6 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Nah, sekarang Anda dapat membayangkannya, seandainya kelas Anda penuh dengan sudut-sudut tersebut, menarik bukan? Cobalah menerapkannya sedapat
mungkin.
B. Pengaturan denah
Berdasarkan dari pengamatan selama ini, pengaturan denah kelas yang kita jumpai adalah seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Guru PKR nampaknya juga
masih mengatur denah seperti tersebut. Sebenarnya dalam PKR pengaturan semacam ini kurang sesuai. Ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak luwes jika guru ingin beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi kegiatan kelompok kecil.
2. Sulit untuk melakukan beberapa bentuk kegiatan belajar yang bervariasi dalam waktu yang bersamaan.
3. membatasi gerak Anda untuk melakukan supervise dan memberi umpan balik secara individual.
Gambar 3.1 didopsi dari Aria Djalil 2005
PAPAN TULIS
GURU
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 7
Bandingkan dengan denah ruang kelas berikut ini. Gambar tersebut disajikan bukan berarti Anda harus memilih salah satu, tetapi agar Anda dapat membandingkannya.
Dengan demikian Anda akan mempunyai wawasan yang luas dan dapat memutuskan denah mana yang paling sesuai dengan keperluan kelas dan murid.
Gambar 3..2 diadopsi dari Aria Djalil 2005
Beberapa keuntungan dari denah pada gambar 3.2 dan gambar 3.3 untuk PKR antara lain adalah:
1. Semua sumber belajar ada di ruangan, guru harus mengatur penggunaannya secara bergilir. Pengaturan ini dengan cara membagi murid dalam bentuk
kegiatan belajar yang berbeda. 2. Supervisi mudah dilakukan, karena semua murid dan kegiatan belajar
berlangsung di dalam satu ruang. Guru dapat menentukan bentuk bantuan atau umpan balik yang diperlukan oleh siswa atau kelompok.
3. Kegiatan belajar lebih bervariasi, sehingga membuka peluang untuk menghasilkan iklim kelas yang positif.
BAHAN MEJA
RAK B
UK U
ME JA
Te mp
a t
Keseni an
RAK B
UK U
RAK BUKU RAK
B UK
U RAK
B UK
U RAK
Su mber
TIKAR Sofa
RAK BUKU P
k t T t Te
m p
at D
isku si
ME J
Sumber Mengajar
M j
RAK BUKU Pa
p an Tul
is
8 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Berikut ini kami diberikan beberapa contoh yang lebih sederhana dari denah gambar 3.2 dan gambar 3.3, untuk mendorong Anda menciptakan denah kelas yang
cocok dalam kelas Anda.
Gambar 3.3 diadopsi dari Aria Djalil 2005
BAHAN MEJA
R A
K B U
KU ME
JA
Te mp
a t
K e
se ni
a n
d an
TI KA
R Sofa
RAK BUKU Penyekat Teat
Tem p
at D
isk usi
ME JA
RAK BUKU
R A
K B U
KU RAK
ME JA
Me ja Su
m b
er M en
g aj
ar RAK
Papan Tulis
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 9 Gambar 3.4 diadopsi dari Aria Djalil 2005
Pada gambar 3.4 adalah variasi sederhana dari gambar 3.1, karena denah tersebut termasuk denah kelas yang tradisional. Dengan denah 3.4, Anda akan lebih mudah
mengajar seluruh kelas pada saat yang sama, atau mengajar dua kelompok kelas yang terpisah. Semua murid menghadapi papan tulis, tetapi mereka dibagi ke dalam dua
kelompok menurut kelas. Gambar 3.5 adalah contoh lain dari variasi penataan ruang kelas. Perhatikan
gambar berikut dengan baik. GU
RU KE
L A
S V I
KELAS III
M PAP
A N T
U LIS
P A
PA N
TU LI
S
10 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Gambar 3.5 diadopsi dari Aria Djalil 2005
Dari gambar 3.5 tersebut diatas, dua kelompok saling membelakangi. Di tengah-tengah kelas harus cukup ruangan untuk melakukan kegiatan bagi para murid.
Anda sebagai guru PKR harus bergerak secara kontinyu dari kelompok satu ke kelompok lainnya.
Perhatikan juga gambar 3.6, ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa satu ruang kelas dapat digunakan oleh beberapa kelompok belajar.
KELAS V GURU
M
P A
PAN TULI
S
M M
M M
M M
M M
M M
M M
PAP A
N T U
LIS KE
L A
S I V
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 11 Gambar 3.6 diadopsi dari Aria Djalil 2005
Pada denah gambar 3.6 tampak lebih informal. Bangku-bangku tidak diatur secara berjejer. Disini Anda menciptakan peluang bagi murid untuk melakukan
interaksi sosial. Mereka duduk dalam kelompok kecil dan saling berhadapan. Peran guru adalah mendorong mereka untuk berdiskusi dan bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas sekolah. Ruang kelas dibagi tiga denah. Kelas I mempunyai tempat tersendiri, papan
tulis dekat mereka, meja gurupun dekat dengan murid kelas I. Hal ini dimaksudkan karena murid kelas I dianggap lebih banyak memerlukan bantuan dan pengawasan
dari guru. Perhatikan pula pembatas tersebut, pembatas bias berupa rak buku, lemari atau tirai dari bambu, pembatas juga dapat dipakai memajang karya murid.
PA P
A N
TUL IS
PAPAN TUL
IS
KELAS IV KELAS II
KELAS I GU
R U
K ELA
S II
I
S E
KET
12 –
3
Pembelajaran Kelas Rangkap
Perhatikan lagi satu contoh denah kelas seperti tampak pada gambar 3.7 berikut ini.
Gambar 3.7 diadopsi dari Aria Djalil 2005
Guru yang menggunakan denah ini percaya bahwa murid yang lebih tua dapat membantu dapat membantu murid yang lebih muda. Murid yang membantu disebut
“tutor”. Dalam contoh di atas murid kelas II selain duduk dekat dengan kelas II lainnya, mereka juga duduk dekat dengan murid kelas V. Seorang murid kelas II
dapat berpaling kearah murid murid kelas V bila memerlukan bantuan, begitu juga yang duduk dekat dengan kelas VI.
Beberapa contoh yang telah digambarkan diatas adalah dalam satu ruang kelas. Apabila Anda melaksanakan PKR dua kelas atau lebih, maka pilihlah bentuk
ruang yang sesuai dengan kepantingan tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhitungkan sebelum Anda
memutuskan denah kelas mana yang akan Anda ciptakan, yaitu:
PA P
A N
TUL IS
GURU
5
5
2
2
6
6 2
2
5
5
2
2
Pembelajaran Kelas Rangkap
3 - 13
1. Bentuk Kegiatan Belajar BKB apakah yang pada umumnya berlangsung di kelas Anda?
2. BKB apakah yang ingin Anda lakukan sekarang? 3. Apakah Anda akan melangsungkan kegiatan belajar dalam bentuk proyek
kelompok? 4. Apakah akan ada murid yang menjadi tutor kakak atau tutor sejawat?
5. Apakah Anda akan menghadapi murid secara individu atau kelompok kecil atau kedua-duanya?
6. Apakah Anda menginginkan agar murid mampu belajar mandiri dengan sedikit saja campur tangan dari Anda?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda di dalam menata kelas yang efektif untuk meningkatkan waktu keterlibatan belajar murid.
Bentuk kegiatan belajar dapat diciptakan secara lebih bervariasi, berikut ini adalah contoh bentuk variasi tersebut.
• Kegiatan tenang atau kerja peroranganindividual • Mengerjakan soal
• Kerja berpasangan • Diskusi kelompok
• Mendengar atau menyaksikan audiovisual
Dalam PKR, beberapa BKB dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan. Yang perlu Anda perhatikan adalah mengatur ruang kelas agar BKB yang diinginkan dapat
terjadi dengan pengarahan, supervisi, dan campur tangan yang minimum. Dan yang perlu diingat,jangan sampai ada dua BKB yang berlawanankontras, misalnya kerja
perorangan perlu ketenangan didekatkan dengan diskusi kelompok. Anda juga dapat menggunakan pemisah pandang sebagai pembatas tempat kegiatan belajar. Pembatas
itu dapat berupa lemari, rak buku, papan tulis dan sebagainya, sehingga dapat mengurangi gangguan.
C. Mengatur pajangan