26
berjumlah lima, daun mahkota berbentuk seperti terompet berwarna putih Anggraeni, 2010
5 Dracaena compacta pohon kompakta : Termasuk kelompok Dracaena yang besar, namun bila ditanam tingginya
hanya mencapai empat kaki. Daun berwarna hijau, dengan tepi daun merah bila memperoleh cahaya yang cukup. Pada daun yang sudah tua, daun akan
melengkung ke arah bawah. 6 Dracaena reflexa song of india :
Tanaman Dracaena reflexa song of India mempunyai batang yang lemah dan agak sulit tumbuh, membutuhkan kelembaban udara tinggi, tipe Variegata
mempunyai tepi daun kuning.
2.5 Bunga Polycias Kedondong Cina
Menurut Ditjen Hortikultura 2009, Polycias merupakan salah satu tumbuhan tropis. Tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia, namun tidak dikenal
sebagai tanaman hias. Masyarakat mengenalnya sebagai tanaman pagar yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sayuran atau lalapan.
Berbeda dengan masyarakat dari daerah sub tropis, mereka mengenal Polycias
sebagai tanaman hias yang banyak dipajang untuk menghiasi halaman rumah maupun ruangan-rumah dan perkantoran. Bila musim dingin, tanaman
mudah rusak, tanaman ini hanya tumbuh baik di daerah tropis dengan penyiraman matahari sepanjang tahun. Kondisi seperti ini mendorong permintaan ekspor dari
luar negeri, seperti dari Korea yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tanaman Polycias di Indonesia umumnya belum dibudidayakan secara
intensif. Kondisi seperti ini cukup menyulitkan untuk mendapatkan pasokan yang berkualitas dan kontinyu, sehingga kuota permintaan ekspor sering tidak
terpenuhi. Untuk memenuhi permintaan ekspor yang semakin meningkat dengan kualitas baik, perlu adanya pembudidayaan secara intensif.
Tanaman Polycias merupakan tanaman hias tropis berasal dari Asia. Di Indonesia dikenal dengan naman kedodong laut, kedondong cina, cikuru atau
cikra ckri. Masyarakat belum mengenal Polycias sebagai tanaman hias, mereka mengenal sebagai tanaman pagar. Atau sebagai obat untuk melancarkan air seni,
mengobati kangker prostat serta dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
27
Sebagai tanaman hias, tanaman ini mempunyai nilai artistik dan daya jual yang tinggi di luar negeri, terutama di Korea dan China.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan topik portofolio dan strategi pengembangan telah banyak dilakukan. Kebanyakan penelitian mengenai topik portofolio mengarah
kepada risiko, diantaranya Firmansyah 2009 dan Wisdya 2009. Komoditas yang diteliti oleh Wisdya 2009 yaitu Anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya
Graha Flora. Sedangkan Firmansyah 2009 meneliti tentang risiko tanaman sayuran organik.
Alat analisis yang digunakan oleh Firmansyah 2009 dan Wisdya 2009 sama-sama menggunakan pendekatan Standard Deviation, Variance dan
Coefficient Variation . Namun yang berbeda adalah analisis portofolio yang
digunakan oleh kedua peneliti tersebut. Wisdya menggunakan analisis portofolio karena pada perusahaan anggrek tersebut memiliki dua teknik budidaya yaitu
seedling dan mericlone, sedangkan Firmansyah 2009 menggunakan portofolio
dalam analisis yang pada pemasaran sayuran organik karena terdapat empat komoditas yang diteliti yaitu brokoli, wortel, tomat, dan jagung.
Pada tahap upaya mengatasi risiko yang dilakukan Wisdya 2009 dilakukan dengan pengembangan diversifikasi pada lahan yang ada. Dengan
adanya diversifikasi, maka kegagalan pada salah satu kegiatan usahatani masih dapat ditutupi dari kegiatan usahatani lainnya. Sedangkan Firmansyah 2009
perusahaan dapat memilih produk-produk mana yang harus memiliki perhatian lebih dari perusahaan. Perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap
produk yang mampu mengurangi risiko yang lebih tinggi. Sedangkan penelitian mengenai strategi pengembanan usaha telah cukup
banyak dilakukan. Penelitian tersebut dilakukan terhadap objek yang berbeda, namun dengan tujuan dan alat analisis yang hampir sama. Pada umumnya tujuan
peneliti-peneliti tersebut dalam mengkaji strategi pengembangan adalah untuk 1 mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal suatu perusahaanindustri,
dan 2 memformulasikan strategi untuk perusahaanindustri yang diteliti. Beberapa peneliti yang telah mengkaji topik mengenai strategi
pengembangan usaha diantaranya adalah Yuliati 2009, Wijayanti 2009, Utami
28
2008, dan Anggraeni 2010. Alat analisis Strategi pengembangan pada penelitian ini hampir sama Yuliati 2009 yaitu menggunakan Internal Factor
Evaluation IFE dan Eksternal Factor Evaluation EFE untuk meringkas
informasi yang diperoleh sebagai dasar merumuskan strategi, matriks Internal dan Eksternal IE untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, dan QSPM
untuk mengevaluasi strategi yang dapat dilaksanakan secara objektif, berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi pada matrix IFE dan
EFE sebelumnya. Penelitian Wijayanti 2009 dan Anggraeni 2010 hampir sama alat
analisis yang digunakan dengan yang digunakan oleh Yuliati 2009. Alat analisis yang digunakan oleh Wijayanti 2009 adalah Internal Factor Evaluation IFE,
Eksternal Factor Evaluation EFE, matriks Internal dan Eksternal IE, dan
QSPM. Sedangkan pada penelitian Anggraeni 2010 menambahkannya dengan matriks SPACE. Tujuan dari keempat peneliti tersebut hampir sama yaitu sama-
sama ingin 1 mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, dan 2 Merumuskan alternatif strategi untuk
perusahaanindustri yang diteliti. Namun pada penelitian Yuliati 2009 menambahkan tujuannya yaitu menganalisis posisi strategi bersaing perusahaan
saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Berdasarkan empat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan strategi
pengembangan. Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan baik dari segi tujuan dan alat analisis yang dilakukan, jenis komoditas
atau objek yang diteliti juga berbeda untuk masing-masing peneliti. Seperti, Yuliati 2009 meneliti tentang pengembangan usaha pembenihan udang,
Wijayanti 2009 meneliti tentang pengembangan usaha sayuran organik, Utami 2008 meneliti tentang pengembangan agribisnis anggrek, dan Anggraeni 2010
meneliti tentang strategi pengembangan usaha tanaman hias tropis di CV BIF. Walaupun judul penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anggraeni 2010 namun terdapat perbedaan dari segi objek serta alat analisis yang digunakan. Anggraeni 2010 yang menjadi objek penelitian
yaitu perusahaan CV Bunga Indah Farm sedangkan objek penelitian ini yaitu tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV Bunga Indah Fam Dracaena
29
sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias. Alat analisis
yang digunakan pada penelitian ini juga berbeda dengan yang dilakukan oleh Anggraeni 2010. Pada penelitian Anggraeni 2010 pada tahap tahap
pencocokan menggunakan Matriks IE, SPACE, dan SWOT. Sedangkan pada penelitian ini pada tahap pencocokan IE. Pada penelitian ini juga menambahkan
portofolio investasi untuk masing-masing jenis tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF dengan menggunakan pendekatan variance, standard deviation,
coefficient variation dan matriks BCG. Rangkuman penelitian terdahulu dapat
dilihat pada Lampiran 1
30
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritisi