92
diprediksi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. selain itu, cuaca sangat erat kaitannya dengan munculnya hama dan penyakit
tanaman. Pada saat musim hujan CV BIF menghadapi masalah dengan semakin tinginya serangan hama dan penyakit.
3 Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias Keberlangsungan proses produksi tergantung kepada ketersediaan bahan
baku, baik itu bahan baku utama maupun bahan baku pembantu. Akan tetapi, yang mutlak diperlukan adalah ketersedaan bahan baku utama. Ketidaktersediaan
bahan baku utama akan menjadikan perusahaan tidak dapat berproduksi dan terancam tidak dapat berproduksi dan tidak dapat melakukan aktivitas ekspor.
Jadi, ketidaktersediaan bahan baku merupakan ancaman besar bagi perusahaan 4 Belum ada standar penanganan bahan baku tanaman hias kepada pemasok
bahan baku Bahan baku yang berasal dari pemasok mempengaruhi kualitas dan
kemampuan bahan baku tumbuh. Pada umumnya pemasok mengumpulkan bahan baku hingga banyak baru di distribusikan ke perusahaan yang mengakibatkan akar
dan batang bahan baku tidak segar dan keriput. Hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan produksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena
fragrans , dan Polycias.
7.4. Perumusan Strategi Pengembangan
7.1. Tahap Input
Output dari tahap masukan merupakan matrik IFE dan EFE yang menunjukkan bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, serta
bagaimana kemampuan produk tanaman hias unggulan perusahaan meraih peluang atau menghindari ancaman. Informasi dalam tahap masukan berasal dari
kuesioner yang diisi oleh pihak yang mengetaui dengan jelas kondisi yakni pemilik Direktur, manajer, bagian humas, serta satu responden eksternal yaitu
ketua kelompok tani. Kuesioner pertama diisi untuk mengetahui apa saja faktor strategis internal dan eksternal sekaligus memberikan peringkat untuk masing-
masing faktor. Kuesioner kedua bertujuan memberikan bobot untuk tiap faktor internal dan eksternal.
93
7.3.1.1. Analisis Evaluasi Faktor Internal EFI
Analisis lingkungan internal ini dilakukan melalui identifikasi faktor internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Setelah diidentifikasi, maka dilakukan dengan memberi pembobotan dan rating. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan paired comparison pada faktor-
faktor kunci internal sehingga diperoleh bobot dari masing-masing faktor. Pemberian rating untuk menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut merupaan
kekuatan yang besar atau yang kecil bagi perusahaan. Hasil pemberian bobot dan rating faktor-faktor internal pada CV BIF dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Matriks EFI pada CV Bunga Indah Farm
Faktor Lingkungan Internal Bobot
Rating Bobot Skor
A Peralatan produksi dan operasi yang mendukung
untuk produksi tanaman hias 0,14
4 0,56
B Pangsa pasar ekspor dikuasiai oleh perusahaan
0,1 4
0,41 C
Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias 0,16
3,5 0,57
D Harga tanaman hias relatif stabil
0,11 4
0,44
Total kekuatan 1,98
E Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi
untuk produksi tanaman hias 0,11
2 0,22
F Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias
0,11 1,75
0,2 G
Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias 0,1
2 0,2
H Belum ada standar penanganan bahan baku kepada
pemasok bahan baku 0,16
1,5 0,24
Total kelemahan 0,86
Total 2,84
Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor kunci internal perusahaan, didapatkan total skor rata-rata EFI adalah sebesar 2,84. Hal ini berarti
bahwa posisi strategis usaha CV BIF berada pada posisi rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi kelemahan internal
perusahaan. Dari Tabel 22, terdapat kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan yaitu inovasi dan variasi terhadap tanaman hias yang diusahakan oleh
CV BIF dengan skor tertinggi sebesar 0,57. Inovasi dan variasi tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF lebih banyak dibandingkan perusahaan sejenis lainnya,
selain itu CV BIF juga sudah mempunyai pengembangan varietas tanaman hias dengan budidaya sendiri sebanyak tiga hektar.
94
Selain dari kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan terdapat juga kelemahan utama. Kelemahan utama yang dimiliki oleh CV BIF adalah belum
adanya standar penanganan bahan baku yang diberikan kepada pemasok dengan skor sebesar 0,24. Hampir sebagian besar bahan baku utama perusahaan
didatangkan dari pemasok. Akan tetapi perusahaan tidak mempunyai standar- standar khusus mengenai bahan baku utama yang datang dari pemasok. Hal
tersebut karena perusahaan menganggap bahwa bahan baku yang rusak tidak berpengaru terhadap pendapatan perusahaan, karena harga bahan baku yang relatif
rendah.
7.3.1.2. Analisis Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Analisis EFE merupakan hasil identifikasi faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang berpengaru. Pembobotan didasarkan pada tingkat
kepentingan dari faktor-faktor eksternal tersebut terhadap perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparison. Pemberian rating untuk menunjukkan
apakah faktor-faktor tersebut merupakan peluang yang besar atau kecil bagi perusahaan. Hasil pemberian bobot dan rating dari faktor-faktor eksternal CV BIF
dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Matriks EFE pada CV Bunga Indah Farm
Faktor Lingkungan Eksternal Bobot Rating
Bobot Skor
A Permintaan produk yang tinggi ekspor tanaman hias
tropis 0,18
4 0,72
B Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah terhadap
tanaman hias 0,17
4 0,66
C Preferensi konsumen terhadap tanaman hias
0,14 3,75
0,51 D
Jumlah pemasok produk banyak, harga bahan baku relatif stabil
0,17 4
0,69
Total Peluang 2,58
E Daya tawar-menawar pembeli yang tinggi terhadap
produk tanaman hias 0,14
2 0,27
F Persyaratan ekspor tanaman hias
0,12 2
0,24 G
Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias 0,09
1,5 0,13
Total Ancaman 0,64
Total 3,23
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan matriks EFE, pada Tabel 23, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk faktor kunci eksternal adalah
sebesar 3,23, hal ini menunjukkan bahwa CV BIF mampu merespon faktor
95
eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Peluang paling besar yang dimiliki oleh perusahaan adalah permintaan pasar
tanaman hias yang tinggi dengan total skor 0,72. Permintaan semakin tinggi karena tanaman hias yang diusahakan oleh CV BIF mempunyai preferensi yang
baik terhadap konsumen yang ada di negara luar. Banyak negara-negara diluar yang menganggap jenis tanaman yang diusahakan CV BIF adalah sebagai
tanaman pembawa rezeki. Selain dari peluang yang dimiliki perusahaan terdapat juga ancaman. Ancaman terbesar yang dihadapi CV BIF adalah daya tawar
menawar pembeli yang tinggi dengan skor 0,27. Hal ini disebabkan pemasok mempunyai informasi yang banyak tentang harga dan produk yang diusahakan
oleh CV BIF.
7.2. Matriks Internal Eksternal IE