Menyusun Rancangan Kegiatan Belajar

26 – 6 Pembelajaran Kelas Rangkap terakhir, bahan belajar harus dapat dijadikan dasar untuk belajar lebih lanjut. Artinya bahan tersebut harus berkaitan dengan bahan lain yang akan diajarkan lebih lanjut. Dalam hubungan inilah pemetaan penguraian gugus topik terasa sangat penting.

D. Menyusun Rancangan Kegiatan Belajar

Proses belajar murid merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana murid belajar, dan bagaimana guru membelajarkan murid. Pembelajaran harus menghasilkan terjadinya proses belajar pada diri murid. Jika pada diri murid tidak terjadi tindak belajar, maka pembelajaran dapat dikatakan gagal atau sia-sia. Oleh karena itu agar tindak mengajar tidak sia-sia, terlebih dahulu disusun rancangannya. Rancangan atau disain dalam kegiatan pembelajaran adalah kerangka pikir yang melukiskan bentuk penataan interaksi guru-murid-sumber belajar dalam rangka pencapaian tujuan belajar. Pengaturan interaksi ini mencakup urutan prosedur atau langkah yang akan dilalui oleh guru dan murid sert jenis dan bobot isi kegiatan yang akan berlangsung pada setiap langkah prosedur tersebut. Bruce Joyce dan Marsha Weil tahun 1986 menyebut rancangan ini dengan istilah ‘’model’’. Sebanyak empat kelompok besar model pembelajaran yakni; Model Pengolahan Informasi, Model Sosial, Model Personal, dan Model Pengubahan Perilaku diperkenalkan dalam bukunya. Hampir semua model tersebut dirancang untuk pembelajaran kelas tunggal, namun dalam banyak hal dapat disesuaikan untuk pembelajaran kelas rangkap. Selain model-model tersebut ada model dasar pembelajaran yang me- ngaitkan seluruh model yakni model Weil Murphy dan McGreal tahun 1986. Model dasar ini memiliki lima langkah sebagai berikut : 1. Orientasi atau Pendahuluan Guru menetapkan tujuan, langkah, dan materi 2. Pengembangan Guru menjelaskan konsep atau keterampilan, mendemonstrasikan model atau langkah, dan mengecek pengertian murid. 3. Latihan terstruktur Guru memandu kegiatan kelompok murid, dan memberikan balikan kepada murid, dan murid memberi tanggapan. 4. Latihan terbimbing Murid-murid berlatih memahami konsep baru atau keterampilan, guru memantaunya, dan selanjutnya murid-murid berlatih lebih lanjut di luar kelas. Pembelajaran Kelas Rangkap 6 - 27 5. Latihan bebas atau mandiri Guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di luar kelas dan murid melanjutkan latihan mandiri. Kerangka berpikir dari model dasar ini dapat digunakan untuk melihat le-bih jauh beberapa kemungkinan model yang khas untuk pembelajaran merangkap kelas. Ada dua gugus model pembelajaran merangkap kelas, yakni Proses Belajar Arahan Sendiri dan Proses Belajar Melalui Kerja Sama Knowles dalam Miller, 1991. Proses Belajar Arahan Sendiri PBAS ditandai oleh kemandirian murid, sumber belajar yang memadai, berorientasi tugas dan masalah, dan motivasi instrinsik yang berdasarkan perasaan ingin tahu. Sementara itu menurut Kagan dalam Miller, 1991 Proses Belajar Melalui Kerja Sama PBMKS ditandai oleh berbagai ide dan pengalaman melalui pengelolaan suasana keterbukaan, komu-nikasi, pemecahan masalah secara bersama, pencapaian ide terbaik, salaing mendorong dan menghargai, dan pembinaan kerjasama kelompok. Kedua format pembelajaran ini merupakan sarana konseptual yang sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran kelas rangkap. 28 – 6 Pembelajaran Kelas Rangkap RANGKUMAN 1. GBPP merupakan sumber utama dalam menetapkan topik pembelajaran kelas rangkap. 2. Dalam menetapkan topik pembelajaran kelas rangkap guru menggunakan kegiatan pemetaan topik dan subtopik menurut jenjangnya dan gugusnya. 3. Jenjang topik menunjuk pada penataan topik yang berbeda untuk tiap kelas dalam satu mata pelajaran atau integrasi beberapa mata pelajaran. 4. Gugus atau kelompok topik merujuk pada penataan topik dan subtopik untuk berbagai mata pelajaran. 5. Dalam pembelajaran kelas rangkap orientasi pada jenjang dan gugus topik perlu dikombinasikan terutama dalam merencanakan pembelajaran kelas rangkap kelas ganda dan mata pelajaran ganda. 6. Tujuan belajar dirumuskan atas dasar tujuan yang lebih tinggi dengan memberi isi perilaku yang digali dari perpaduan jenjang dan gugus topik. 7. Bahan belajar yang lebih rinci dijabarkan untuk mencapai tujuan belajar. 8. Rancangan kegiatan pembelajaran berfungsi sebagai kerangka pikir dalam menata interaksi guru-murid-sumber belajar dalam kerangka pencapaian tujuan belajar. 9. Pola dasar rancangan pembelajaran mencakup kegiatan orientasi, pengem bangan, latihan terstruktur, latihan terbimbingan, dan latihan bebas. 10. Model dasar pembelajaran dalam situasi pembelajaran kelas rangkap mencakup Proses Belajar Arahan Sendiri PBAS dan proses belajar melalui kerja sama PBMKS yang dapat diterapkan mulai langkah pengembangan sampai dengan latihan bebas dalam pola dasar pembelajaran. 11. Sumber dana media belajar berperan sangat penting dalam pembelajaran kelas rangkap. 12. Media belajar yang harus digunakan dalam pembelajaran kelas rangkap adalah media belajar yang sesuai dengan lingkungan dan tepat guna. Pembelajaran Kelas Rangkap 6 - 29 Tes Formatif 2 Untuk mengecek pemahaman Anda terhadap materi yang telah dibahas dalam kegiatan belajar bagian 1, cobalah Anda kerjakan Tes Formatif berikut ini Petunjuk: Lingkarilah salah satu kemungkinan jawaban pada masing-masing butir pertanyaan yang menurut pertimbangan Anda paling tepat 1. Topik pembelajaran kelas rangkap harus diambil dari... A. GBPP B. Buku Pelajaran C. Hasil Penataran D. Masalah sehari-hari 2. Pemetaan topik menurut arasnya berguna dalam menetapkan topik satu mata pelajaran yang dapat dibahas secara... A. Perseorangan B. Kelompok dalam kelas tunggal C. Rangkap kelas D. Klasikal kelas tunggal 3. Pemetaan topik menurut gugus berguna dalam penetapan suatu topik PKR yang mencakup... A. Satu kelas B. Satu mata pelajaran C. Lebih dari satu mata pelajaran D. Lebih dari satu kelas 4. Dalam merencanakan PKR tujuan belajar yang dirumuskan menurut... A. Tingkatan kelas B. Mata Pelajaran C. Tingkatan kelas dan mata pelajaran D. Mata pelajaran dan kegunaannya 5. Rancangan kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran kelas rangkap berfungsi sebagai kerangka berpikir guru dalam... A. Menetapkan mata pelajaran yang akan diajarkan B. Memilih kelas-kelas yang akan dirangkap C. Mengatur waktu dan tempat belajar D. Menata keseluruhan interaksi belajar mengajar 6. Proses Belajar Arahan Sendiri PBAS menitikberatkan pada kegiatan belajar murid yang... A. Sepenuhnya diatur oleh murid B. Diarahkan oleh guru 30 – 6 Pembelajaran Kelas Rangkap C. Sepenuhnya diatur oleh guru D. Sewaktu-waktu dikontrol oleh guru 7. Dalam merencanakan pembelajaran kelas rangkap seharusnya memperhitung- kan sumber belajar yang... A. Sudah tersedia di sekolah B. Dipunyai oleh semua murid C. Tersedia di sekolah dan sekitarnya D. Dipunyai oleh guru 8. Dalam menetapkan media belajar dalam pembelajaran kelas rangkap guru seha- rusnya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut kecuali... A. Jumlah murid yang dirangkap B. Tujuan instruksional C. Pengalaman guru dalam menggunakannya D. Keadaan ruang belajar 9. Di sekolah kecil yang berada di daerah terpencil sumber belajar... A. Cukup menggunakan sumber apa adanya B. Dapat memanfaatkan siaran televisi C. Harus memanfaatkan lingkungan sekitar D. Terserah pada kemauan guru 10. Media belajar yang tepat guna adalah yang... A. Menggunakan listrik B. Sesuai dengan instruksi Depdikbud C. Ada di tempat dan sesuai tujuan D. Dibuat oleh ahli media Pembelajaran Kelas Rangkap 6 - 31 Sub Unit3 Penilaian Dalam Pembelajaran Kelas Rangkap PKR agian ini merupakan pembahasan akhir Unit 6. Kita akan membahas dua hal: A. Penilaian terhadap pelaksanaan PKR B. Pemanfaatan hasil penilaian belajar murid untuk memperbaiki PKR

A. Penilaian Terhadap Pelaksanaan PKR