Cara membentuk kelompok belajar

Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 19 Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk melakukan belajar mandiri, karena dalam kelompok belajar murid dapat berlatih dan bekerja bersama, saling membantu dalam belajar dan saling mendorong atau memberi semangat dalam belajar. Kelompok belajar menjadi sangat penting karena tidak selamanya dapat bersama murid-murid di satu kelas. Guru kadang-kadang harus pergi ke kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut. Pada saat itulah kelompok belajar menjadi sangat penting. Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang 5-6 orang yang diorganisasiakn untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan dimodifikasi dari J. Snyder, 1986 : 211. Bagaimana dengan sekolah Anda, apakah sudah ada kelompok belajar? Bagus kembangkan lagi kegiatannya. Atau belum? Segeralah membentuk kelompok belajar dulu dan perhatikan ketentuan-ketentuan yang ada pada materi berikut ini. Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan baik-baik, agar guru dapat menggerakkan kelompok belajar menjadi kelompok yang aktif belajarKAB. Bagaimanakah cara membentuk kelompok belajar itu? Dan bagaimana pula cara merencanakan kegiatan kelompok belajar agar kelompok tersebut dapat memanfaatkan alatbahan, dan sumber yang tersedia? Baiklah marilah kita lanjutkan membahas materi berikut.

B. Cara membentuk kelompok belajar

Kelompok belajar dibentuk dengan maksud untuk membuat murid-murid aktif belajar secara mandiri agar mencapai hasil belajar yang diharapkan. Kelompok belajar dibentuk sesuai dengan kebutuhannya. 1. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan. Dalam kelompok belajar ini murid-murid dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya. Contoh: Kelompok A terdiri dari murid-murid yang berkemampuan cepat, kelompok B terdiri dari murid-murid yang berkemampuan sedang, dan kelompok C terdiri dari murid-murid yang lambat. Keuntungan dari kelompok belajar seperti ini adalah sebagai berikut: a. memungkinkan murid-murid bekerja sama dengan tingkat kemampuan yang sama. Yaitu cepat, sedang dan lambat. b. memudahkan guru untuk memberikan materi dan tugas-tugas sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan murid tersebut. Setiap murid dalam kelompok tersebut diberikan materi dan tugas-tugas yang sama, tetapi untuk setiap kelompoknya dapat diberikan tugas yang berbeda sesuai dengan tingkat kemampuannya. Keuntungan dari pengelompokan belajar seperti ini 20 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap adalah bagi murid dari kelompok cepat, mereka tidak terhambat oleh murid yang lambat. Sedangkan bagi murid dari kelompok lambat tidak akan merasa terseret oleh murid yang lebih cepat. Pembentukan kelompok belajar seperti ini cocok dilakukan di tiap kelas yang dirangkap, misalnya di kelas 5 dibentuk kelompok seperti ini, begitu pula di kelas 6. Contoh: Di SDN I Abepura, Bu Nurul mengajar merangkap kelas III dan kelas IV. Untuk mengkondisikan agar murid-murid dapat belajar mandiri, maka dibentuklah kelompok belajar.Di kelas III murid dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu A: terdiri dari anak yang pintar, B: terdiri dari anak yang berkemampuan sedang, dan C: terdiri dari anak yang berkemampuan kurang. Begitu pula halnya yang dilakukan di kelas IV, Bu Nurul juga mengelompokkan murid dengan cara yang sama. 2. Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda. Dalam kelompok belajar seperti ini, murid-murid terdiri dari anak yang kemampuannya berbeda satu sama lain. Kelompok seperti ini cocok untuk kegiatan bersama misalnya pengamatan, kunjungan wisata, olah raga, kesenian dan sebagainya, dimana guru dan tutor bekerja bersama-sama dengan murid-murid untuk memberikan pengarahan dan membantu bila diperlukan. Keuntungan dari kelompok seperti ini adalah, bagi murid yang kemampuannya kurang dapat melaksanakan tugas bersama. Di samping itu murid yang pandai dapat membimbing murid yang kurang dan mereka ini akan lebih berkembang. Kelompok seperti ini cocok dilakukan dalam satu kelas atau gabungan dari kelas misalnya terdiri dari kelas VI saja atau dari kelas VI dan kelas V. Contoh. Bu Ida mengajar di kelas VI, ada tugas yang harus diselesaikan murid secara kelompok. Bu Ida membagi kelas menjadi tiga kelompok, setiap kelompok terdiri dari murid yang kemampuannya berbeda yaitu pintar, sedang dan kurang. Pembagian dilakukan secara seimbang. Cara lain misalnya Bu Ida mengajar merangkap kelas V dan kelas VI, maka kelompok yang dibentuk terdiri dari campuran murid kelas V dan kelas VI dengan pembagian berdasarkan kemampuan yang berbeda serara merata dan seimbang. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 21 3. Pengelompokan Sosial Jenis kelompok ini didasarkan pada kecocokan antara murid-murid. Kelompok ini mencerminkan keharmonisan dalam lingkungan belajar. Kelompok seperti ini bermanfaat untuk meningkatkan keyakinan pada diri murid yang lemah. Mereka tidak akan ragu atau segan untuk mengeluarkan pendapatnya, karena teman sekelompoknya adalah teman akrabnya. Kelompok seperti ini dibentuk berdasarkan pilihan dan kesukaan murid- murid untuk memilih teman kelompoknya. Pengelompokan ini cocok untuk kelompok dalam kelas, maupun kelompok dalam kelas gabungan. Misalnya dalam mata pelajaran PKK, olah raga, dan kesenian. Contoh Pak Ari mengajar merangkap kelas III dan kelas IV. Mata pelajaran yang diajarkan Pak Ari baik di kelas III maupun di kelas IV sama yaitu IPS dengan pokok materi “Pemerintahan Desa”. Murid dari kedua kelas tersebut digabung menjadi satu, kemudian dibentuk menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari campuran murid kelas III dan kelas IV. Kelompok ini dibentuk atas pilihan murid sendiri berdasarkan kesenangannya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang murid tutor.

C. Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar