Melengkapi Ruang Kelas dengan Berbagai Sumber Belajar

Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 23 Sub Unit 3 Menciptakan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pengantar embelajaran dengan pendekatan PKR menuntut adanya kemandirian dari siswa. Untuk menunjang proses belajar mandiri diperlukan suasana yang dapat mendorong guru dan siswa dapat memanfaatkan lingkungan kelas mapun sekolah sebagai sumber belajar. Pada pembelajaran dengan pendekatan PKR seorang guru harus mampu menciptakan kondisi sekolah ataupun ruang kelas yang mendukung proses pembelajaran termasuk belajar mandiri. Kondisi yang dimaksud adalah melengkapi pembelajaran dengan perlengkapan dan sumber belajar yang memadai. Melalui kegiatan pembelajaran ini akan dibahas tentang bagaimana menciptakan ruang kelas sebagai sumber belajar dan menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber balajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

A. Melengkapi Ruang Kelas dengan Berbagai Sumber Belajar

Ruang kelas merupkan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, tempat sebagian besar kegiatan pembelajaran berlangsung. Menciptakan ruang kelas yang menyenangkan akan membantu berlangsungnya proses pembelajaran. Untuk membuat siswa lebih produktif dalam belajar seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar dengan berbagai perlengkapan belajar. Lembar tugas dan Lembar Kerja Siswa LKS sangat membantu siswa belajar mandiri. Adanya sudut baca di ruang kelas dengan berbagai jenis buku sangat diperlukan terutama pada pembelajaran dengan menggunakan model PKR dimana guru harus membelajarkan lebih dari satu kelas dalam waktu yang bersamaan. Dengan Lembar tugas dan LKS guru dapat memanfaatkan sudut baca sebagai sumber belajar siswa. Sudut baca dapat berisi kumpulan laporan kegiatan siswa, benda-benda lingkungan, pajangan kelas yang berkaitan dengan isi buku-buku yang berkaitan dengan buku pelajaran, buku cerita, komik, kliping maupun laporan tugas, dan hasil P 24 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap kerja siswa dalam melakukan kegiatan praktikum serta benda-benda yang merupakan hasil karya siswa. Sangat penting menyediakan sudut baca di setiap ruang kelas, Suatu daerah dengan lingkungan terbatas sumber belajar sangat memerlukan berbagai macam referensi. Misal jika Anda berada di daerah Pegunungan dengan berbagai keterbatasan sumber belajar diperlukan sumber bacaan yang beragam. Kondisi alam yang terdiri alam pegunungan sangat menyulitkan guru untuk menggambarkan suasana kehidupan di daerah Pantai, berbagai macam mahluk hidup pada ekosistim pantai dan laut serta gambaran suasana dan kehidupan daerah perkotaan. Buku bacaan bergambar sangat diperlukan dalam hal ini. Berbagai hasil karya siswa sebaiknya gantungkan atau pajang di ruang kelas, agar dapat digunakan sebagai sumber belajar. Gambar Presiden, wakil Presiden dan para menteri, gambar-gambar pahlawan nasional, pahlawan revolusi, peta Provinsi dan Nasional, awetan berbagai jenis tumbuhan, serangga, dan lain sebagainya sangat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan PKR maupun kelas biasa. Berbagai cara dapat dilakukan untuk pembuatan berbagai macam sumber belajar yang berupa alat peraga dengan melibatkan siswa. Untuk pembelajaran IPA misalnya pembuatan alat peraga dapat dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu lingkungan dimana terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Bersama siswa guru dapat mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan, daun-daun atau bunga-bunga, kemudian di keringkan dan disusun rapi, dan inilah yang disebut “herbarium”. Berbagai jenis biji-bijian, dikumpulkan pada gelas plastik atau botol bening bekas sesuai jenisnya dan disimpan dalam lemari. Setiap jenis tumbuhan tersebut harus diberikan identitas : Nama tumbuhan, jenis species, keluarga family, tempat hidupnya habitat, waktu pengambilan bahan, identitas yang mengumpulkan bahan, dan lokasi pengambilan bahan. Pada saat mengunjungi suatu lokasi selain mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan siswa juga dapat diajak untuk mengumpulkan berbagai jenis fauna serangga, binatang darat atau binatang air, yang kemudian dikeringkan dan disusun dalam suatu lembar kertas manila yang selanjutnya diberi identitas. Jika mungkin flora maupun fauna dibuat pula dalam bentuk awetan basah. Ini berarti sekolah sudah memiliki “insektarium” dan alat peraga tumbuhan atau hewan yang dapat digunakan kapan saja. Jika Anda mendapat kesempatan mengunjungi daerah lain yang mempunyai kekayaan alam flora dan fauna yang berbeda dengan tempat Anda mengajar, gunakan kesempatan tersebut untuk mengumpulkan berbagai jenis flora dan fauna yang tidak terdapat di daerah tempat Anda bertugas. Kalau di daerah Pembelajaran Kelas Rangkap 4 - 25 sekitar sekolah Anda banyak sungai,ataupun danau gunakan kekayaan alam tersebut sebagai sumber belajar, salah satunya dengan membuat akuarium sederhana. Pada kegiatan yang sama guru dan siswa dapat pula mengumpulkan berbagai jenis batu-batuan seperti batu cadas, batu sungai, batu pasir dan batu-batu lain. Batuan seperti ini banyak terdapat di halaman, di sungai, di gunung dan ditempat lainnya, kemudian disimpan pada lemari atau meja dan ditempatkan di salah satu sudut ruangan kelas. Pembuatan alat peraga dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun bersama siswa dengan menggunakan bahan bekas tidak terpakai misalnya barang dari logam, plastik, kayu, rotan, kaca, ebonite, kabel, kertas, karet, dan kain Guru bersama-sama murid membuat sendiri berbagai jenis alat praga pelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain globe, dan alat peraga terjadinya gerhana. membuat respirometer dengan selang dan botol bekas, jam pasir, membuat kalender, atau kliping sejarah dan olaharaga, membuat peta timbul dari koran bekas dan lain sebgainya. Kotak 1 Bagaimana di sekolah Anda? Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama atau apakah Anda mempunyai pengalaman lain? berdasarkan ilustrasi 1 di atas, ibu Ks sudah berusaha untuk melakukan pembelajaran dengan baik. Sangat penting menciptakan lingkungan kelas dengan berbagai sumber belajar. Pada ilustrasi di atas Ketika sedang melaksananakan tugas di Kabupaten Puncak Jaya, Papua saya melihat seorang guru kelas 5 di sebuah SD Negeri Ibu Ks sedang menjelaskan tentang ekosistim. Pada penjelasan tentang jenis- jenis mahluk hidup pada ekosistim hutan guru tersebut tampak tidak mengalami kesulitan terutama dalam memberikan contoh-contoh. Akan tetapi pada saat menjelaskan tentang berbagai jenis mahluk hidup yang ada di laut dengan menyebutkan berbagai contoh. Beberapa siswa bertanya bagaimana bentuk bintang laut, bagaimana bentuk rumput laut apakah sama dengan rumput yang ada di halaman sekolah mereka. Untunglah sebelum ditugaskan di Puncak Jaya ibu Ks membawa beberapa awetan basah berbagai jenis tumbuhan dan hewan laut hasil kegiatan sewaktu masih menjadi mahasiswa PGSD selain itu memperlihatkan gambar-gambar lain yang terkait dengan ekosistim pantai. Ibu Ks dapat memberikan penjelasan dengan baik seputar materi tersebut. 26 – 4 Pembelajaran Kelas Rangkap menunjukkan ibu Ks benar-benar memanfaatkan ilmu dan hasil karyanya selama menjadi mahasiswa. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang keadaan lingkungan yang belum pernah dikunjunginya. Berikut ini adalah contoh seorang guru merencanakan kegiatan untuk menggunakan alat pembelajaran di kelas yang merupakan karya siswa sebagai alat pembelajaran Matematika. Kotak 2 Berdasarkan illustrasi di atas Pak Marten tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran kelas rangkap dengan memanfaatkan hasil karya siswa yang dipajang di kelas sebagai alat pembelajaran. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal yang sama? Kalau belum mungkin Anda dapat mencobanya jika Anda dikondisikan untuk melakukan pembelajaran kelas rangkap.

B. Melengkapi Lingkungan Sekolah Dengan Berbagai Sumber Belajar