2 - 18
Pembelajaran Kelas Rangkap
Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan evaluasi formatif pada akhir pelajaran. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara:
a Mendemonstrasikan keterampilan. b Menerapkan ide baru pada situasi lain
c Mengemukakan pendapat sendiri d Memberikan soal-soal secara tertulis
3 Memberikan tindak lanjut Tindak lanjut berfungsi untuk menghubungkan materi dan pengalaman
belajar baru dengan pengalaman yang akan datang. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan cara memberi pekerjaan rumah, merancang sesuatu, mengkomunikasikan
sesuatu.
2. Mendorong Belajar Aktif dan Membiasakan Belajar Mandiri.
Pada hakekatnya belajar itu adalah adanya perubahan. Perubahan berkenaan dengan pengetahuan, nilai dan sikap, keterampilan, dan kebiasaan belajar. Perubahan
pengetahuan melalui proses pemahaman, sedang nilai dan sikap melalui proses penghayatan. Keterampilan berubah melalui proses latihan, sedang kebiasaan belajar
berubah melalui pembiasaan atau habituasi. Semua proses perubahan itu terjadi dalam diri individu.
Dengan demikian dalam proses belajar individulah yang aktif, oleh karena itu proses pembelajaran yang baik adalah proses yang memungkinkan murid belajar
secara mandiri. Belajar mandiri adalah proses memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap, keterampilan, dan kebiasaan belajar melalui pemanfaatan rangsangan dari luar
diri murid untuk membangkitkan kemampuan belajar secara optimal. Untuk dapat menumbuhkan proses belajar mandiri perlu diciptakan iklim belajar yang baik, yang
ditandai oleh adanya suasana hangat, menarik dan menyenangkan. Ada beberapa alasan yang dapat kita simak, mengapa belajar mandiri perlu
digalakkan. a. Ada bukti yang kuat bahwa individu yang berinisiatif dalam belajar dapat
belajar lebih banyak, dan lebih baik dari pada individu yang tergantung pada guru.
b. Belajar mandiri lebih sesuai denga prose salami perkembangan mental individu.
c. Perkembangan baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan murid sebagai pebelajar yang aktifKnowles,1975.
Pembelajaran Kelas Rangkap
2 - 19
Untuk dapat mengembangkan murid sebagai pebelajar yang aktif, guru PKR perlu menguasai beberapa keterampilan seperti berikut:
a. Membimbing diskusi kelompok kecil b. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
c. Mengadakan variasi a. Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Metode pembelajaran yang paling potensial dalam PKR adalah metode diskusi atau metode kerja kelompok, terutama kelompok kecil. Apalagi karena kelas
PKR di SD kecil jumlah muridnya sedikit. Kelompok kecil dalam kelas PKR bisa dibentuk untuk masing-masing kelas atau lintas kelas. Besar kelompok tergantung
pada jumlah murid, kelompok terkecil berjumlah dua orang dan paling besar lima orang.
Keterampilan yang perlu dikuasai guru PKR dalam menata diskusi atau kerja kelompok kecil adalah:
1 Memusatkan perhatian murid 2 Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian
3 Menganalisis pendapat murid 4 Memberi kesempatan kepada murid untuk mengeluarkan pendapat
5 Memeratakan kesempatan untuk berbicara 6 Memacu proses berfikir murid
7 Menutup diskusi dengan laporan b. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Di SD kecil, ada kalanya murid yang dihadapi hanya 1-2 orang dalam satu kelas, sehingga dapat dirangkap dengan kelas lain yang jumlahnya lebih banyak
meskipun tak sebanyak kelas normal. Bahkan ada SD yang jumlah murid seluruhnya hanya 15-20 orang. Ruang belajar yang digunakan hanya satu ruang dengan atau
tanpa sekat. Untuk menghadapi situasi semacam ini, guru PKR dituntut untuk menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan ada sejumlah peran guru yang perlu dihayati yaitu guru sebagai:
1 Penata kegiatan belajar-mengajar 2 Sumber informasi bagi murid
3 Pendorong belajar siswa 4 Penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar murid
5 Pendiagnosis kebutuhan belajar murid 6 Pemberi kemudahan belajar sesuai kebutuhan murid
2 - 20
Pembelajaran Kelas Rangkap
7 Mitra kerja dalam kegiatan belajar Agar dapat memainkan peran-peran tersebut di atas guru PKR perlu
menguasai sejumlah keterampilan sebagai berikut. 1 Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
- Tunjukkan perhatian yang hangat - Dengarkan pendapat murid
- Berikan respon yang positif - Ciptakan hubungan saling percaya
- Tunjukkan kesediaan membantu murid - Bersikaplah terbuka terhadap perasaan murid
- Kendalikan situasi agar murid merasa aman 2 Keterampilan menata kegiatan belajar-mengajar
- Adakan pengenalan umum mengenai isi dan latar kegiatan belajar - Gunakan variasi kegiatan sesuai kebutuhan
- Adakan pengelompokan murid sesuai dengan tujuan - Jangan lupa mengkoordinasikan aneka kegiatan yang berlangsung
- Berikan perhatian pada berbagai tugas yang diberikan - Usahakan agar pada akhir kegiatan selalu ada penyimpulan
3 Keterampilan mengarahkan dan memberi kemudahan belajar - Berikan penguatan terhadap perilaku murid yang baik
- Bersikap tanggap terhadap keadaan murid - Berikan bantuan belajar sesuai kebutuhan untuk belajar lebih lanjut
- adakan pemantapan terhadap kegiatan kelompok dan perorangan c. Mengadakan Variasi
Variasi dalam
kegiatan belajar
mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi murid, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan. Dapatkah kita sebagai guru mengubah suasana kelas PKR yang tidak menarik dan membosankan menjadi kelas PKR yang menyenangkan?
Tentu saja Anda dapat membuat murid senang, puas, dan betah belajar. Caranya adalah mengadakan variasi dalam pembelajaran.
Variasi juga disebut keanekaragaman. Dalam pembelajaran, keanekaragaman menyangkut gaya mengajar, media, sumber, dan pola interaksi serta kegiatan belajar-
mengajar. Marilah sekarang kita mengkaji ketiga jenis variasi tersebut. 1 Variasi gaya mengajar
Gaya mengajar adalah pola penampilan guru dalam mengolah dan mengelola rangsangan belajar dan lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya
Pembelajaran Kelas Rangkap
2 - 21
dinamika proses belajar murid. Dinamika proses belajar tercermin pada perhatian, semangat, dan rasa senang, betah atau keasyikan murid dalam mempelajari sesuatu.
Penampilan mengajar guru diwarnai oeh keterampilan guru dalam: a. Bicara: kecepatan, kejernihan, tekanan, volume, dan kepasihan.
b. Perhatian: pemusatan perhatian murid, persebaran perhatian pada kegiatan murid secara bersamaan.
c. Kesenyapan: berhenti bicara sebentar untuk mengendapkan ide d. Kontak pandang: semua murid mendapat tatapan hangat dari guru
e. Olah gerak dan mimik : gerak fisik dan tampilan wajah f. Alih posisi: berdiri yang memungkinkan murid merasakan perhatian sama
2 Variasi media dan sumber Media adalah alat dan bahan yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pesan yang dapat berupa ide, informasi, pendapat kepada murid. Media dapat berbentuk visualterlihat, audioterdengar dan teraba. Coba carilah contohnya
Sumber adalah benda, manusia, situasi yang berisikanmenghasilkan informasi, data, fakta, ide, rangsangan yang dapat digunakan oleh guru dan murid
dalam berkomunikasi. Sumber dapat berupa barang cetakbuku,modul, bahan terekamkaset audio, bahan tersiarradio,TV, manusia sumber, dan pengaruh yang
ditimbulkan oleh masing-masing jenis sumber tersebut. Keterampilan guru memanfaatkan aneka ragam media dan sumber secara
tepat guna dan layak dapat membangun suasana belajar –mengajar yang menarik, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Untuk itu guru sebaiknya terampil
dalam memilih, menyelesaikan, menggunakan dan bila mungkin mengolah kembali media dan sumber sesuai kebutuhan.
3 variasi pola interaksi dan kegiatan Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar-mengajar sangat
beraneka ragam, mulai dari yang didominasi guru sampai kegiatan yang dilakukan sendiri oleh murid. Proses belajar murid harus diartikan sebagai aktivitas individu
dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman. Pengalaman belajar yang baik dan bermakna adalah pengalaman belajar yang dibangun melalui aneka ragam pola
interaksi dan kegiatan yang sengaja dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu guru harus menguasai pola interaksi dan kegiatan.
Bila dilihat dari jumlah peserta murid dalam suatu kegiatan belajar, kegiatan belajar dapat berupa kegiatan perorangan, pasangan, kelopok kecil, kelompok besar,
dan secara klasikal. Pola interaksi yang bisa terjadi pada setiap jenis kegiatan tidak selalu sama. Jenis pola interaksi tersebut adalah:
a Pola interaksi perseoranganpola INPERS
2 - 22
Pembelajaran Kelas Rangkap
b Pola interaksi pasanganpola INPAS c Pola interaksi kelompok kecilpola INKK
d Pola interaksi kelompok besarpola INKB e Pola interaksi klasikalpola INKLAS
Bila dilihat dari kegiatannya terdapat beberapa jenis yang dapat digunakan di kelas antara lain:
a Membaca b Menggunakan lembar kerja
c Bercerita d Berdialogberdiskusi
e Mengadakan percobaan f Mendengarkan kasetradio
g Bernyanyi h Mengamati lingkungan
3. Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik