59
VI ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI
6.1. Analisis Fluktuasi Produksi
6.1.1. Identifikasi Sumber-Sumber Fluktuasi Produksi
Fluktuasi produksi yang terjadi pada CV BIF disebabkan oleh tanaman hias reject. Tanaman hias rejeck disebabkan oleh kondisi cuaca, hama dan
penyakit, dan tingkat pertumbuhan. Fluktuasi produksi menyebabkan persentase keberhasilan produksi tanaman hias menjadi rendah sehingga pendapatan
perusahaan akan semakin kecil. Fluktuasi produksi dalam pengusahaan tanaman hias yang dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada empat komoditas yang
diusahakan oleh CV BIF yaitu Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta
, dan Polycias. Pengusahaan bunga pada CV BIF tidak terlepas dari fluktuasi produksi.
Dalam hal ini terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya fluktuasi produksi pada usaha tanaman hias diantaranya adalah :
1 Hama dan Penyakit Penyakit yang menyerah pada tanaman hias tropis CV BIF pada umumnya
adalah busuk lunakbakterial stem rot Erwinia caratovora, busuk akar, busuk daun, dan jamur. Penyakit yang menyerang umumnya merupakan gangguan yang
diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata biasa. Gejala serangan dari setiap penyakit yang menyerang tanaman hias tropis di
CV BIF sebagai berikut : a. Busuk lunakbakterial stem rot Erwinia caratovora
Daun yang terserang tampak berwarna kecokelat-cokelatan dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama kelamaan
akan berubah seperti bubur. Penyakit ini muncul apabila kondisi tanaman dan tanah lembab akibat hujan terus-menerus, terendam air dan kurang cahaya.
Penyakit ini biasanya timbul pada tanaman Dracaena sandariana dan Polycias
saat dilakukan penyemaian dan dilakukan perangkaian. Penyakit busuk lunak atau bakterial stem rot Erwinia caratovora biasanya jarang
terjadi pada tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF.
60
b. Busuk akar Akar yang terserang tampak berwarna kecoklat-coklatan hingga
kehitaman dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama kelamaan akan berubah seperti bubur yang disebabkan serangan
bakteri atau jamur. Tingkat serangan dari penyakit ini biasanya sekitar dua persen sampai tiga persen dari seluruh jenis tanaman.
c. Busuk daun Gejala serangan penyakit busuk daun adalah warna daun berwarna
kuning dan lama kelamaan berubah menjadi coklat tua kemudian membusuk. Bila menyerang daun muda, maka akan menyerang ujung batang muda dan
akan membusuk. d. Jamur
Jamur biasanya menyerang batang tanaman hias, terutama batang tua. Batang yang terserang jamur berwarna belang puting kebiruan. Kondisi terlalu
lembab akan menyuburkan tumbuhnya jamur. Jamur ini biasanya menyerang seluruh jenis bunga yang ditanam oleh CV BIF termasuk juga Dracaena
fragrans, Dracaena compacta , dan Polycias.
Sedangkan hama yang menyerang tanaman hias tropis di CV BIF adalah rayap, keong, dan ulat daun. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan hama sebagai
berikut : a. Rayap
Hama rayap ini sering menyerang batang, terutama yang bagian kayu terbuka tidak terbungkus kulit batang. Kulit batang membusuk, batang kayu
mengering dan kayu semakin habis dimakan rayap. Hama rayap ini biasanya menyerang polycias. Bunga Polycias yang diserang kebanyakan tanaman yang
ditanam di kebun CV BIF yang akan digunkan sebagai bahan baku. b. Keong
Hama ini biasanya menyerang seluruh bagian tanaman hias, antara lain akar, batang, dan daun terutama bila malam hari. Bila musim hujan, intensitas
serangan meningkat. Hama keong biasanya menyerang seluruh jenis tanaman yang ditaman oleh CV BIF termasuk Drasaena compacta, Dracaena
sandariana, Dracaena fragrans, dan Polycias.
61
c. Ulat daun Ulat daun memakan daun, terutama daun muda, serangan utama pada
malam hari. Hama ulat biasanya menyerang seluruh jenis tanaman hias yang ditaman oleh CV BIF termasuk Drasaena sandariana, Drasaena compacta,
dan Polycias. Tingkat serangan dari hama ini bisanya sekitar lima persen sampai 10 persen dari total jenis tanaman hias yang ditanam oleh CV BIF.
2 Tingkat Pertumbuhan Tingkat pertumbuhan dapat mengidentifikasikan tingkat kegagalan
penyetekkan sampai panen. Terdapat perbedaan tingkat pertumbuhan untuk setiap komoditas tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF. Asal bahan baku dapat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan saat dilakukan penyetekan. Bahan baku dari supplier
biasanya mempunyai tingkat keberhasilan pertumbuhan 40 persen sampai 65 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF sendiri mempunyai tingkat
keberhasilan pertumbuhan 70 persen sampai 98 persen. Tingkat keberhasilan pertumbuhan penyetekkan Polycias dan Dracaena compacta yang bahan bakunya
berasal dari supplier sekitar 40 persen sampai 60 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF sekitar 85 persen sampai 98 persen. Berbeda dengan
Dracaena sandariana dan Dracaena fragrans yang seluruh bahan baku berasal
dari supplier. Tingkat keberhasilan dari kedua yaitu Dracaena sandariana dan Dracaena fragrans
sekitar 70 persen sampai 80 persen. Adanya perbedaan tingkat keberhasilan pertumbuhan diakibatkan
perbedaan karakteristik masing-masing komoditas baik dalam hal adaptasi stagnasi saat dilakukan penyetekan, daya tahan terhadap hama dan penyakit, dan
asal bahan baku. 3 Kondisi Cuaca
Perubahan cuaca yang drastis akhir-akhir ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman hias tropis yang diusahakan oleh CV BIF. Kondisi paling
sering terjadi adalah apabila terjadi hujan maka pasokan bahan baku perusahaan akan berkurang, dan kondisi bahan baku banyak rusak sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman hias. Selain itu, hujan dapat menimbulkan hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman hias tropis
yang diusahakan oleh CV BIF.
62
Selain hujan, kondisi sinar matahari yang terlalu berlebihan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman hias. Hal ini dikarenakan tidak semua
tanaman yang di stek dapat di letakkan dalam greend house. Mengingat luas greend house
hanya 0,7 ha yang dibagi untuk seluruh jenis tanaman bergantung pada jumlah pemesanan konsumen dari Korea.
4 Tenaga Kerja CVBIF mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, akan tetapi yang
mempunyai ketrampilan khusus florikultur belum ada. Sehinga dalam pelaksanaan produksi dan perangkaian sering menghadapi kendala. Kendala yang
dihadapi berupa kurangnya kemampuan tenaga kerja dalam merangkai tanaman hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan
Polycias . serta tenaga kerja belum mampu mengatasi adanya serangan hama dan
penyakit yang menyerang.
6.1.1. Analisis Fluktuasi Produksi