73
7.1.1.3. Produksi dan Operasi
Aktifitas CV BIF terdiri dari penerimaan input, penyimpanan, produksi, pengepakan, dan pemeliharaan peralatan.
1 Penerimaan Input Kegiatan utama CV BIF adalah merubah tanaman hias menjadi produk
akhir berupa tanaman hias yang mempunyai nilai tambah yang lebih daripada sebelumnya. Untuk dapat menghasilkan produk akhir, dibutuhkan pemasok atau
suppliers yang menyediakan bahan baku utama yaitu tanaman hias. Perusahaan
bekerja sama dengan masing-masing pemasok yang masih berasal dari wilayah Sukabumi untuk satu varietas tertentu. Dalam seminggu, pemasok memasok
bahan baku kepada perusahaan dua kali atau tergantung kepada kebutuhan ekspor varietas tersebut permintaan dari pembeli. Untuk varietas Dracaena sandariana
pemasok memasok bahan baku dua minggu sebelum proses rangkai. Sedangkan unuk varietas lainnya suppliers memasok bahan baku utama tanaman hias satu
sampai dua minggu sebelum pengiriman ekspor. Selain berasal dari pemasok, bahan baku utama juga didapatkan dari
kelompok tani bentukan maupun binaan perusahaan untuk varietas Dracaena sandariana
suji, dan Polycias kedondong cina yang masih berada di Kecamatan Sukaraja. Akan tetapi, karena kelompok tani binaan perusahaan
tersebut baru dibentuk sedangkan proses budidaya membutuhkan waktu yang lama sekitar 1,5 sampai dua tahun sehingga kelompok tani tersebut belum bisa
memasok kepada perusahaan. Kelompok tani yang terlibat meliputi tiga kelompok tani yaitu kelompok tani Bina Karya, kelompok tani Jaya Raya, kelompok tani
Restu Mandiri. Perusahaan juga sedang mengelola kebun sendiri terutama untuk varietas Polycias kedondong cina, Dracaean angustifiola suji belut, Dracaena
godseffiana bambu jepang, Dracaena compacta kompakta dengan luas lahan
tiga hektar yang berada di Cimangkok, kecamatan Sukaraja. Selain bahan baku utama, diperlukan bahan baku pembantu untuk
menunjang proses produksi. Sumber bahan baku pembantu tersebut didapatkan dari distributor dan mitra dagang, sumber perawatan atau pengobatan berasal dari
distributor, serta sumber bahan pengepakan berasal dari distributor. Pemasok bahan baku pembantu masih berasal dari daerah Sukabumi.
74
2 Penyimpanan Bahan baku utama yang masuk ke perusahaan paling lama disimpan hanya
satu malam. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dari produk yang akan diproduksi dan untuk mengefisienkan tenaga kerja yang ada. Bahan baku
pembantu dilakukan penyimpanan lebih lama, hal tersebut dikarenakan bahan baku pembantu dibeli dalam jumlah yang cukup banyak sedangkan
penggunaannya tidak langsung menggunakan semua bahan yang dibeli. Untuk cocopeat
dan mulsa disimpan di workshop, dan bahan baku pembantu yang berukuran kecil lainnya disimpan di gudang penyimpanan.
Pengumpulan produk yang sudah mengalami proses produksi dikumpulkan didalam green house agar kualitas tetap terjamin, proses tersebut
dilakukan sampai kuota untuk pengiriman tercapai. Pengumpulan produk berdasarkan jenis dan ukuran dari produk tersebut. Dracaena sandariana,
Polycias , dan Dracaena fragrans tidak memerlukan waktu yang lama untuk
proses penyimpanan dikarenakan pasokan bahan baku cukup mendukung dan permintaan yang selalu ada setiap bulannya. Untuk varietas lain seperti Dracaena
compacta , Dracaena angustifiola, Dracaena godseffiana, Alocasia, dan Sasiveria
biasanya membutuhkan waktu penyimpanan atau penyemaian yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan bahan baku yang cukup sulit didapatkan dan untuk
didapatkan tanaman hias yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan buyer sangat lama, seperti Dracaena angustifiola dan Dracaena compacta telah dilakukan
proses penyemaian dari bulan Oktober 2009 sampai saat ini belum mampu untuk di ekspor, dan untuk varietas Dracaena godseffiana memerlukan waktu lima
tahun untuk mencapai tinggi kira-kira 2 samapi 13 meter. 3 Produksi
CV BIF mempunyai dua kegiatan usaha yaitu merubah tanaman dengan fungsi sebagai tanaman hias dan proses pengembangan budidaya tanaman hias.
Unit usaha pengolahan tanaman hias merupakan proses merubah tanaman yang berasal dari pemasok menjadi tanaman hias yang mempunyai nilai yang lebih dari
sebelumnya dengan beberapa tahap pengolahan sesuai dengan permintaan pembeli. Bahan baku utama berupa tanaman hias untuk proses pengolahan berasal
75
dari pemasok, yang kemudian dilakukan penanganan lebih lanjut menjadi tanaman hias yang siap ekspor.
Setiap varietas mempunyai perlakuan yang berbeda dalam proses produksi. Proses produksi tersebut dibagi kedalam tiga kategori Gambar 9.
Gambar 9. Proses Produksi Bunga Hisas CV Bunga Indah Farm
Sumber : CV Bunga Indah Farm 2011
76
a Dracaena sandariana Suji Kegiatan produksi untuk tanaman suji yaitu pengupasan daun-daun yang
tidak diperlukan, pencucian agar tanaman tersebut menjadi bersih, pemotongan batang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk proses rangkai, pengobatan
dilakukan agar batang tidak mudah busuk dan terkena penyakit, penyemaian dilakukan di green house selama 10-14 hari sampai bahan baku terkumpul dan
keluar akar, proses rangkai dilakukan langsung di green house agar kualitas tetap terjamin, terakhir adalah pengepakan berdasarkan jenis dan ukuran.
b Polycias kedondong cina Polycias
kedondong cina mempunyai alur proses produksi yang tidak cukup rumit, diantaranya adalah dilakukan stek batang dan akar agar dihasilkan
kualitas yang diinginkan, pencucian, pengobatan, pengobatan agar tidak mudah terkena penyakit, proses bending, pengepakan dengan memberikan media tanam
berupa cocopeat dan dibungkus dengan polibag, penyemaian dilakukan sampai barang terkumpul untuk satu kontainer dan sampai tumbuh akar, dan
penyemprotan selama penyemaian setiap minggu. c Dracaena fragrans hanjuang dan Varieatas lainnya
Alur proses produksi dari Dracaena fragrans hanjuang dan varietas lainnya adalah pencucian, pemotongan sesuai ukuran, pengepakan dengan
memberikan media berupa cocopeat dan polybag, proses penyemaian dilakukan sampai tanaman tumbuh akar dan barang terkumpul untuk satu kontainer, dan
penyemprotan agar tidak mudah terserang penyakit selama penyemaian. Pengawasan produksi dilakukan oleh penanggung jawab yaitu Bapak
Roja’i. Target produksi dilakukan berdasarkan permintaan konsumen per kontainer. Jumlah barang untuk setiap kontainer per varietas berbeda jumlahnya
tergantung bentuk dan ukuran. Setelah ada pemesanan barang perusahaan kemudian menghubungi suppliers untuk dapat memasok bahan baku utama
maupun bahan baku pembantu. Suppliers mengumpulkan bahan baku utama maksimal dua minggu dan setiap satu minggu suppliers mengirimkan barang ke
pabrik. Bahan baku yang dibutuhkan untuk tanaman Dracaena sandariana sebanyak 170.000 batang, Polycias sebanyak 8.000 pohon, Dracaena fragrans
sebanyak 19.900 batang, Sansiveria rata-rata sebanyak 36.780 daun, Alocasia
77
rata-rata sebanyak 6.400 pohon, Dracaena compacta rata-rata 7.869 pohon, dan Dracaena godseffiana
rata-rata sebanyak 56.160 batang. Setiap hari perusahaan melakukan prorses produksi, dengan jam kerja dari 07.30 sampai dengan 17.00
WIB. 4 Pengepakan
Pengepakan dilakukan apabila kuantitas untuk ekspor sudah mencukupi untuk pengiriman satu kontainer. Produk yang sudah siap ekspor dibungkus
dengan menggunakan koran agar tidak rusak selama pengiriman. Setelah itu, disusun dalam pallet yang berukuran 2 x 1,31 x 2,3 meter yang terbuat dari kayu.
Pallet tersebut dibuat sendiri oleh CV BIF untuk mendukung pengiriman barang
dan menghemat biaya produksi. 5 Pemeliharaan peralatan
Pemeliharaan peralatan produksi dilakukan setelah proses produksi selesai atau setelah jam kerja selesai yaitu jam 17.00. Sedangkan peralatan seperti mesin
dan peralatan yang terbuat dari logam cukup di bersihkan dari kotoran dengan kain dan untuk mesin pemotong diberikan pelumas. Peralatan yang telah selesai
digunakan disimpan kembali ke tempat yang disediakan sehingga peralatan yang ada tidak hilang dan rusak.
7.1.1.4. Pemasaran