Memanfaatkan Pusat Sumber Belajar Tutor sebagai organisator kelas.

26 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap Contoh LKM tersebut diatas adalah contoh yang ideal, Anda dapat mengembangkannya lebih sederhana, tetapi tidak kehilangan perannya sebagai panduan dan penuntun belajar. Kegiatan belajar dengan menggunakan LKM, sangat mengaktifkan murid- murid untuk belajar. Kelompok belajar sangat berperan sekali untuk kegiatan seperti ini, misalnya pengamatan seperti diatas bisa dilakukan secara bersama-sama, ada yang berperan sebagai pengamat, pencatat, mengatur alat dan bahan, dan sebagainya. Berikut ini contoh penggunaan LKM: a. Percobaan perkembangan biji kacangIPA b. Pengamatan tentang cirri-ciri binatang seranggaIPA c. Pengukuran berbagai lingkaran atau segi empat untuk membuktikan rumus matematika. d. Simulasi tentang musyawarah dan mufakat PMP, IPS e. Pengamatan tentang keteraturan berlalu lintasPMP f. Mengamati cara murid dalam mematuhi tata tertib sekolah, dalam berbaris, membuang sampah, dan sebagainyaIPS g. Mengamati cara menggunakan bahasa Indonesi di sekolah bahasa LKM mempunyai peran untuk mengaktifkan murid dalam belajar, di sini tutor dapat mengambil peran lebih banyak sebagai orang yang membantu murid belajar. LKM juga dapat berperan untuk membuat siswa belajar mandiri, sehingga guru PKR tidak memperoleh kesulitan lagi dalam membelajarkan murid di dua kelas atau lebih, karena murid dapat belajar secara mandiri.

G. Memanfaatkan Pusat Sumber Belajar

Pusat Sumber Belajar PSB adalah cara yang baik untuk memantapkan dan memperkaya belajar murid-murid. Pada pola kelompok belajar, dimana peran guru sebagai pengatur dan pengawas belajar terasa masih dominan, tetapi dalam memanfaatkan PSB peran guru tidak sebesar pada kelompok belajar. Oleh karenanya penyiapan kegiatan dan bahan memerlukan perencanaan dan pengorganisasian secara lebih baik. Contoh memanfaatkan PSB, adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan keterampilan atau konsep. 1 Kecermatan : menggunting, merekat, mengamati, membuat diagram, dsb. 2 Penerapan konsep: memasukkan, mengurutkan, memasang, mendaftar, dsb. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 27 b. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum dan sebagainya di tempat dimana murid lain dapat belajar secara mandiri. c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan, sehingga guru dan murid dapat belajar di PSB.

H. Tutor sebagai organisator kelas.

Dalam PKR adanya tutor sangat diperlukan. Tutor adalah orang yang dipilih dari murid atau orang lain yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Apabila tutor dipilih dari murid, tentu saja murid yang lebih pandai dari murid lain, meskipun begitu bukan berarti harus murid yang paling pandai. Murid yang pandai, biasanya lebih cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas. Apabila murid tersebut tidak diberikan tugas lain ia akan mengganggu suasana kelas, atau mengganggu teman-temannya yang belajar. Sedangkan murid yang lamban akan panic karena melihat murid lain sudah selesai tugasnya, bahkan guru menyuruhnya pulang dan mereka akan mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa. Oleh karena itu anak yang lamban dapat dibantu, sedangkan anak yang pandai bisa lebih berkembang, maka anak yang pandai dapat dimanfaatkan membantu temannya yang lamban, misalnya memberi petunjuk, bagaimana hasil yang benar, mendiskusikan kesulitan dan sebagainya. Peran seperti ini adalah peran tutor. Tutor terdiri dari beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari masyarakat, dan penjaga sekolah. Berikut ini adalah bagaimana cara merencanakan pemanfaatan tutor. Sebelum program tutorial dilaksanakan, ada lima hal yang perlu Anda perhatikan dalam perencanaan Anda. a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini penting bagi Anda untuk mengarahkan maksud diadakannya tutor. Apa yang Anda inginkan dengan adanya tutor. Tutorial mempunyai pengaruh yang positif terhadap berbagai aspek belajar pada waktu yang bersamaan. Namun semua itu tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial. Memilih dan memasang tutor dengan murid yang akan ditutori merupakan langkah yang sangat penting. Bagaimana memilih murid yang ikut tutorial, tingkat kemampuan murid, kemampuan apa yang perlu dimiliki, bagaimana karakteristik murid dan sebagainya. c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan. 28 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap Dalam mengorganisasi kelas untuk tutorial, Anda perlu mempertimbangkan apakah tidak ada kegiatan lain selama tutorial berlangsung. Apabila Anda memilih tutorial dalam bentuk berpasangan selama pelajaran membaca, maka seluruh ruangan akan menjadi ruang tutorial. Dan bila Anda ingin beberapa murid yang lamban saja yang diberikan bantuan, maka perlu mempersiapkan tempat khusus untuk tutorial. Ini dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, tergantung pada situasi saat itu. Apapun rencana Anda harus mempunyai gagasan tentang situasi tutorial yang dikehendaki, dengan demikian tempat tutorial dapat ditentukan dengan tepat. d. Penjadwalan tutorial Jadwal tutorial juga harus menjadi perhatian Anda. Untuk mempersiapkannya maka jawablah pertanyaan berikut ini. 1 Apakah tutorial dilaksanakan sepanjang hari? 2 Apakah selama istirahat atau setelah pulang sekolah? 3 Untuk berapa lama tutorial dilaksanakan? 4 Apakah waktunya sama untuk setiap harinya atau bisa berubah-ubah? e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial Sesuai dengan kurikulum, apapun materinya yang akan diberikan dalam tutorial perlu didukung oleh pengetahuan Anda tentang kebutuhan murid.

I. Memilih dan mempersiapkan tutor

1. Tutor sebaya Untuk memudahkan Anda dalam menerapkan system tutorial dengan menggunakan tutor sebaya, terlebih dahulu kita perlu mempunyai pengertian yang sama tentang tutor sebaya ini. Tutor sebaya adalah seorang murid membantu belajar murid lainnya dalam tingkat kelas yang sama. 2. Tutor kakak Tutor kakak adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak ini kemampuannya harus di atas kemampuan rata-rata, karena ia berperan untuk membantu adik-adik kelasnya dalam belajar. Tutor kakak sebaiknya diambil dari kelas-kelas tinggi misalnya kelas IV, V dan kelas VI. Sebagaimana pada tutor sebaya, pada tutor kakakpun guru sudah pasti mengetahui murid yang pintar dan yang lamban, sehingga guru dapat menetapkan murid mana yang akan ditetapkan sebagai tutor. Satu hal yang perlu disadari betul oleh guru bahwa tutor adalah bukan untuk menggantikan guru, tetapi hanya untuk memperpanjang tangan guru dan membawa murid lain dalam belajar. Pembelajaran Kelas Rangkap 3 - 29 Cara menggunakan tutor kakak. Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: a. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh guru, misalnya kelas III dan kelas IV. Tutor yang dipilih dari kelas IV untuk membantu di kelas III. b. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak pada kelas yang dirangkap oleh 2 guru. Misalnya Pak Adi merangkap kelas III dan IV, sedangkan bu siti merangkap kelas I dan V. Pak Adi menggunakan tutor dari kelas V Bu Siti untuk membantu murid dikelas IV. Tentunya untuk cara yang ke-2 ini harus adanya kerjasama antara Pak Adi dengan Bu siti. Kerjasama tersebut misalnya apakah di kelas V anak – anak yang pintar tidak sedang digunakan sebagai tutor sebaya di kelasnya, selain itu perlu penyesuaian jadwal antara kelas Bu siti dengan Pak Adi. 3. Tutor dari masyarakat. Tutor yang berasal dari masyarakat berperan untuk membantu guru dalam menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor dari masyarakat ini baru dapat dilaksanakan apabila keadaan terpaksa , misalnya anda harus merangkap 3 kelas atau lebih sakaligus. Siapakah yang dapat menjadi tutor dari masyarakat itu? Tidak ada kriteria khusus untuk ini, yang penting tutor ini mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari muridnya itu sendiri. Mereka berijazah paling rendah SMP, mempunyai dedikasi yang tinggi dan dapat bergaul dengan murid SD. Tutor dari masyarakat ini dapat di manfaatkan oleh guru untuk membantu kegiatan belajar murid, misalnya memeriksa pekerjaan murid, membantu mencari informasi dari peta, membimbing kegiatan di PSB, atau membina murid pada saat kunjugan keobjek wisata. Tutor dari masyarakat ini bukan guru, sehingga kegiatannya juga terbatas untuk murid dalam mengerjakan berbagai tugas. 4. Penjaga sekolah sebagai tutor. Dalam keadaan tertentu penjaga sekolah dapat dimanfaatkan untuk membantu guru dalam memberikan bantuan belajar kepada murid-murid. Keadaan seperti ini dapat terjadi dimana-mana, terutama di SD yang gurunya kurang. Berdasarkan aturan sebetulnya seorang penjaga sekolah tidak layak mengajar menggantikan guru yang tidak hadir mengajar. Tetapi dalam unit ini kita memberi peran penjaga sekolah bukan sebagai orang yang menggantikan guru mengajar, tetapi sebagai tutor yang dapat meringankan kerja guru dan dapat membantu 30 – 3 Pembelajaran Kelas Rangkap murid dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika penjaga sekolah dimanfaatkan senagai tutor. Guru harus dapat menganalisis. a. Memilih materi yang ringan-ringan saja. b. Materi yang sifatnya mengulang pelajaran. c. Membacakan materi bacaan untuk murid yang belum lancer membaca. d. Membantu guru mengawasi murid ketika mengerjakan tugas. e. Membantu murid yang belum mampu dalam mengerjakan tugas. f. Mengawasi ketika sedang ulangan harian g. Membimbing kegiatan ekstra kurikuler.

J. Keuntungan digunakan tutor