Variasi penataan ruang Variasi sumber belajar

10 – 5 Pembelajaran Kelas Rangkap

b. Variasi penataan ruang

Penerapan PKR dalam satu ruangan memerlukan penataan ruangan yang lebih kompleks dari pada PKR dalam dua atau tiga ruangan. Untuk yang dilaksanakan dalam dua atau tiga ruangan, penataan ruangan dalam hal ini tempat duduk murid dapat papan tulis diatur atas dasar kemudahan guru dalam mengelola secara bergilir kedua atau ketiga ruangan tersebut. Contoh, guru merangkap kelas I, II, dan III, dengan jumlah murid rata-rata 15 maka dapat digunakan ruang kelas I, sedang kelas II dan kelas III digabung di ruang kelas I. karena jumlah siswa sedikit. Tetapi jika jumlah murid banyak diperlukan dua ruang kelas, sehingga kelas II dan III digabung dalam stu ruangan atau kelas I dan II dalam satu ruangan. Sedangkan penataan ruang untuk pengelolaan PKR dalam satu ruangan selain pertimbangan kemudahan penanganan dua atau tiga rombongan belajar juga pertimbangan pengaturan iklim kelas dan mekanisme interaksi guru-siswa, serta peluang saling menggangu. Dalam penataan ruang bisa divariasi model pengelolaan PKR 221, 222, dan 333.

c. Variasi sumber belajar

Sesuai dengan prinsip khusus PKR yang antara lain menekankan pada perlunya pemanfaatan sumber belajar secara optimal, maka sudah seharusnya disadari perlunya memahami, dan memanfaatkan lingkungan belajar secara optimal. Sumber belajar mencakup segala sesuatu seperti manusia, benda, alam sekitar, masyarakat, kepustakaan, dan hasil kebudayaan yang berpotensi memberi informasi kepada siswa dalam belajar. Berbagai sumber belajar tersebut sebaiknya digunakan secara bervariasi dalam pembelajaran kelas rangkap, sehingga tetap terjaga kegairahan dan motivasi belajar siswa. Contoh, seorang guru mengajar dengan merangkap tiga kelas yaitu kelas IV, V, dan VI maka siswa kelas IV bisa diberi tugas dimana jawaban dapat diperoleh dari sebuah buku di Perpustakaan. Siswa Kelas V diberi tugas dengan mencari jawaban di alam sekitar misal dikebun sekolahhalaman sekolah, kelas enam diberi tugas yang jawabannya diperoleh dari sumber masyarakat.

d. Variasi model implementasi