Analisis Fluktuasi Produksi Analisis Fluktuasi Produksi

62 Selain hujan, kondisi sinar matahari yang terlalu berlebihan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman hias. Hal ini dikarenakan tidak semua tanaman yang di stek dapat di letakkan dalam greend house. Mengingat luas greend house hanya 0,7 ha yang dibagi untuk seluruh jenis tanaman bergantung pada jumlah pemesanan konsumen dari Korea. 4 Tenaga Kerja CVBIF mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, akan tetapi yang mempunyai ketrampilan khusus florikultur belum ada. Sehinga dalam pelaksanaan produksi dan perangkaian sering menghadapi kendala. Kendala yang dihadapi berupa kurangnya kemampuan tenaga kerja dalam merangkai tanaman hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta, dan Polycias . serta tenaga kerja belum mampu mengatasi adanya serangan hama dan penyakit yang menyerang.

6.1.1. Analisis Fluktuasi Produksi

Penentuan fluktuasi produksi pada penelitian ini didasarkan pada penilaian variance, standard deviation, dan coefficien variation yang diperoleh dari hasil peluang terjadinya suatu kejadian. Peluang terjadinya suatu kejadian dapat dilihat dari kondisi tertinggi, normal, dan terendah dari rata-rata produksi yang dihasilkan oleh masing-masing komoditas. Produksi tertinggi, normal, dan terendah di tentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan persetujuan pihak perusahaan. Dasar penentuan produksi tertinggi ditentukan berdasarkan jumlah produksi paling tinggi. Produksi terendah ditentukan berdasarkan jumlah produksi yang paling rendah. Sedangkan produksi normal ditentukan berdasarkan rata-rata produksi selama enam tahun 2005-2010. Jarak range produksi tertinggi ditentukan dengan mencari produksi tertinggi dikurangi produksi normal dibagi dua ditambah produksi tertinggi. Begitu pula dalam menentukan range produksi normal, dengan cara mencari produksi normal dikurangi produksi terendah dibagi dua ditambah produksi normal. Sedangkan range produksi terendah ditentukan besdasarkan produksi terendah sampai range terendah dari produksi normal. produksi, peluang, dan pendapatan CV BIF dalam Memeroleh Produksi tertinggi, normal, dan terendah pada tanaman hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta , dan Polycias dapat dilihat pada Tabel 15. 63 Tabel 15. Produksi, Peluang, dan Pendapatan CV BIF dalam Memeroleh Produksi Tertinggi, Normal, dan Terendah pada Tanaman Hias Dracaena sandariana, Dracaena fragrans, Dracaena compacta , dan Polycias. Tanaman Hias Kondisi ProduksiThn potpcs Peluang Pendapatan Rp D fragrans Tertinggi 12,675,975 0.33 292,498,123,125 Normal 6,759,344 0.33 155,971,862,800 Terendah 2,496,963 0.33 57,617,421,225 Polycias Tertinggi 5,291,768 0.33 239,717,108,520 Normal 3,822,731 0.33 173,169,699,200 Terendah 2,529,675 0.33 114,594,277,500 D sandariana Tertinggi 1,134,841 0.17 21,418,990,544 Normal 806,954 0.50 15,230,449,922 Terendah 489,679 0.33 9,242,193,141 D compacta Tertinggi 163,141 0.17 12,960,120,000 Normal 146,526 0.50 8,791,569,000 Terendah 91,140 0.33 5,468,400,000 Tabel 15 memperlihatkan peluang yang diperoleh pada empat kondisi yang terjadi pada komoditas Dracaeana compacta, Dracaean fragrans, Dracaena sandariana dan polycias. Peluang tertinggi, normal dan terendah diukur dari proporsi frekuensi atau beberapa kali perusahaan pernah mencapai produksi tertinggi, normal atau terendah selama kegiatan budidaya berlangsung. Tabel 15 juga menunjukkan kondisi produksi dan pendapatan masing-masing komoditas pada kondisi tertinggi, normal dan terendah. Adanya produksi dan pendapatan yang berfluktuasi mengindikasikan peluang perusahaan memperoleh produksi dan pendapatan tertinggi, normal dan terendah dapat diamati dengan mempertimbangkan periode waktu selama proses produksi berlangsung. Produksi antara keempat komoditas tersebut memiliki range yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Tabel 15 memperlihatkan bahwa Dracaena fragrans memiliki produksi tertinggi dibandingkan dengan ketiga komoditas yang lain yaitu berkisar dari 2.496.963 pot sampai 12.675.975 pot. Demikian juga halnya dengan range pendapatan antara keempat komoditas, Dracaena fragrans memiliki range pendapatan yang paling tinggi berkisar antara Rp. 292.498.123.125 sampai Rp. 57.617.421.225. 64 Setelah dilakukan pengukuran peluang dan kejadian yang akan terjadi maka dilakukan penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dengan menggunakan expected return. Expected return yang dihitung berdasarkan jumlah dari nilai yang diharapkan terjadinya peluang masing-masing kejadian tertinggi, normal, dan terendah dari Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana , dan Dracaena compacta. Expected return merupakan nilai harapan yang dihasilkan setelah memperhitungkan risiko yang ada. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Penilaian Expected Return Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta Tanaman Hias Expected Return D fragrans 168,695,802,383 Polycias 175,827,028,407 D sandariana 14,265,787,765 D compacta 8,378,604,500 Tabel 16 diketahui bahwa expected return Dracaena fragrans merupakan yang paling tinggi dibandingkan ketiga komoditas yang lain. Hal ini disebabkan permintaan pasar Dracaena fragrans cenderung lebih tinggi dibandingkan Dracaena sandariana, Dracaena compacta, dan Polycias. Hal tersebut menjadi dasar bagi pihak perusahaan yang lebih berkonsentrasi pada produksi Dracaena fragrans . Penilaian fluktuasi produksi dilihat berdasarkan persentasi keberhasilan produksi dan pendapatan bersih yang diperoleh dari bunga Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana , dan Dracaena compacta. Penilaian fluktuasi produksi dapat dihitung menggunakan Variance, Standard Deviation, dan Coefficient Variation . Penilaian fluktuasi produksi berdasarkan persentase keberhasilan produksi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 17. 65 Tabel 17. Penilaian Fluktuasi Produksi pada Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta Tanaman Hias Variance Standard Deviation Coefficien Variation D fragrans 16,770,687,591,936,100,000 129,501,689,533 0.76766 Polycias 14,901,316,336,882,200,000 122,070,947,964 0.69427 D sandariana 94,749,108,880,673,300,000 9,733,915,393 0.68233 D compacta 33,531,953,806,886,800,000 5,790,678,182 0.69113 Berdasarkan Tabel 17 diperoleh bahwa Dracaena fragrans mempunyai nilai variance yang paling tinggi dibandingkan dengan Polycias, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta yaitu sebesar 16,770,687,591,936,100,000. Demikian halnya dengan nilai standard deviation Dracaena fragrans mempunyai nilai tertinggi diantara ketiga komoditas tersebut. Coefficien variation diukur dari rasio standard deviation dengan expected return. Nilai coefficien variation menunjukkan bahwa di antara keempat komoditas ternyata Dracaena sandariana mempunyai nilai yang paling rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap satu rupiah yang dihasilkan ternyata usaha Polycias, Dracaena fragrans, dan Dracaena compacta menghadapi fluktuasi produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Dracaena sandariana. Semakin besar nilai koefisien variasi maka semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi. Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa Dracaena fragrans memiliki fluktuasi produksi paling tinggi dibandingkan dengan Polycias, Dracaena sandariana, dan Dracaena compacta . Hal ini disebabkan karena lebih lebih tingginya alokasi dana untuk biaya cost yang dikeluarkan untuk produksi bunga Dracaena fragrans sedangkan produksinya tidak maksimal karena tingkat mortalitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan Polycias, Dracaena compacta, dan Dracaena sandariana. Berbeda halnya dengan bunga Dracaena compacta yang memiliki fluktuasi produksi yang paling rendah diantara keempat komoditas tersebut.

6.2. Matriks Bonston Consulting Group BCG