusun mata pelajaran sebagai berikut: 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2. Pendidikan Agama 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam IPA 6. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 7. Kerajinan Tangan dan Kesenian 8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 9. Bahasa Inggris hanya bila diperlukan 10. Muatan Lokal Kegiatan Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar SD digunakan sistem guru kelas kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Guna mencapai tujuan belajar mengajar diharuskan membuat peren-canaan program jangka panjang, jangka menengah, serta rencana pem-belajaran jangka pendek rencana pelaksanaan pembelajaran harian. Sistem pembelajaran bersifat klasikal yang mengelompokkan anak dalam usia dan kemampuan rata-rata. Bila diperlukan, demikian ditugaskan dapat dibentuk pengelompokkan sesuai dengan tujuan dan keperluan pembelajaran. Dengan penegasan tersebut, pembelajaran kelas rangkap sudah mendapat tempat. Perlu Pembelajaran Kelas Rangkap 6 - 7 dicatat bahan pembelajaran kelas rangkap dikembangkan bukan semata-mata sebagai upaya masalah kekurangan guru. Lebih mendasar PKR dikembangkan dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan. Penilaian Kemajuan Belajar Dalam Kurikulum 2004 tentang Pedoman Penilaian Di Sekolah Dasar yang dimaksud penilaian di SD adalah penilaian kelas. Penilaian kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka kegiatan pembelajaran, yang meliputi; pengumpulan dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang ditetapkan. Penilaian kelas dapat dilakukan secara bertahap dengan lingkungan kompetensi tertentu, yang dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas melalui berbagai teknik penilaian. Hasil penilaian kelas tidak dimaksudkan untuk membuat perbandingan antar individu, antar kelas, antar sekolah, atau antar daerah. Implementasinya dalam bentuk ulangan, jenis tugas, isi tes, atau instrumen lain yang digunakan lebih mengedepan-kan pola respon siswa yang membahas hasil belajar dengan berbagai cara sesuai dengan potensinya. Berdasarkan Kurikulum 2004 penilaian kelas bertujuan untuk menilai proses dan hasil belajar murid di sekolah, dan mendiagnosis kesulitan belajar murid, serta untuk menentukan kenaikan kelas. Sedangkan fungsi penilaian kelas adalah untuk memberikan umpan balik proses pembela-jaran, meningkat-kan motivasi belajar murid, dan memberikan laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua.

B. Prosedur Dasar Pengembangan Pembelajaran